"Annyeonghaseo Lee Joongi Imnida, Jalbuthak Deurimnida" Joongi menundukan badannya saat Minho memintanya memperkenalkan dirinya di depan karyawan proyek yang lain
"Mulai sekarang jabatan kepala proyek akan di pegang oleh Lee Joongi-ssi, di karenakan kepala proyek yang lama harus kembali ke daerah asalnya karena sesuatu dan hal yang menyangkut masalah pribadi, jadi di mohon kerjasamanya" ujar Minho
"Dan Hwang Inyeop-ssi tolong di bantu lee joongi-ssi untuk berkeliling proyek ini" lanjut Minho
mereka pun bubar setelah Minho menyuruh mereka kembali ke pekerjaan mereka, lalu ia mendatangi Joongi yang masih melihat sekeliling "Joongi-yaa, ku harap kau betah di sini, dan jangan sungkan untuk meminta bantuan, oh ya, bagaimana dengan Jieun apa dia suka dengan kampus barunya?"
Joongi tersenyum "Ia sangat bersemangat saat pertama kali melihat kampus barunya, dia bercerita bahwa ia tidak sabar ingin memulai kuliahnya, dan kau tau hari ini ia pergi ke kampus padahal kuliahnya di mulai minggu depan"
"baguslah kalau begitu, aku senang mendengarnya"
"Minho, ah tidak, Sajangnim, terimakasih untuk kesempatan yang kau berikan, aku akan bekerja sebaik mungkin" Joongi pun membungkukakan badannya pada Minho, membuat Minho langsung memegang pundak Joongi
"Jangan seperti itu, lagi pula kau pantas mendapatkannya" Ujar Minho, lalu ia pun melirik jam tangannya "Ah aku harus kembali ke kantor, semoga sukses" lanjut Minho lalu pria itu pergi meninggalkan Joongi yang kembali membungkukan badannya
Setelah mobil Minho pergi meninggalkan proyek, Joongi pun mendatangi seseorang yang bernama Hwang Inyeop, dan langsung mengajaknya untuk berkeliling proyek
"Hwang Inyeop-ssi.."
"ah, Gyejangnim, mari silahkan" kata Inyoeop sembari mempersilahkan Joongi untuk melangkah terlebih dahulu
Panggilan itu membuat Joongi sedikit menggelitik di telinga Joongi pasalnya baru pertama kali Joongi di panggil seperti itu
"Disini ada berapa staf Inyeop-ssi?"
"Sekitar 15 Gyejangnim, termasuk saya sebagai wakil anda, nanti saat kita sampai di kantor saya akan memperkenalkan semuanya, dan meja anda juga sudah di persiapkan beserta dengan berkas-berkas yang bisa anda pelajari saat proyek ini di mulai"
Joongi mengangguk mengerti, mereka pun berjalan mengelelilingi proyek yang sudah berjalan sekitar 20%. Inyeop pun menjelaskan beberapa tata letak ruangan dan hal-hal yang lainnya, dan akhirnya mereka pun sampai di kantor yang letaknya tepat di belakang proyek
Inyeop membuka pintu dan mempersilahkan Joongi masuk terlebih dahulu, setelah itu Inyeop pun berjalan di belakang Joongi.
Di dalam mereka pun sudah siap menyambut Joongi sang kepala proyek baru mereka. Inyeop pun memperkenalkan satu persatu staff proyek yang bertugas disana, mulai dari sekertaris Joongi, bagian Accounting,Drafter,Gudang dan masih banyak lagi.
Setelah perkenalan singkat itu pun Joongi memasuki ruangannya dan mulai mempelajari berkas-berkas yang sudah di siapkan Inyeop. Ia membolak-balik rangkaian berkas yang tersusun di atas mejanya,
Lalu tiba-tiba suara ketukan pintu membuat Joongi mengalihkan atensinya, seorang wanita dengan tubuh tinggi, berkuit putih masuk ke dalam ruangan Joongi,
"Permisi Gyejangnim, Saya Park Minyoung sekertaris anda, dan saya ingin mengantarkan laporan bulan ini" kata Minyoung
"Aaa taruh saja di sana Minyoung-ssi" balas Joongi sembari tersenyum
"anda bisa memanggil saya kalau saja anda membutuhkan bantuan Gyejangnim, saya permisi" Minyoung berbalik dan meninggalkan Joongi yang kini masih sibuk mempelajari beberapa laporan, sesekali ya mengambil bolpointnya dan mencatat beberapa hal yang penting.
Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, Joongi pun berdiri dan mulai meregangkan tubuhnya, membunyikan sedikit tulang-tulang pinggulnya hingga jari-jarinya, Ia melirik jam tangan yang ia kenakan dan waktu sudah menunjukan jam makan siang
Joongi keluar dari ruangan kerjanya, dan melihat para staff yang lain masih sibuk dengan pekerjaanya, Ia pun mendatangi meja kerja Inyeop
"Inyeop-ssi, kau tidak makan siang?" tanya Joongi
"ohh Gyejangnim, sebentar lagi, ada laporan yang harus saya periksa, sebelum di berikan pada anda. Kalau Gyejangnim mau makan siang bisa langsung ke kantin yang tadi saya tunjukan"
"Kalau begitu saya duluan Inyeop-ssi, pastikan semua staff untuk beristirahat nanti"
Joongi pun meninggalkan Inyeop, langkah kakinya membawanya keluar dari proyek, berjalan seolah sedang melakukan nosalgia saat ia tinggal di kota ini, melihat sekeliling sudah banyak yang berunah, bukan hanya orang-orangnya saja tapi juga beberapa bangunan.
cukup lama ia berjalan hingga langkah berhenti di sebuah gedung bertingkat 3, Ia tersenyum saat tau nama yang terpampang jelas di depan gedung tersebut "Moolight Boutique"
"Apa impian oppa???" tanya seorang wanita yang kin tengah berbaring di paha miliknya
"Menjadi seseorang yang bisa kau banggakan, kalau kau?"
"Aku ingin membangun sebuah butik dan membuat karyaku di kenal seluruh dunia, dan tentu saja juga menjadi seseorang yang bisa kau kau banggakan"
Joongi tersenyum saat mengetahui jawaban Chaewon, ia mengelus pucuk kepala wanita itu dengan sayang, sesekali memainkan pipi chubby milik kekasihnya itu
"Aku akan selalu ada di sampingmu untuk menjadikan mimpimu menjadi nyata Chaewon-ah"
"Janji,,,"
"Janji" mereka pun saling mengaitkan jari kelingking lalu Joongi mengecupnya dengan lembut
Kembali kilasan masa lalu membuat Joongi tersenyum, entah apa yang ia rasakan saat ini, sedih,menyesal dan masih banyak lagi tiba-tiba menghantam dadanya
Ia pun kini melanjutkan langkahnya melewati gedung tersebut, tapi sebuah siluet seorang wanita membuatnya tiba-tiba saja berhenti. Tatapannya memastikan bahwa wanita yang ia lihat adalah seorang yang ia kenal
Tiba-tiba setetes cairan bening lolos melewati pipinya, hatinya ingin dia mendatangi wanita itu tapi kakinya terasa sangatlah berat untuk melangkah,
Diperhatikannya wanita itu, tangannya sangat lihai memasang detail gaun yang ia pasang pada sebuah manekin. Rasa sesak didadanya semakin menjadi membuat Joongi memegangi dadanya, AIr mata yang tadinya hanya setetes kini semakin mengalir deras
"Chaewon-ah bogoshipo"
![](https://img.wattpad.com/cover/262038901-288-k737755.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Grey Sky..
Romance"langkah kakiku sudah lelah, menapaki setiap jalan menuju kearahmu tapi aku tidak pernah sampai, seakan jalan itu membuatku semakin menjauh darimu, maafkan aku tidak seharusnya ini terjadi padamu tapi aku terpaksa memilih jalan ini, maafkan aku..." ...