HAPPY READING🤗
______________________________________"Mom-my...."lirihan seorang gadis mengalihkan perhatian semua orang diruangan tersebut.
"Queen?"ucap Sarah dan Devan bersamaan dan langsung menghampiri Acha,
"Gue panggil dokter dulu," Arfan secepat kilat langsung keluar kamar inap untuk memanggil dokter.
"Chaaaa!!! Lo udah siuman, Alhamdulillah ya Allah sahabat hamba engkau berikan kesembuhan dan melewati masa tidak sadarnya, huaaaaa ACHAAAAA!"heboh Mona.
Plak!
Sarah memukul lengan Mona sedikit keras, "kebiasaan, Acha baru aja sadar udah disambut sama mulut toa kamu itu,"oceh Sarah, Mona hanya cengengesan,
"Habisnya Tan gak nyangka aja Acha udah sadar hiks..,"ucap Mona kemudian menangis.
'lah ni bocah tadi heboh kayak ayam bertelor sekarang melow, heran gue,' batin Sarah.
"Udah-udah gausah nangis yang terpenting Acha udah sadar,"ucap Sarah kemudian menatap Acha yang masih bengong,
"Hey sayang mau minum?"tawar Sarah yang diangguki oleh Acha.
Devan membantu Acha untuk duduk, acha minum dan merebahkan badannya kembali.
Pintu ruangan terbuka menampilkan dokter, perawat dan keempat cowok.
"Saya periksa dulu ya?"izin dokter.
"Bagaimana keadaannya dok?"tanya Devan.
"Kondisinya sudah membaik, perwakilan dari keluarga bisa ikut keruangan saya sebentar?"ucap dokter.
"saya Daddy nya,"jawab Devan kemudian pergi meninggalkan ruangan Acha bersama dokter dan perawat.
"Queenn!!!"panggil Bagas yang langsung memeluk acha,
"Jangan bikin gue khawatir lagi queen, bisa-bisa gila gue,"ucap Bagas."So-sorry bang gue nyusahin dan jadi beban kalian,"
"Enggak queen Lo gak beban tapi Lo sebuah anugrah dikeluarga gue ya kan mom?"Bagas meminta persetujuan dari Sarah yang diangguki antusias dari Sarah.
"Bantuin gue bangun,"rengek acha, kemudian dibantu oleh Arfan dan Bagas.
"Oh iya kalian belum sarapan kan?sarapan dulu sana biar mommy yang suapin queen,"ucap Sarah, yang lain mengangguk menuju sofa di ruangan tersebut dan menyantap sarapan mereka.
Acha sendiri menatap keempat cowok tersebut 'thanks kalian baik sekali sama gue disaat keluarga gue gak peduli sama gue' air mata Acha luruh.
"Loh sayang kok sedih?"tanya Sarah, Acha langsung menghapus airmatanya menggeleng dan tersenyum,"nggak kok mom, makasih ya mommy, Daddy dan Abang baik banget,"
"Sama-sama sayang udah yuk makan dulu,"ucap Sarah kemudian menyendokkan nasi kedalam mulut Acha.
Diruangan lain suasana begitu mencekam, "gak mungkin dok, dia baik-baik saja, Acha selalu ceria dan tidak pernah mengeluh apapun," ucap Devan tak percaya.
"Tapi sudah jelas pak dari hasil pemeriksaan Acha mengalami penyakit jantung dan paru-paru, Mungkin acha menyembunyikan rasa sakitnya agar tidak ada yang tau ciri-ciri penyakit ini,"
"Saya sarankan bapak awasi putri bapak agar tidak terlalu mengkonsumsi rokok dan minuman berakohol, satu lagi dia tidak boleh kelelahan,"ucap dokter tersebut, Devan mengangguk,
"Apa tidak ada cara untuk menyembuhkannya?"tanya Devan.
"Ada dengan rutin meminum obat yang nanti saya berikan,"jawab dokter.
"Baik dok akan saya usahakan menjaga dan merawatnya,"ucap Devan yang diangguki oleh dokter.
"Baiklah saya permisi,"pamit Devan, dokter tersebut tersenyum,
"Semoga Acha segera sembuh,""Amiinnn,"setelah berpamitan Devan kembali ke ruang rawat Acha namun sebelum masuk dia menyembunyikan berkas tersebut di dalam mobil di parkiran rumah sakit.
__________________________See u next part 🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
ACHA (Revisi)
Roman pour AdolescentsFollow dulu sebelum baca! Tinggalkan jejak dengan Coment and Vot! Jangan jadi pembaca gelap!😈 "Percayalah" Tidak Mudah Menjadi "Aku" Denata Acha Kumala-gadis cantik, manis, ceria dan senyumnya tak pernah luntur dari wajahnya seperti tidak punya mas...