Wangi ini, udara ini, dan segala yang kurasakan justru hanya semakin menjeratku pada bayang-bayang tawa seorang gadis dengan rambut sebahunya, tentang kerinduan yang tak mau pergi ini, nyatanya berhasil membawaku berkelana jauh, begitu jauh hingga akhirnya aku kembali kepada kota yang begitu mirip dibangun atas imajinasi gilaku bersamanya.
Kota ini tak memiliki Jana, dia hanya memiliki Biru. Pun tidak dengan puisinya. Sebab semua bait puisi dan frasa yang dibawa sang penyair, konon sudah tertinggal pada gadisnya yang lalu. Sudah terlampau jauh dijangkau kembali, tidak pernah dapat membuat sang penyair menjadi pelarian paling romantis bagi gadis yang gemar menulis itu.
Sang penyair itu hanya tinggal tempat yang membahayakan, meski tetap berpuisi. Tapi tidak pernah dipungkiri bahwa semua hanya tentang gadisku, hanya tentang kerinduan akan kota yang membawaku kembali pada masa lampau bersama Jana.
Atau barangkali,
Aku mampu bertemu Jana baru dalam kota dan kerinduan ini?
Atau justru aku kembali tidak dapat menjangkaunya, meski telah lama kisah Jana dan Biru selesai.
Justru ini baru akan kumulai lagi,
Baru akan ku buka lagi dari sudut pandang sang Penyair.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMEGA ANJANA (Kota & Rindu yang Didoakan)-Book 2 Biru
Romansa(ON GOING) Biru Pram Frasa : Seorang penyair yang terjebak dalam bayangan kisah cinta bersama seorang gadis di masa lalunya. Perjalanan yang membawanya pergi dari satu kota ke kota lain justru tak pernah bisa membuatnya berhenti merindui Jana. Hing...