🐥7🐥

59 16 0
                                    

HAPPY READING🤗
______________________________________

Cowok itu sedang menatap langit malam dari balkon kamarnya, senyuman menghiasi wajahnya mengingat tingkah Acha hari ini, entah sejak kapan Arfan memperhatikan gadis itu tingkah konyolnya, manjanya semua membuat Arfan jadi gemes.

"Fan Lo apain tuh si Acha bisa diem gitu," goda Dirga dengan berbisik.

"Acha denger woy!" Teriak Acha, pipinya sudah bersemu merah seperti tomat, gara-gara kejadian tadi entah kenapa Acha langsung diam ketika di dekap oleh Arfan, Acha yang sadar pun langsung menjauh dan membuang muka 'malunyaaaa astagaa' apalagi Bagas manaik turunkan alisnya, Mona tersenyum jahil, Jaka dan Dirga tertawa ketika melihat kedua orang itu salah tingkah.

Arfan tersenyum ada rasa berbeda ketika dia berada didekat acha,

"Bang! Woy di panggil dari tadi elah malah bengong disini!"teriak seorang gadis dengan suara cemprengnya, dia Sasha Raharja adik dari Arfan.

"Napa sih lo ganggu aja,"jawab Arfan pada adiknya yang sudah duduk di sampingnya.

"Itu mama suruh beliin donat kentang yang ada di jalan cendrawasi,"

"Ampun sha ini udah malem!"frustasi Arfan sambil mengacak rambutnya.

"Gapapa lah bang sekali-kali sama jalan-jalan hehehe," jawab Sasha cengengesan.

"Ck yaudah ayo cepetan, gak pake lama," ucap Arfan sambil melangkah menyambar jaket dan kunci motornya, Sasha pun langsung mengikuti langkah sang Abang.
_____________________________

"Silahkan mba di pilih dulu mau donat yang mana" ucap ibu-ibu yang sedang menjaga toko.

"Iya bu," jawab Acha ramah.

Arfan menatap ibu itu dengan raut tak bisa diartikan, Salma yang merasa di amati oleh pemuda itu bertanya,
"Kenapa mas?"

Arfan langsung tersadar," eh enggak Bu maaf saya merasa familiar dengan wajah ibu kayak mirip temen saya,"

"Hahahahah iya mas gapapa, saya juga gak tersinggung," jawab Salma ramah.

"Bun! Si Acha gaada di rum..." Seorang cowok masuk kedalam toko itu dengan raut khawatir dan menggantung ucapannya.

Arfan menoleh ke arah sumber suara karena sebuah nama yang di ucapkan cowok tadi sangat familiar di telinganya.

"Sudah kebiasaan dia kan pulang larut malam dan pergi sama temen-temennya yang buruk itu, gausah di khawatirin ntar juga pulang," ucap Salma santai namun beda dengan hatinya.

"ini Bu tolong di bungkus ya," ucap sasha, Salma langsung ngebungkus donat yang sudah di pilih oleh Sasha dengan cekatan.

Arfan sendiri menatap cowok tersebut dengan intens.

"Terimakasih ya Bu," ucap sasha ketika sudah membayarnya.

"Sama-sama ibu yang terimakasih mba," jawab Salma dengan tersenyum ramah.

Arfan dan Sasha pun pergi meninggalkan toko donat tersebut.

Fikiran Arfan tidak hilang dari nama Acha yang di sebut oleh cowok tadi,
'ah mungkin bukan Acha dia, kan nama Acha banyak'-batin Arfan.
__________________________

Di tempat lain seorang gadis tengah meminum banyak alkohol hingga tak sadar mengeluarkan benda kecil dari sakunya lalu menyayat perlahan lengannya, dia tertawa miris namun sedikit meringis ketika darah itu mulai mengalir deras.

"ACHA!!!!" Teriak keempat pemuda yang memang dari awal mencari Acha, dan ternyata bertemu disebuah club malam.

Acha tersenyum namun kebudian pandangannya mulai kabur dan Acha ambruk.

Keempat pemuda tersebut langsung mengangkat Acha keluar dari tempat itu dan menuju rumahsakit.
________________________

See u next part 🖤

ACHA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang