HAPPY READING🤗
______________________________________Seminggu sudah Acha di rawat di rumah sakit dan diperbolehkan pulang hari ini, selama itu juga Salma dan Radit tidak mengetahuinya, sejak malam itu keduanya menyadari bahwa mereka terlalu jahat terhadap acha, salma dan Radit mencoba mencari Acha yang seminggu ini tidak pulang namun nihil mereka tidak menemukan acha, mereka berdua di landa kegelisahan dan rasa bersalah.
Di sekolah, Bagas dan Jaka yang di tanya oleh radit pun hanya diam merendam amarahnya dan menghindari Radit, Mona sendiri yang di tanya Radit tentang keberadaan Acha hanya mengatakan,
"Nyesel kan Lo?gue berdoa semoga Acha tetap menghilang dari keluarga Lo,"setelah mengatakan itu Mona langsung pergi, Radit sendiri semakin frustasi dan menyesali semuanya.
_________________________"Queen tinggal sama Abang aja ya sementara, biar mereka merasakan penyesalan,"ucap Bagas pada acha, Bagas, Jaka, mona, Dirga dan Arfan sangat menjaga Acha dengan baik di bantu dengan Sarah dan Devan.
Bagas menceritakan bahwa Radit tengah mencarinya, Acha merasa senang namun Bagas tidak memperbolehkan Acha kembali ke keluarga itu, dia akan memberi pelajaran untuk mereka yang telah menyia-nyiakan gadis sebaik Acha dan merubah gadis cantik itu menjadi gadis yang bersahabat dengan dunia malam.
"Iya sayang kamu tinggal sama kita dulu, nanti ada saatnya kamu kembali ke mereka,"ucap Sarah, Acha mengangguk sebagai jawaban.
Semua yang ada di ruangan tersebut sangat bahagia akhirnya hari ini Acha akan pulang, Devan dan Sarah sudah berpamitan pulang terlebih dahulu menyiapkan kedatangan Acha, Mona sendiri izin pulang untuk mengantar mamanya belanja, tinggalah Acha dengan keempat cowok tersebut.
"Eh bro, gue ke kantin bentar ya sama Jaka sama Dirga Lo jagain Acha bentar,"pamit Bagas diangguki Arfan, selama Acha sakit Arfan lebih dekat dengan Acha sebagai teman ngobrol dan bercanda.
"E-em Cha," Acha menatap Arfan yang sudah berada di samping brankarnya, Acha mengangkat alisnya, "Lo harus jadi pacar gue!mau?"ucap Arfan dengan sekali tarikan, Acha bingung apa tadi, itu sebuah perintah, pertanyaan atau pernyataan?-batin acha.
"Itu mau ngungkapin, apa merintah! apa bertanya?"tanya Acha, Arfan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dia sendiri bingung dia tidak bisa seromantis orang lain yang sedang menyatakan perasaannya.
"Eng-gak tau pokoknya Lo harus jadi pacar gue falid no debat no kecot!"ucap Arfan dengan raut datar, namun dasarnya dia sedang menutupi rasa gugupnya.
"Kok maksa, siapa tau gue gak mau,"ucap Acha, Arfan melotot tak percaya apakah dia di tolak batinnya.
"Gausah melotot tuh mata mau bola matanya keluar?"ucap Acha dengan terkekeh, Arfan mencebikkan bibirnya dia kesal dengan Acha, padahal dia sedang serius.
"Ya gue gak nerima penolakan, Lo milik gue dan gue milik Lo, gaada bantahan,"putus Arfan dengan nada yang tak ingin di bantah.
Acha tertawa,"gak romantis banget Lo,"ucap Acha yang kemudian memeluk Arfan, Arfan sendiri terkejut jantungnya berdegup kencang, Arfan tersadar dan membalas gadis itu dengan erat.
Tak lama ketiga pemuda masuk dan menggoda mereka,
"Acieeee jadian,"
"Ehem adek gue ada pawangnya sekarang,"
"Harus ada makan-makan gratis!,"
Kedua pasang kekasih itu melepas pelukannya dan saling salah tingkah.
____________________________See u next part🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
ACHA (Revisi)
Teen FictionFollow dulu sebelum baca! Tinggalkan jejak dengan Coment and Vot! Jangan jadi pembaca gelap!😈 "Percayalah" Tidak Mudah Menjadi "Aku" Denata Acha Kumala-gadis cantik, manis, ceria dan senyumnya tak pernah luntur dari wajahnya seperti tidak punya mas...