Bab 10

69 15 0
                                    

Kini kedua orang dewasa dan satu bayi mungil tengah berada ditaman kota. Menikmati suasana libur yang mneyenangan bersama. Sehun mengaitkan jari-jarinya pada jemari minseok. Sedangkan minseok sendiri tengah mendorong troler bayi didepannya. Baiklah siapapun yang menyaksikan keduanya pasti akan mengira bahwa keduanya nampah seperti sepasang suami istri. Minseok tersenyum bahagia bisa melewati waktunya bersama dengan namja tampan yang saat ini berstatus sebagai kekasihnya.

Suasana siang itu cerah dan cukup hangat. Bayi gembul itu melompat-lompat bahagia di dalam troler bayi miliknya. Memekik kegirangan memanggil sang papa meinta untuk keluar dari troler bayinya.

"Pppaa..."

Sehun menghadap bayinya dan mengulurkan kedua tangannya untuk menggendongnya. Minseok tersenyum melihat seehan bergerak bahagia dalam gendongan sehun. Sungguh harinya lebih berwarna kali ini dengan kehadiran dua orang dihadapannya kali ini.

"Hallo,,... bumi pada minseok" ucap sehun membangunkan minseok dari lamunannya.

"Eoh, apa aku melamun?" tanya minseok.

"Apa yang kau pikirkan sayang?" serigai sehun pada minseok.

"Tidak, ada sehun. Hanya saja..aku sedang bahagia."

"Apa itu karena aku?" selidik sehun sambil menaik turunkan alisnya menggoda minseok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa itu karena aku?" selidik sehun sambil menaik turunkan alisnya menggoda minseok.

"Tidak" minseok menjawab dengan singkat membuat sehun mengerucutkan bibirnya.

"dan apa-apaan dengan wajahmu itu?"

"Iya iya ini karenamu dan seehan, sudah. Jangan memasang wajah anehmu seperti itu" ucap minseok mengalihkan pandangannya karena wajahnya mulai bersemu merah.

"Kenapa kau tersipu sayang?" goda sehun tersenyum geli.

"Tidak!, siapa yang tersipu." ucap minseok sambil memandang ke arah lainnya memastikan sehun tidak melihat wajah bersemunya.

"Lihat pipimu sudah seperti tomat sayang." sehun terkekeh sambil mencubit gemas pipi minseok.

"Lihat mama minie-mu sayang, terlihat cantik bukan saat melu-malu seperti itu." lanjut sehun sambil menunjukkan pada seehan ekspresi kesal minseok saat ini.

"Mmmaaa..hiii" sehan tertawa gemas melihat mamanya.

"Eoh, jadi kau ikut ikutan papamu ya sekarang. Mama tidak mau bermain dengan seehan lagi kalau begitu." minseok merajuk mencebikkan bibirnya. Sehu melihatnya semakin gemas. Membuat sehun merengkuh pinggang minseok dan mengusakkan hidungnya pada pucuk kepala minseok.

"Sungguh, sayang kau sekarang lebih terlihat seperti kakaknya sehan daripada mamanya."

"Diam, aku sedang marah." ucap minseok kesal membuat sehun terkekeh tidak dapat menahan gelik tawanya.

" ucap minseok kesal membuat sehun terkekeh tidak dapat menahan gelik tawanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SECOND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang