🐥8🐥

55 13 4
                                    

HAPPY READING🤗
______________________________________

Salma ingin memasuki kamarnya disebelah tangga berhenti, ketika Radit menanyakan hal yang dia benci.


"Bun Acha kemana ya jam segini belum pulang?" tanya Radit pada Salma.

"Kamu Kenapa kaget?, dia kan emang gadis ga bener jam segini masih belum pulang dasar anak gak tau diuntung," jawab Salma.

"Bunda!!"sentak Radit,

"Dia juga anak bunda, dia lahir dari rahim bunda, dan Radit percaya kalau Acha itu gadis baik-baik!" Ucap Radit dengan sedikit emosi, tidak menyangka bagaimana bisa bundanya mengatakan kalau Acha gadis tidak benar,

"Dia begini karena kita Bun..,"ucap Radit dengan suara melirih, tak lama airmatanya jatuh membasahi pipinya,

"Dia sering pulang malam karena kita Bun, dia minum-minum karena kita Bun dan dia menangis... SEMUANYA KARENA KITA! KITA YANG UDAH BIKIN DIA HILANG DARI KELUARGA INI! hiks hiks..," ucap Radit yang sudah banjir dengan airmata.

Salma berdiri kaku jantungnya berdegup kencang, nafasnya memburu,

"Kamu tau kesalahan gadis itu?dia yang bikin kita jatuh miskin!DIA YANG SUDAH MEMBUAT SUAMI SAYA PERGI!DIA YANG MENJADI ALASAN HANCURNYA KELUARGA INI RADIT! HIKS...HIKS...dia merebut semuanya hiks...dia itu gadis yang tidak tau berterimakasih hiks...,"ucap Salma yang sudah meluruh dengan airmatanya.

"Tapi Acha gak salah bun, yang salah itu ayah kenapa dia ninggalin kita bertiga dan membawa semua harta tanpa menyisakan sedikit pun untuk kita," Radit menjeda ucapannya dan menghapus airmatanya,

"Dia gadis baik Bun, dia gadis yang menyayangi kita, dia gadis yang peduli sama kita, dia yang tidak membiarkan kita hidup kekurangan, dia yang Membuat kita punya harapan hidup setelah ayah meninggal kan kita dia sakit Bun, dia sakit ketika kita membentaknya! Dia menahan luka ketika kita melontarkan kata-kata menyakitkan, dia terluka Bun dia menderita..."hancur sudah tembok ego yang di bangun oleh radit, dia sadar dia jahat pada adiknya sendiri.

Salma langsung masuk kedalam kamarnya meninggalkan Radit yang masih terduduk di lantai dengan bertumpu lutut.

Di dalam kamar tangis Salma menjadi, "kamu tidak tau semuanya, yang kamu tau hanya ayahmu pergi meninggalkan bunda" dia juga menyayangi Acha, ingin sekali memeluk gadis itu, menghapus airmata gadis itu, namun Salma tidak sanggup rasa benci menguasainya.

Malam itu Salma mengingat kembali kejadian yang membuat semuanya berubah hingga dia membenci putrinya sendiri.
____________________________

"Queen banguuun, jangan bikin gue khawatir please,"ucap Bagas pada gadis yang terbaring di atas brankar rumah sakit itu dengan wajah pucat dan perban di pergelangan tangannya.

Setelah Acha pingsan di club, keempat cowok itu langsung membawa Acha ke rumahsakit terdekat.

"Udahlah bang Acha baik-baik aja biarin dia istirahat dulu," ucap Dirga menenangkan Bagas.

"Iya bang lebih baik Abang, Dirga sama bang Jaka pulang dulu bersih-bersih badan, biar Acha gue jagain,"ucap Arfan.

Ketiganya mengangguk lemah kemudian beranjak keluar,
"Gue titip queen dulu bro, ntar gue buatin surat izin buat kita berempat," ucap Bagas, Arfan mengangguk, hari ini mereka harusnya sekolah namun mereka memilih untuk menjaga Acha kemudian ketiga cowok itu meninggalkan ruangan Acha.

"Ternyata Lo gak seceria dan gak sebahagia yang gue fikir Cha,"
___________________

See u next part 🖤

ACHA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang