Seorang lelaki bertubuh tegap sekarang sedang berdiri di depan jedela ruangannya, matanya menatap pemandangan yang disuguhkan alam padanya, sesekali ia melihat kearah jam tangan miliknya, bertingkah sedang menunggu sesuatu, dan benar saja hari ini ia memang memiliki janji makan malam dengan Moon Chaewon.Sedari tadi ia sadari waktu benar-benar berjalan lambat, ia merasa jarum jam tangannya tidak bergerak sama sekali, beberapa kali ia menghela nafasnya, menunggu jarum jam sampai di anggka 6 itu sangatlah lama.
Hari ini mereka janji bertemu di salah satu restoran yang baru-baru ini terkenal di seoul, awalnya Minho ingin menjemput Chaewon di butik miliknya akan tetapi wanita itu menolaknya dengan alasan ia tidak ingin meninggalkan mobil barunya di butik.
Minho pun terpaksa menyetujuinya, karena Chaewon mengancam akan membatalkan acara makan malam mereka. Wanita itu masih saja membayangi Minho, semakin Chaewon menunjukan sikap dinginnya maka ia akan semakin membuat Minho penasaran dengan wanita itu.
Kini waktu sudah menunjukan pukul 4 sore, dan Minho masih saja berdiri di depan jendela ruangannya, masih ada 2 jam lagi kali ini ia tak tahan lagi, Minho pun bergegas membereskan barang-barangnya, lalu beranjak meninggalkan kantor menuju sebuah toko bunga
setelah itu ia memilih bunga Tulip merah, lalu ia meminta sang pemilik toko merangkaikan bunga tersebut, setelah itu ia pun pergi menuju restoran yang di maksud oleh Chaewon, mobil yang di kendarai Minho berjalan tidak terlalu cepat, ia memilih menikmati perjalanannya, sesekali ia menatap Tulip merah yang ia beli untuk Chaewon, Senyumnya mengembang saat diingatnya wajah Chaewon
Minho sama sekali tidak mengharapkan apa-apa dari Chaewon saat ia menerima bunga tersebut, bagi Minho wanita itu menerima bunganya saja sudah cukup.
Waktu sudah menunjukan pukul 6.30 dan Minho sudah sampai di restoran yang di katakan Chaewon, setelah itu ia pun masuk dan ia cukup terkejut dengan suasana yang ramai di dalam, karena dari luar restoran tersebut terlihat sangat sepi,
Ia memilih meja yang dekat dengan jendela agar bisa melihat Chaewon ketika ia datang nanti. Lalu pelayan datang menawarkan buku menu dan Minho bicara pada pelayan tersebut kalau ia sedang menunggu seseorang dan akan memesan saat Chaewon tiba.
Hujan pun perlaha turun, dan waku sudah menunjukan pukul 7.30 hampir satu jam Minho menunggu Chaewon tapi wanita itu tak kunjung tiba, ia mencob amenghubungi Chaewon tapi nomer yang di tuju sedang tidak aktif. Minho hanya bisa menunggu dan berharap Chaewon datang
tak beberapa saat kemudian ia melihat sebuah mobil sport berwarna abu-abu parkir di depan restoran dan dilihatnya seorang wanita yang baru ia tunggu sejak tadi, dengan berlari kecil ia pun masuk kedalam restorant, sontak membuat Minho berdiri dan Chaewon pun melihatnya lalu mendatangi pria tersebut
"Kau datang" sambut Minho
"hmm" Chaewon pun langsung menarik kursi di depan Minho dan duduk di sana
Minho pun juga langsung memanggil pelayan untuk memesan sesuatu "Hmm aku menginginkan steak dengan kematangan Medium Rare, dan segelas Wine, Chaewon-ssi??"
"Samakan saja dengan mu"Chaewon pun mengembalikan buku menu tersebut lalu pelayan itu pun pergi dari meja mereka
Chaewon pun menatap kearah jendela dan ternyata hujan turun cukup deras, lalu Minho berdehem membuat Chaewon kembali menatapnya dan ternyata Minho memberikan bunga Tulip tersebut "Untukmu"
Chaewon menatap lekat bunga itu lalu menerimanya dan menaruhnya di sisi meja miliknya "Terimakasih"
Minho tidak bisa menahan senyumannya saat Chaewon menerima bunga pemberiannya, membuat Chaewon mengerutkan dahinya "Jangan terlalu senang, aku menerimanya karena ibuku mengajarkan untuk menghormati pemberian orang lain" ujarnya
"Tidak apa, setidaknya kau menerimanya bukan menolaknya"
"Hmm"
"Ngomong-ngomong, apa yang membuatmu terlambat dari waktu yang kita tentukan??"
"Aku tidak terlambat, hanya saja kau yang datang terlalu cepat dan maaf, yang menentukan waktunya itu kau bukan aku"
"Ahh, wanita selalu benar"
"Tentu saja"
lalu mereka kembali terdiam, Minho mencoba mencari topik pembicaraan yang tepat untuk ini, dia mulai memutar otaknya, entah kenapa mengurus berkas di kantor lebih mudah ketimbang berurusan dengan wanita, apa lagi wanita yang dimaksud sangatlah dingin
"Bagaimana butikmu, apa berjalan dengan lancar hari ini?" tanya Minho
"Hmm, semua baik-baik saja, lagi pula aku hari ini hanya sibuk dengan mengoreksi gaun yang akan di kirimkan pada klien, bagaimana dengan mu?"
"Begitu juga denganku, hanya saja hari ini kuhabiskan dengan menunggu"
Chaewon pun menghela nafasnya "Dengarkan aku baik-baik Minho-ssi, Jangan terlalu berharap banyak denganku, aku bukan wanita seperti yang kau pikirkan, masa laluku cukup membuatku belajar untuk tidak pernah jatuh cinta, jadi tolong kita selesaikan ini dengan cepat, karena aku sudah cukup muak dengan ini semua"
Minho tersenyum "Aku akan berusaha meruntuhkan dinding yang kau bangun, tidak perduli sekeras apapun itu, jadi tolong bekerjasamalah dengan baik, aku masih cukup penasaran tentang apa yang terjadi di masa lalu hingga menjadikanmu wanita dingin seperti ini"
"bukan urusanmu"
lalu tak lama pelayan pun datang membawa steak yang mereka pesan, membuat Chaewon kini mengalihkan atensinya ke arah steak tersebut.
Setelah itu Chaewon hanya memakan beberapa potong dan menyesap Winenya "Steaknya kurang enak" sahutnya
"Apa kau mau kita pindah restoran?" Tanya Minho
Chaewon menggeleng "Selesaikan saja makanmu dan setelah itu kita pergi"
Minho pun kembali menaruh pisau dan garpunya lalu memanggil pelayan dan meminta bill mereka. Setelah membayar Minho pun menatap Chaewon "Kau bisa pergi sekarang, lagi pula memang steaknya tidak enak"
Chaewon pun bergegas berdiri dan memakai coat yang ia taruh di sandaran kursi, mengambil tas beserta kunci mobilnya "Aku pergi" Chaewon pun meninggalkan Minho yang duduk menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi
lalu tak lama Chaewon pun kembali, "Aku melupakan ini, dan terimakasih makan malamnya" Chaewon mengambil tulip yang di berikan Minho lalu kembali bergegas pergi
Minho mendengus lalu menampilkan senyuman saat Chaewon masuk ke dalam mobilnya dan pergi dari sana "Semakin kau bertingkah seperti itu membuatku semakin ingin mendapatkan hatimu Moon Chaewon"
Minho pun menghabiskan Wine yang tadi ia pesan lalu beranjak pergi dari sana
![](https://img.wattpad.com/cover/262038901-288-k737755.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Grey Sky..
Romance"langkah kakiku sudah lelah, menapaki setiap jalan menuju kearahmu tapi aku tidak pernah sampai, seakan jalan itu membuatku semakin menjauh darimu, maafkan aku tidak seharusnya ini terjadi padamu tapi aku terpaksa memilih jalan ini, maafkan aku..." ...