Bab 9

73 17 0
                                    

Disisi lain Luhan yang tengah duduk santai diruang tengah rumahnya sambil menyeruput susu hangatnya, hingga ia mendengar notifikasi dari ponselnya. Ia melihat postingan dari sang mantan suami. Kalian tau sendiri, siapa lagi kalau bukan oh sehun. Ia menampilkan senyum kecut melihat postingan sehun dan kekasihnya.

"Oh, kau lebih bahagia bersama wanita ini daripada bersamaku?" gumam luhan sambil menatap layar ponselnya.

Clekk..

Terdengar suara pintu kamar yang terbuka, luhan tau pasti itu suaminya Kris yang akan berangkat ke kantor. Kris tersenyum melihat sang istri berada diruang tengah rumah mereka tengah bersantai.

"Selamat pagi sayang" ucap kris menghampiri luhan dan memberi kecupan manis pada kening luhan.

"Dan pagi untukmu kesayangan ayah" sambung kris lagi sambil mengusap perut luhan. Yah walau masih belum terlalu besar, mengingat usia kandungan luhan baru mencapai usia 3 bulan.

"Pagi juga untukmu sayang" sahu luhan sambil memberikan senyum manisnya pada sang suami.

"Maaf aku hanya membuatkanmu kopi, aku sedang tidak mood untuk memasak" sambung luhan sambil mengerucutkan bibirnya.

"Tidak apa sayang, aku tidak masalah. Berhenti mengerucutkan bibirmu, atau aku akan menciummu." jawab kris dengan menggoda.

"hmm..sayang, hari ini aku ingin bertemu pengacara" ucap luhan dengan lirih

"Untuk apa sayang? Bukankah kau sudah menyerahkan hak asuh sehan pada sehun?" tanya kris pada luhan.

"Hmm..aku hanya ingin bersama seehan, aku ingin seehan bersamaku." ucap luhan lirih namun penuh penekanan.

"Terserah apa katamu..tapi aku harap kau tidak melakukan sesuatu hal yang salah. Dan ingat jangan membebani pikiranmu, kasihan anak kita." sesungguhnya kris memikirkan apa luhan mencintai sehun. Tapi ia ingat betull jika luhan mengatakan bahwa ia tidak pernah mencintai sehun. Namun kris enggan menanyakan kapada luhan, ia tidak ingin menimbulkan masalah baru dalam kehidupan rumah tanggannya. Ia mencoba menyimpan sendiri pertanyaan itu dalam benaknya, ia ingin mempercayai sang istri sepenuhnya.

.

.

.

.

.

Sementara itu seorang gadis manis yang tengah meringkuk diatas septai putih dikamarnya. Dibawah sinar matahari yang cerah yang hangat. Ada sedikit keheningan lembut yang memenuhi ruangan itu. Ia hanya dapat mendengarkan deru nafas lembut gadis manis yang masih tengkurap, tubuhnya terputus dari semua yang terjadi di dunia yang tengah terjaga. Hingga..

BRUKK!

Gadis manis itu mengaduh, menyadari posisinya yang dudah tidak berada di singgasananya yang  nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis manis itu mengaduh, menyadari posisinya yang dudah tidak berada di singgasananya yang nyaman. Perlahan ia mngerjabkan kedua matanya. Dibalik kedua matanya minseok bisa melihat silau dan merasakan panasnya sinar cahaya matahari pagi yang hangat. Dia mengatupkan kedua matanya lebih erat dan menggerang saat ia mengangkat kedua tangannya ke wajahnya untuk menggosok kerak yang berada di matanya. Ia masih berada dibawah tempat tidurnya setelah insiden jatuhnya diirnya dari singgasana tidurnya yang nyaman. Matanya masih terpejam saat mendengar suara gaduh dari lantai bawah rumahnya.

SECOND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang