HAPPY READING🤗
______________________________________Acha memasuki kelasnya dengan senyum mengembang,
"PAGI WOY!!!!" Teriak Acha
"EH CABE DUAREBU!!!" kaget mona-sahabat Acha, sedangkan murid lain menatap Acha horor.
"Bwahahahahah ngakak muke Lo pada anjir hahahaha,"
"Bangke Lo pantat panda, dateng-dateng nyari ribut Lo sama gue!" Oceh Mona.
Sedangkan yang di ocehi hanya nyengir lebar, "hehehe maapkan akoh zeyenk," ucap Alana dengan terkikik geli.
"Idih jijik Lo anjir, sehat Lo? Kalau gak sehat mending gausah sekolah Sono,"
"Ihhh Mon apaan sih sensi amat Lo, PMS hah?" Acha masih menjaili Mona, dia suka ketika sahabat nya itu sudah bersabda, apa aja di sebut hahaha.
"Enggak juga,"
Akhirnya mereka berdua duduk dibangku mereka,
"Eh Cha katanya dikelas kita bakalan ada murid baru tau gak? Cowok lagi,"
"Lah terus apa masalahnya sama gue?"
"Aelah Cha gue cuma ngasih tau," jawab Mona ketus dan membuang muka, (ngambek ceritanya hehehe😅)
"Uluh sih Monmon ngambekk, dah lah habis ini bel masuk, katanya mau liat murid barunyaaa," goda Acha, Mona semakin di buat cemberut oleh Acha, tak lama bel berbunyi dan tepukan antara lantai dengan sepatu terdengar mendekat ke arah kelas 11 IPA1, semua murid kembali ke bangkunya masing-masing.
"Selamat pagi semua," sapa Bu Karin-guru kimia setelah masuk ke kelas, Bu Karin tidak sendiri melainkan bersama murid baru.
"Hari ini kalian kedatangan teman baru, ayo silahkan perkenalkan diri kamu," ucap Bu Karin pada Arfan.
"Perkenalkan gue Arfan Raharja pindahan dari SMA pelita," perkenalan singkat Arfan.
'Buset da ah ganteng bener'
'Akhirnya kelas gue ada cowok ganteng'
'beuh damagennya pengen gue karungin'
'anjir kalau gini sih gue gak bakal absen sekolah'
"Sudah! Arfan silahkan kamu duduk dibangku yang kosong," perintah Bu karin.
Ketika melewati bangku acha, Arfan menatap gadis itu namun Acha tidak menyadarinya.
Arfan duduk dengan Dirga di belakang Acha.
"Okeh kita mulai pelajarannya," ucap Bu Karin kemudian menjelaskan rumus kimia.
"Cha benerkan yang gue bilang dia ganteng banget aduh, apalagi tadi pas mau duduk tuh ngeliat kesini tau, kayaknya sih ke elo deh," bisik Mona.
"Ih apaan sih Mon jangan ngadi-ngadi udah diem ntar ketahuan Bu Karin bisa kena amuk kita,"
"Yeee bilang aje Lo tersepona," ucap Mona
"Terpesona maksud Lo?" Koreksi Acha.
"Nah entu maksud gue heheheh emang yah ni mulut typho Mulu bawaannya,"
"Mona, Acha kalian lanjut ngobrol di lapangan atau mendengarkan saya!" Panggil Bu Karin.
'mampus' batin Acha,
"Eh enggak Bu saya mah mau belajar biar pinter gak kayak Mona," ucap Acha, Mona yang merasa namanya di bawa-bawa oleh Acha melotot tak terima 'awas aja Lo ya Cha gue pites Lo kayak kucing tetangga gue' batin Mona.
"Sudah kalau begitu dengarkan," tegas Bu Karin.
"I-iya Bu," jawab Acha dan mona berbarengan.
Arfan menahan senyum melihat Acha.
_________________________
Di kantin
"Cha anak baru itu ngeliatin Lo terus deh dari tadi," ucap Mona.
"Terus apa masalahnya dia kan punya mata biarin aja sih," jawab Acha, dan lanjut memakan mienya.
Mona mendengus dan kemudian memakan mienya.
'gue udah tau dari tadi mon,'
🐥🐥🐥🐥🐥
See u next part🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
ACHA (Revisi)
Teen FictionFollow dulu sebelum baca! Tinggalkan jejak dengan Coment and Vot! Jangan jadi pembaca gelap!😈 "Percayalah" Tidak Mudah Menjadi "Aku" Denata Acha Kumala-gadis cantik, manis, ceria dan senyumnya tak pernah luntur dari wajahnya seperti tidak punya mas...