Apakah ada yang menunggu kelanjutan FF ini? Mohon maaf jika butuh waktu untuk update FF ini. Semoga suka.
.
.
.
.
Minseok tersenyum menatap layar ponselnya, beruntung ia bertemu dengan sehun kala itu. Minseok beranjak memasuki rumah dan menyiapkan beberapa camilan mengetahui jika sehun dan pangeran kecilnya akan datang.
Ia tahu dirinya masih bimbang akan beberapa hal terkait hubungannya dengan sehun saat ini. Apa sehun masih mencintai luhan? Setitik pertanyaan yang masih tenrgiang dipikirannya. Hingga ia tersadar dalam lamunannya, suara ketukan pintu yang bertubi-tubi. Minseok tersadar dan berjalan menuju pintu.
Lihat siapa yang ia lihat sekarang? Kekasihnya dan pangeran kecilnya. Sehan bergerak-gerak mengibas-kibaskan tangannya bergumam tidak jelas menampakkan gigel kecilnya dalam gendongan sehun.
"Hai, sayang" ucap sehun sembari menarik minseok dalam pelukannya. Mengecup pelan pucuk kepala minseok.
"Apa kau masih marah hmm" tanya sehun lembut. Minseok menjawab dengan gelengan pelan. Minseok menyentuh pipi bayi mungil itu, membuat bayi kecil itu semakin bersemangat dalam gendongan sehun.
"Ti..tidak. Aku tidak marah. Hanya terkejut."
"Mmmaa..mmaa"
"Halo pengeran kecil, merindukanku hmm"
Sehun memindahkan seehan ke gendongan minseok. Minseok mengangkat Seehan kedalam gendongannya dan mengecup kecil pipi bayi kecil itu.
Sehun berjalan dibelakangnya sambil membawa makanan yang telah ia bawa tadi. Membawanya menuju dapur dengan petunjuk dari minseok.
.
.
.
.
.
"Sehun, apa kau sudah makan?"
"Sudah saat makan siang tadi"
"dan Sehan?"
"Tenang sayang sehaan sudah makan, sendari kau pulang sebelumnya sehan ikut bersama mama."
"Oh.. Begitu"
"Sayang, kenapa kau mengabaikanku? Apa terjadi sesuatu? Tolong cerita padaku." ucap sehun menghampiri minsoek sambl meraih salah satu tangan minseok dan digenggamnya.
Minseok bingung, bagaimana ia menjelaskan kepada sehun. Bagaimana kebimbangannya dengan hubungan mereka berdua. Minseok menunduk menatap manik mata dari bayi gembul menggemaskan yang kini tengah asik bermain dengan salah satu tangannya.Minseok menghela naas panjang sebelum berbicara kepada sehun.
"emm.. Sehun..boleh aku bertanya padamu?"
"Tentu sayang, apa yang ingin kau tanyakan?" sehun mneatap minseok penuh tanya.
"Emm..begini..apakah kau masih mencintai luhan?"
"kenapa kau bertanya seperti itu?" sehun terbelalak mendengar pertanyaan dari minseok.
"Tidak aku hanya ingin tau, luhan mengatakan padaku bahwa kau sangat mencintainya. Ia adalah cinta pertamamu bukan? Aku hanya takut aku sebagai peralihan sementara untuk mengalihkan pikiranmu pada luhan" minseok mengatakannya dengan lirih ia takut akan ekspresi sehun mendengar pertanyaannya.
Sehun menghembuskan nafas panjang. Meraih kembali salah satu tangan minseok yang tengah menganggur dan memberinya usapan lembut. Salah satu tangannya yang lain terarah menuju dagu minseok dan membuatnya menghadap kearahnya. Hingga kedua manik mata keduanya saling bertemu pandang
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND LOVE
RomanceSehun adalah seorang duda, belum lama ia bercerai dengan sang istri. Ketidak cocokan antar keduanya adalah faktor utamanya. Ditambah cinta sepihak yang terjalin dalam bahtera rumah tangga mereka berdua. Sang istri menyerahkan hak asuh sang putra yan...