Bab 2

105 17 1
                                    

Tiba terdengar ponsel milik sehun berbunyi beberapa kali. Sehun mencoba mengabaikan itu.

"Hun, coba angkat dulu siapa tau itu panggilan penting"

"Ahh, baiklah"

.

.

.

.

"Hallo, ada apa?"

-

"Baiklah, baiklah aku akan segera kesana!"

-

.

.

.

"Hyung bisakan, aku meminta tolong jagakan Seehan untukku. Dia memintaku bertemu untuk menandatangani berkas perceraian kami....dan berkas hak asun Seehan"

"Tentu, kenapa tidak. Aku tau kau kuat hun. Pergilah aku akan menjaga Seehan untukmu"

"Sekali lagi terimakasih hyung"

"Berhentilah berterimakasih dan segera selesaikan urusanmu"

.

.

.

.

Minseok menghampiri Junmyeon yang tengah bercanda dengan sang keponakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minseok menghampiri Junmyeon yang tengah bercanda dengan sang keponakan.

"Paman, dia siapa? Apakah putra paman? Kenapa paman tidak memberitahuku kalau bibi Yixing sudah melahirkan?"

"Sebentar Minnie, kau banyak sekali bertanya. Ini keponakan paman, adik dari adik paman yang tadi disini bersamaku, ini adalah anaknya. Ia ayah tunggal makannya dia menitipkan anaknya sebentar karna ada urusan."

Minseok menunduk menatap si kecil yang banyak mengoceh dan mengangkat tangannya. Seolah dia mengajak Minseok bermain.

"Halo tampan siapa namamu hmm?" Junmyeon yang meletakkan Seehan pada pangkuan Minseok.

"Namanya Seehan, Oh Seehan. Sepertinya dia sangat menyukaimu Minnie. Lihat saja terlihat sangat tenang melihatmu"

"Maaa" sehan bergumam menatap Minseok dengan mat berbinar.

"Eoh, hai tampan. Tapi maaf aku bukan mamamu hmm" ucap minseok lembut sambil menoel gemas hidung Seehan.

 Tapi maaf aku bukan mamamu hmm" ucap minseok lembut sambil menoel gemas hidung Seehan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaaa"

"Maaa"

"Iya, Seehan. Panggil aku Nuna okey" ucap Minseok yang menyadari Seehan masih terus memanggilnya mama.

"biarkan saja Minnie, dia pasti merindukan mamanya. Oh ya minnie titip Seeha n sebentar tidak apa-apa kan? Paman harus mejemput bibi Yixing ditempat prakteknya"

"tentu paman, aku akan menjaganya sampai paman kembali" ucap minseok semangat sembari ia bercanda dengan Seehan.

.

.

.

.

.

Sehun menatap sedih, berkas yang terdapat di tangannya saat ini. Mengingat perkataan istrinya, eh mantan istri kan sekarang. Mereka sudah resmi bercerai dan hak asuh atas Seehan jatuh kepada Sehun.

"Okey sehun, aku harap kamu menjaga Seehan dengan baik"

"tentu, lu. Aku harap kamu juga bahagia dengan pilihanmu"

"Tapi, apa aku boleh menemui Seehan sesekali?"

"tentu saja boleh, kau ibunya. Aku tidak berhak melarangmu menemui putra kita"

"terimakasih sehun" Sehun dan Luhan berpelukan mengucapkan salam perpisahan. Pernikahan merekaselama 4 tahun tidak dapat mereka pertahankan lagi.

Sehun yang mengingat kejadian sebelumnya mencoba melapangkan dada atas semua keputusan Luhan. Ia masih sangat mencintai luhan, hanya saja ia tidak bisa memaksa luhan untuk mencintainya. Cinta sepihak memang menyakitkan bukan? Nemun sehun bersyukur karena is saat ini masih bisa bersama sang putra yang masih berumur 8 bulan. Kini sehun sedang dalam perjalanan menuju kedai milik Junmyeon untuk menemui sang putra.

Sesampainya didepan pintu sehun menatap interaksi sang putra dengan gadis yang ia lihat sebelumnya.

Sesampainya didepan pintu sehun menatap interaksi sang putra dengan gadis yang ia lihat sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Paaa"

"Paa paaa paaa bwwwuu"

Sang putra melihat papanya berteriak kegirangan dan hendak menghampiri papanya.

Hupp!

Minseok langsung menggendong Seehan dan membawanya menuju sang papa.

"oh,,... Hai..Terimakasih emm.. Sudah menjagakan putraku"

"Sama-sama Tuan, Seehan sangat penurut. Paman Jun tadi menitipkannya padaku karna harus menjemput bibi Yixing."

"Oh iya maaf aku lupa memperkenalkan diri, namaku Minseok, Kim Minseok" Minseok mengulurkan tangannya pada Sehun

"Hai...mm aku Sehun, Oh Sehun" sehun terdengar masih gugup berhadapan dengan gadis di depannya

"Maaa...Paaa"

Tiba-tiba suara Seehan memcah keheningan antara mereka berdua. Seehan berada diantara mereka berdua.

"Maaf Sehun ssi, aku meminta Seehan memanggilku Nuna, tapi ia terus memanggilku mama. Aku minta maaf"

"Tidak apa, aku mengerti. Mungkin Seehan sedang merindukan mamanya"

"Emm..maaf tapi kemana mama sehan pergi?"

"Mmmm......ia akan menikah dengan laki-laki lain. Kami dijodohkan. Dan kami sudah bercerai dan hak asuh Seehan jtuh padaku"

"maaf Sehun ssi aku tidak bermaksud mengungkit masalalumu. Maafkan aku sekali lagi karna aku terlalu lancang bertanya"

Minseok menundukkan kepalanya masih merasa tidak enak atas apa yang ia katakan.

"Tak apa Minseok. Oh iya apa kamu sudah makan siang?"

"Oh, makan siang? Aku rasa belum Sehun ssi" jawab Minsoek lembut.

"Tolong panggil aku Sehun saja, jangan terllau formal. Jika kamu berkenan mau makan siang bersamaku dan Seehan?"

"emmm......."

>>>>>> See You Next <<<<<<

SECOND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang