Bab 19

66 10 0
                                    

Luhan menatap dua insan yang tengah berbahagia dihadapannya. Ia tersenyum bahagia melihat mantan suami dan anaknya kini tengah membangun keluarga baru bersama. Kris atau yifan datang memeluk luhan dari belakang dan menyandarkan kepadanya diatas kepada luhan.

"Ada apa sayang, hmm?" tanya kris.

"Tidak ada, hanya bahagia saja."

"Kenapa?"

"Ternyata Tuhan selalu adil atas setiap takdir umatnya. Tidak ada yang akan tau mengenai garis takdir kita bukan? Lihat disana putraku dia lebih bahagia dengan keluarga barunya. Bukan aku ibu kandungnya. Tapi aku sadar itu perbuatanku sendiri yang membuatku jauh darinya. Aku yakin Minseok adalah ibu yang baik untuk seehan kemudian harinya. Bisakah kita menjadi keluarga dan membesarkan seehan bersama?" tanya luhan mengelus jemari kris yang tengah memeluknya.

"Tentu saja sayang, kenapa tidak. Kau tau kau sudah menjadi ibu yang terbaik dengan merelakan seehan bersama orang-orang yang membuatnya bahagia. Tapi, itu tidak meninggalkan fakta bahwa kau ibu kandungnya, ibu yang mengandungnya selama 9 bulan dalam kandungan dan berjuang membuatnya melihat indahnya dunia. Sehun dan minseok pasti akan menjelaskan pada seehan dan kita akan membesarkan seehan bersama-sama, okay" ucap kris memberikan kecupan lembut pada pucuk kepala luhan.

.

.

.

.

.

Disisi lain sehun dan minseok tangah melihat ke arah keramaian acara. Mata minseok tertuju pada seehan yang tengah berada diantara Bibi Yixing dan Paman Junmyeon nya. Seorang anak kecil yang kini menjadi putranya, iya putranya dan sehun. Minseok berlari menuju seehan dan memeluknya.

"MMMAAA!" teriak seehan melihat mamanya menuju ke arahnya.

Suatu pemandangan yang sudah sering dilihat sehun namun tetap membuat hatinya merasa sejuk melihat interaksi putranya dengan sang pujaan hatinya.

"Terima kasih, Tuhan. Kau menurunkan bidadari dihadapanku ini sebagai pelengkap keluarga kecilku" gumam sehun dalam hati tersenyum melihat apa yang ia saksikan kini.

Minseok tengah meraih seehan dalam dekapannya.

"Selamat ya minnie atas pernikahanmu. Aku turut bahagia untukmu sayang" ucap yixing memeluk minseok.

"Selamat juga untukmu kesayangan paman. Paman harap kamu selalu bahagia okay, dan kauuu..." ucap junmyeon sambil melirik tajam ke arah sehun yang berjalan menuju mereka.

"Jika kau menyakiti putriku akan ku penggal kepalamu Oh Sehun." ucap junmyeon penuh intimidasi.

"Euhhh,,, aku takut sekali. Tentu saja aku akan menjaga putrimu hehe."

"Jadi, aku sekarang harus memanggilmu appa atau tetap hyung?" serigai sehun usil

"Yaakk! Oh sehun! Aku tetap hyungmu!" teriak junmyeon.

"aku dan junmyeon telah menganggap minseok seperti putri kami sendiri." ucap yixing dengan lembut menatap suaminya yang tengah berteriak pada sehun.

Jumnyeon tersenyum nakal menyenggol lengan sehun dan berkata "Ceritakan padaku malam pertamamu nanti" bisik jumnyeon namun bisa didengar oleh minseok, hingga membuat minsoek memerah malu.

"PLAKKK!" terdengan suara geplakan tangan yixing yang memukul kepada suaminya.

"Aduhh, sayang" keluh junmyeon

"Jaga bicaramu pak tua kau akan memiliki putra dan kau bersikap seolah kau masih remaja, dasar tidak ingat umur" keluh yixing berlalu meningalkan junmyeon yang masih memegangi kepalanya.

SECOND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang