kedua insan bermarga kim dan min ini sedang bergelung di bawah selimut,hawa dingin dari deras nya hujan di malam hari membuat nya harus saling menghangatkan di tengah dingin nya suhu udara.
makhluk berbeda marga itu kini sedang toples dan hanya selimut tebal yang menjadi pelindung nya dari dinginnya malam ini,selain itu ruam merah yang masih fresh itu tertinggal di leher kedua nya.
sangat berlebihan jika hanya beralasan menghangatkan badan,dan ada beberapa 3 bungkus kondom yang berserakan disanah serta kondom yang terisi dengan cairan kental berbau amis itu.
sofa,meja rias dan kasur menjadi berantakan dan terkena noda dari mereka berdua,berserakan nya baju di lantai menjadi tanda jika mereka memang menghangatkan badan kedua nya masing-masing namun dengan cara yang sedikit berbeda.
surai lepek itu di ciumi terus oleh dominan nya,walaupun seperti itu strawberry yang tercium di hidung bangir nya.
dipan kasur menjadi sandaran pria kim yang terlihat sedikit lelah namun terpancar kebahagiaan di wajah nya,sedangkan dada bidang nya menjadi sandaran untuk kepala si mungil bermarga min.
tangan kekar itu sedari tadi melingkar apik di pinggang rampi yang tadi sempat ia cengkram untuk menjadi pegangan saat menghangatkan tubuh nya,bara api pun seperti nya kalah dengan panas nya malam ini bagi kedua nya.
sapuan lembut itu berpindah kepipi gembil yang sempat ia tampar beberapa kali karena nikmatnya menghangatkan tubuh bersama si mungil min ini.
sang empu yang terlihat lelah pun mengharuskan nya mendongak,ia menatap wajah tampan yang sangat sempurna itu,'why?' si mungil memulai bertanya sebab sedari tadi dominan nya hanya menatapnya.
pria kim itu menggeleng,'anieyo,aku hanya ingin berterimakasih padamu' pipi yang sedang di elus pelan itu mengembang yang berarti sang empu sedang tersenyum.
'it's okey,seharusnya aku yang bilang kaya gitu' si mungil menanggapi nya,ia sekarang sedang bersemu dan memilih untuk memutuskan kontak mata nya dan kembali bersandar di dada bidang milik si kim ini.
tring..tring..
bunyi telepon genggam yang berada di nakas membuat atensi kedua nya teralihkan,mereka sudah tau siapa yang akan menelepon,tangan yang tadi nya mengelus pipi gembil nya harus berpindah untuk menggenggam benda pipih itu.
'yoongi'
nama itu yang tertera di panggilan benda pipih keluaran terbaru itu,pria kim itu menjawab dan sengaja menspeaker nya saat melihat raut manusia mungil dihadapan nya cemberut.
'halo taehyung'
'kamu dimana?'
'aku khawatir sama kamu,diluar hujan deras apa kamu masih berada di kantor?'
suara dari sebrang sana membuat taehyung terkekeh,ia segera menjawab pertanyaan calon pendamping hidup nya.
'aku masih di kantor,aku hari ini seperti nya tidak pulang ke rumah sebab ada beberapa hal penting yang harus aku kerjakan,terlebih hujan nya sangat deras dan akan lama seperti nya,aku akan menginap saja di kantor'
dapat di dengar helaan nafas disanah,sepertinya yoongi lega mendengar jawaban dari calon suami nya,'okey yang penting kamu ga kenapa-kenapa,ingat nanti malam jangan sampai larut dan ingat tidur,AC ruangan kamu naikin agar suhu nya menjadi lebih hangat...'
pria kim yang bernama taehyung itu segera menyela ucapan dari calon istrinya,'iya sayang aku ngerti,yasudah aku tutup dulu,good night kecil'
'nee taehyungie'
setelah sambungan telephone terputus,taehyung segera mengalihkan atensinya ke si mungil dapat ia lihat raut wajah nya yang sangat tidak enak dilihat.
taehyung tersenyum kecil,ia menarik dagu si mungil menyatukan kembali kedua lambium yang dulu nya sempat menjadi candu bagi nya,mungkin akan seterus nya seperti itu.
lambium tebal yang membengkak akibat diri nya,kini harus kembali ia pangut karena pemilik nya sedang tidak mood,sesepan lembut itu menjadi candu bagi kedua nya.
lidah taehyung mengetuk lambium tebal milik si mungil,meminta izin kepada sang empu untuk bergulat lidah di dalam sana.
si mungil jelas setuju,kedua nya berperang lidah,tidak ada campuran nafsu di kedua nya,hanya perasaan sayang dan rindu yang seperti nya masih belum tuntas.
sapuan lembut di pipi gembil menjadi tangkupan untuk kepala si mungil,lelehan bening itu mengalir kedagu si mungil.
setelah merasa cukup taehyung segera melepas tautan kedua nya,ia melihat mata indah itu sedikit menampung cairan bening yang siap terjun ke pipi gembil nya.
taehyung kembali mengelus pipi gembil favorite nya yang akan selalu merona alami,'it's okey kamu pemenang di hati aku,jangan dengerin omongan aku yang tadi sama yoongi okey?aku ga beneran sayang dia bahkan sedikit pun ga ada,percaya sama aku okey?'
min jimin adik dari min yoongi kini sedang memandang mata hitam legam itu mencari kebohongan disanah,ia tidak menemukan nya apa ia harus percaya dengan kondisi hubungan nya yang kini kian berbeda?.
'min jimin tolong percaya saya,aku beneran ga bohong tentang apa yang aku ucapin barusan sama kamu,apa perlu aku buktiin lagi agar kamu percaya?'
gelengan lemah itu membuat taehyung bernafas lega,'anieyo taehyung,aku percaya sama kamu,maaf aku sempat ragu'
taehyung mengecup lembut dahi si mungil ia kembali mendekap hangat si mungil,'makasih sayang' dan malam itu menjadi awal mereka merajut kembali cerita lama yang kian usang dan sedikit berdebu di belakang min yoongi kakak dari min jimin.
tbc.
-211031
udah lama ga up di book ini hehe