🐥21🐥

66 14 0
                                    

"kalian bisa lihat hah? Ini foto editan, kalian mempercayai wanita ular ini dengan mudahnya, kalian semua brengs*k!dan asal lo tau yang jalang itu bukan Acha tapi dia" ucap radit sambil menunjuk rissa.

Radit berlari keluar untuk mencari adiknya.

Sedangkan salma, Mona, Arfan dan Dirga mengamati foto tersebut.

Rahang Arfan mengeras, Rissa sudah pucat karena takut.

"Brengs*k kenapa gue harus percaya sama perempuan iblis kayak Lo anj*ng!"ucap Arfan langsung berlari keluar bersama Dirga.

PLAAAAKKK

Wajah Rissa sampai tertoleh akibat tamparan keras dari Salma,

"Kamu sudah membuat saya memukul putri saya, kamu wanita iblis Rissa!"

Rissa tersenyum remeh,

"Bukankah dia bukan putrimu nyonya Salma? Oh atau dia hasil dari perselingkuhan mu?"

"Jaga mulutmu itu!" Salma langsung terduduk di shofa dengan tatapan kosong mengingat kejadian dia menyiksa Acha dan menghina putrinya sendiri.

PLAAAAKKK

Kedua kalinya pipi Rissa tertampar, namun bukan Salma melainkan Mona.

Dengan airmatanya yang meluruh deras, Mona menatap Rissa benci,

"Bagaimana bisa gue bisa percaya sama lo cewek murahan, sampai gue gak percaya sama sahabat gue sendiri... Lo emang gadis ular!"Mona mengusap airmatanya,

"Ups salah bulan gadis tapi wanita kotor!bukan cuma wajah Lo yang burik tapi hati Lo juga burik persis sama attitude Lo!"

"Gue gak masalah yang terpenting Acha udah gue singkirin dan Arfan jadi milik gue,"ucap Rissa dengan tersenyum lebar,

"Satu lagi, akhirnya balas dendam untuk menghancurkan keluarga Alexander berjalan dengan baik,"

"Apa masalah Lo sama Acha HAH JAWAB JAL*NG!"bentak Mona.

"Lo tanya gue punya masalah apa sama Acha? Banyak Mon!!!Lo gak tau apa-apa, ayahnya udah ngerebut mama gue dan bikin gue jadi anak broken home, tumbuh tanpa seorang ibu karena dia selingkuh dari papa gue!tapi akhirnya gue bisa bales semuanya!!"jawab Rissa dengan airmata yang meluruh.

"Lo tau?Acha lebih terpuruk dari lo!dan tentang mama lo, dia juga ngerebut papa Acha dan Radit dari mereka. Jangan merasa Lo yang paling tersakiti ris, Lo gak tau seberapa banyak luka di hidup acha, dia tumbuh dengan airmata, dia ingin bahagia seperti gadis lain, DAN KETIKA BAHAGIA LO HANCURKAN SEMUA NYA RISSA!"bentak Mona yang masih menangis, sedangkan Rissa menatap kosong kedepan dengan airmata yang meluruh.

Setelah melihat perdebatan Mona dan Rissa, Salma pergi keluar rumah menyusul putra dan putrinya, dia memang ibu buruk batinnya, Salma mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi keluar pekarangan rumah.

"Lo tau Rissa, disini korbannya bukan Lo doang! Tapi Acha lebih menderita dari lo, Lo masih dapat kasih sayang dari papa lo! Sedangkan Acha, gak pernah dapat kasih sayang dari keluarganya! Lo egois sa, LO EGOIS!!!" Setelah mengatakan itu Mona pergi meninggalkan Rissa di rumah itu yang masih dengan tatapan kosong.

'apa gue jahat?'-batinnya.

****************

"Queen kamu dimana,"ucap Bagas khawatir, sekarang dia berada dalam mobil untuk mencari adiknya itu, tapi dari tadi Bagas tidak menemukan Acha sama sekali.

"Itu kenapa ada rame-rame?" Ucap Bagas kemudian memarkirkan mobil dan keluar.

Dia melihat sangat ramai sekali orang-orang di depannya, sebenarnya ada apa?

"E-eh mbak mau nanya itu ada apa yah kok rame-rame gitu?" Tanya Bagas pada wanita yang melewatinya.

"Oh itu mas?ada gadis tertabrak truk, katanya sih gadis itu ngelamun di jalan trus supir truknya ngantuk,"jawab wanita itu.

Dada Bagas berdetak tak karuan, 'jangan queen Abang gak sanggup'

"Yaudah mas saya permisi dulu,"pamit wanita itu diangguki oleh Bagas yang masih membeku.

Bagas mendekati kerumunan tersebut dan masuk kedalam Kerumunan itu.

Deg...

'Syukurlah bukan kamu Cha' Bagas menghela nafas lega karena disana bukan gadis namun seorang laki-laki.

Ketika Bagas ingin berbalik suara seorang pria menjadikannya pucat.

"Apakah gadis yang tertabrak sudah di bawa ke rumah sakit?"

"Sudah tadi langsung di larikan kesana, karena sepertinya dia terluka sangat parah,"

"Semoga keluarganya segera di hubungi,"

"Bagaimana bisa gadis itu tidak membawa identitas apapun hanya handphone yang tergeletak agak jauh dari gadis itu,"

"Maaf pak dimana orang yang membawa handphone korban tersebut?"tanya Bagas pada kedua orang tersebut.

"Ada mas itu di bapak yang tadi pertama menemukan dan menjadi saksi tebrakan ini,"jawab bapak tersebut dengan menunjuk seorang paruh baya yang sedang berbicara pada polisi.

"Baik pak terimakasih, saya permisi dulu," Bagas langsung menemui pria paru baya tersebut,

"Permisi pak, saya Bagas saya mau bertanya apa handphone gadis korban tadi ada di bapak?" Tanya Bagas.

"Ohhh handphone neng tadi itu ya? Ini den, tadi teh bapak polisi suruh nyimpen siapa tau handphone ini bisa nyari si keluarga neng nya tadi,"ucap pria itu sambil memberikan handphone tersebut.

Deg....

"AACHAAAAA!!!!" teriak Bagas ketika menerima handphone itu, cowok itu meluruh sambil menangis tidak karuan.

"Lah den den kenapa atuh, den Bagas kenal sama neng tadi?"tanya bapak itu, Bagas mendongak dan mengangguk lemah,

"Pak bisa tolong antarkan saya menemui adik saya?"ucap Bagas yang masih dengan airmata bercucuran.

"Boleh den boleh atuh Alhamdulillah akhirnya ketemu juga keluarga si eneng, sok atuh den bapak tunjukin"ucap bapak itu dan Bagas langsung berdiri menuju mobilnya.

Dengan perasaan bercampur aduk Bagas mengendarai mobil dengan khawatir, bapak bernama dirman itu hanya bisa menenangkan Bagas.

************



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ACHA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang