🐥5🐥

67 27 0
                                    

HAPPY READING🤗
______________________________________

Istirahat petama seluruh siswa bersemangat ke kantin untuk mengisi perut mereka yang keroncongan, tapi tidak untuk acha yang duduk sendiri menatap hamparan rumput di taman belakang sekolah, bahkan tadi mona mengajaknya ke kantin untuk sekedar membeli jajan namun Acha menolak dan berkata dia sedang ingin sendiri, Mona mengerti jika Acha sedang ada masalah, ya Mona sudah tau mengenai kehidupan Acha, tentang Radit dan Salma.

Mona adalah sahabat Acha dari mulai SMP, mereka sangat dekat dan sudah seperti keluarga sendiri.

Acha melamun sendirian, dia mengingat masalalunya yang begitu indah, dia menginginkan agar dia lembali ke waktu di mana semuanya masih baik-baik saja.

"DORRRRRR,"

"BANGKE LU ANJROOOOOT!!!"

"BWAAAHHAHAHAHAHAA, ngakak muke lu hahahahaha," suara tawa pria itu menggelegar.

Acha menatapnya tajam,
"Puas Lo hah?"ketus Acha.

Arfan kemudian mengehentikan tawanya, dan ikut duduk di samping Acha,

"Lagian Lo ngapain bengong sendirian di sini, gak takut Lo kesambet setan penunggu sini hah?" Tanya Arfan dengan terkekeh.

"Kalau gue kesambet ya tinggal di ruqya gitu aja susah," jawab Acha dengan sinis.

"ALLAHULAAILAAHAILLAAAHUWALHAYYUL QOYYUUUUMMM..."Arfan mengucapkan ayat kursi dengan tangannya berada di jidat Acha, Acha yang melihatnya mengumpat kesal,

"HUAAAAAAA PANAAASSSS HUAAAAAA DASAR EKOR TIKUSSSS PANAAAAAS HUAAAAA PANAAAAASS,"teriak Acha seolah-olah dia sedang di rasuki.

Arfan membulatkan mata,
"C-cha l-lo b-bener-bener ke-kerasukan?"tanya Arfan dengan meneguk salivannya, dia sebenarnya takut, tadi dia hanya bercanda tapi kenapa Acha benar-benar kerasukan.

Acha menunduk dengan tertawa nyaring seperti kuntilanak, Arfan di buat mundur beberapa langkah, dan kemudian Acha mendongak dan tertawa keras melihat raut wajah Arfan yang pucat,
"BWAAHAHAHAHAHA muke lu hahahahah muke lu hahahahhaha kayak pantat bayi baru lahir hahahahah," Arfan yang tau itu langsung mendelik tidak terima, jadi gadis ini tadi mengerjainya.

"Kampret lu gue kira beneran huh," ucap Arfan mengehela nafas lega, dan langsung kembali duduk di sebelah Acha, Acha langsung menghentikan tawanya,
"Lagian Lo ada-ada aja," Acha kembali tertawa.

"Gapapa asal Lo bahagia dah," tak di sangka ucapan itu membuat Acha diam seribu bahasa, Arfan yang menyadarinya menatap muka Acha yang sudah di hiasi dengan airmata.

"Loh-loh Cha Lo kenapa?" Tanya Arfan entah dorongan dari mana Arfan mendekap Acha yang sudah terisak.

Acha sendiri tidak menolak entah kenapa dia nyaman dengan dekapan seorang Arfan Raharja yang baru saja dia kenal kemarin.

Arfan melepas dekapannya dan menatap Acha,"Cha Lo kenapa?"

Acha menggeleng, "sorry fan gue  gapapa kok, sorry padahal kita baru kenal tapi gue udah berani meluk-meluk Lo,"ucap acha dengan menunduk.

"Iya gapapa heheheh, gue juga minta maaf tadi langsung meluk Lo," ucap Arfan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dengan sedikit salah tingkah.

"Yaudah yuk balik habis ini bel masuk," ajak Arfan kemudian dia ngguki oleh Acha, Keduanya berdiri dan beranjak untuk ke kelas mereka bersama.

_____________________________

See u next part 🖤

ACHA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang