🐥9🐥

51 11 3
                                    

HAPPY READING🤗
______________________________________

Arfan duduk disamping brankar Acha, dia mengingat kejadian semalam, dimana Acha di temukan dalam kondisi tidak baik dan berakhir dirumah sakit.

Setelah mengantar sasha Arfan mendapat telfon dari Dirga,
"Woy bisa ke markas sekarang?kita mau cari Acha, kata Mona tadi Acha nekat pergi dalam keadaan kacau,"ucap cowok diseberang sana.

Tanpa mengucapkan apapun Arfan langsung mematikan sambungan dan langsung berangkat menuju Markas.

"Gimana bang udah ketemu?"tanya Arfan ketika sampai dimarkas.

Ketiga cowok di dalam sana hanya bisa menggeleng lemah, mereka sudah mencari Acha ke manapun tapi belum menemukan gadis itu.

"Dia biasanya kemana?"tanya Arfan lagi.

"Kalau gak di rumah Mona ya di rumah gue,"jawab Bagas sendu, dia sangat menyayangi Acha, dia sudah memberi tau pada orangtuanya untuk membantu mencari acha,namun sampai saat ini gadis itu belum ditemukan.

"Bentar, Acha kan suka ke club, jangan jangan......"semua menoleh pada Jaka, Arfan mengumpat langsung keluar dari markas diikuti Bagas, Jaka dan Dirga.

Mereka sampai ditempat tujuan mereka, Club.

Keempatnya memasuki dan menelisik setiap sudut ruangan pandangan mereka tertuju pada gadis berjaket hitam dengan rambut tergerai bebas yang sedang menatap lengannya yang sudah berdarah,

"ACHA!!!!"teriak mereka berempat, gadis itu menoleh lalu ambruk.

Arfan kembali mengingatnya.

"Sebenernya Lo ada masalah apa Cha sampai bisa kayak gini?Lo ngelukain diri Lo sendiri,"ucap Arfan pada acha yang masih senantiasa menutup matanya, dia menggenggam tangan Acha dengan lembut namun erat.

"Gue janji bakal jadi tempat sandaran Lo Cha, gue suka sama Lo, gue gak pengen lihat Lo sehancur ini, mungkin bagi Lo gue terlalu cepet punya perasaan ini tapi pada kenyataannya gue suka sama Lo, gue cinta sama Lo, please cepat sembuh,"ucap Arfan kemudian mengecup singkat pucuk kepala Acha.

Tak lama suara pintu terbuka,
"Queen!"teriak wanita paruh baya yang masih kelihatan muda di usianya, dia menghampiri Acha dan diikuti seorang laki laki, Arfan berfikir mungkin suaminya.

"Maaf tante, Tante siapa?"tanya Arfan sedikit tidak enak pada wanita yang sedang memeluk Acha dengan airmata meluruh, Dewi menatap pemuda itu dan tersenyum mengusap airmatanya,
"Maaf, saya orang tua Bagas, dan Acha sudah kami anggap seperti putri kami sendiri," ucap Dewi yang diangguki oleh Devan-papa Bagas.

" maaf Tan saya gak tau,"ucap Arfan tidak enak.

"Bagasnya mana Tan?"

"Bagas lagi beli sarapan buat kita semua sama Jaka dan Dirga, kamu...."

"Saya Arfan Tan, temennya Bagas sama Acha,"jawab Arfan yang tau jika Dewi akan bertanya dirinya siapa.

"Ohhh makasih yah fan udah mau jagain queen,"ucap Dewi dengan tersenyum.

"Terimakasih ya nak kamu mau menjaga Acha,"ucap Devan dengan menepuk bahu Arfan.

"Iya om itu sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai teman Acha,"jawab Arfan yang diangguki oleh pasutri tersebut.

Pintu terbuka kembali,
"ACHAAAAA!!OH MYGOD KENAPA BISA BEGINI SIH!!"teriak seorang gadis.

"Mona ish gausah teriak-teriak kasihan Acha, lagian ini rumah sakit," tegur Dewi pada Mona yang sudah memeluk acha yang masih senantiasa terpejam.

"Ma-maaf tante kelepasan," ucap Mona dengan cengengesan, Devan hanya geleng-geleng.

"Mom-my......
______________________________

See u next part🖤

ACHA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang