Haloo, sebelum baca bisa tekan bintang kan? Terimakasih yang sudah membaca dan memberi bintang!! <3
ps : Mungkin ada banyak typo karena aku ga sempet revisi.
Mudah mudahan masih banyak yang menanti cerita ini ya, happy reading!!
*
Mobil yang dikendarai Xavier saat ini sudah berada dekat dengan kampus Alora. Namun, dengan cepat Alora menginterupsi Xavier agar menurunkannya jauh dari gerbang kampusnya.
"Stop, aku turun disini saja." Ucap Alora sembari menengokkan kepalanya kesana kemari.
Xavier yang mendengar hal itu mengangkat sebelah alisnya. "Kenapa? Bukannya gerbang kampusmu masih beberapa meter lagi?" Tanyanya sedikit bingung dengan maksud gadis itu agar menurunkannya jauh dari gerbang kampus.
Alora menatapnya sinis "Aku tidak mau orang – orang di kampus melihatku di antar olehmu." Jawabnya ketus sembari memalingkan wajahnya ke luar jendela.
Apa kalian pikir Xavier akan menuruti Alora? Tentu tidak. Oh Alora sayang, kau salah mencari lawan. Justru dengan berkata seperti itu, Xavier akan dengan sengaja membantah permintaanmu. Diam – diam Xavier menyunggingkan senyum miringnya sembari tetap melajukan mobilnya untuk masuk ke dalam kampus Alora.
Alora yang menyadari hal itu lantas melotot. "Hei! Apa kau tuli? Ku bilang jangan dimasukkan ke kampus! Kau bisa menurunkanku di pinggir jalan sebelum halte!" Alora berucap frustasi.
Xavier sama sekali tak menghiraukan Alora. Ia hanya fokus menatap kedepan dan mulai memasukkan mobilnya ke pelataran kampus Alora yang sangat luas. Tentu saja hal itu membuat Alora semakin jengah.
"Xavier!" Desis Alora yang sudah kesal sampai ke ubun – ubun.
"Apa?" Tanya Xavier sok polos. Demi neptunus, Alora benar – benar ingin menggaruk wajah sok polos yang sialnya tampan itu menggunakan garpu taman.
"Kau menyebalkan!" Sungut Alora sedikit berteriak. Ia menghela napas kasar dan menghempaskan punggungnya pada kursi penumpang.
"Gedung yang mana?" Tanya Xavier ketika melihat banyak gedung fakultas yang berbeda – beda.
Alora bergeming enggan menjawab pertanyaan Xavier. Ia begitu kesal dengan pria itu. Sungguh saat ini mood nya sudah benar – benar berantakan. Rasanya ia ingin kembali ke rumah saja dan berdiam diri seharian di kamar sambal menonton Netflix. Tapi mau bagaimana lagi? Ada hal yang harus ia urusi di kampus. Jika tidak sekarang, kapan urusannya akan selesai?
Xavier memutar bola matanya ketika tak kunjung mendapatkan jawaban dari Alora.
"Gedung yang mana Alora Daisha Mcguire." Ucap Xavier dengan nada mengintimidasi. Sedikit banyak Alora terpengaruh dengan aura intimidasi Xavier. Entah kenapa gadis itu mendadak menjadi gugup dan tegang ketika mendengar nada bicara Xavier.
"I-itu yang tengah." Alora menggeram pelan menutupi kegugupannya.
Lantas Xavier melajukan mobilnya menuju gedung yang di maksud Alora. Tak lama kemudian Xavier menghentikan mobilnya tepat di depan gedung tersebut. Alora merutuk dalam hatinya.
"Kenapa berhenti disini sih?" Alora menggerutu dengan kesal.
Xavier mengerutkan dahinya "Memangnya mau dimana lagi? Kau mau aku berhenti di tengah danau itu?" Tanya Xavier sembari menunjuk sebuah danau buatan yang lumayan luas yang berada di dekat gedung.
"Kau tidak lihat sekarang orang orang menatap kea rah mobil ini?" Tanya Alora yang membuat Xavier mengedarkan pandangannya.
Dan benar saja, kini orang – orang menatap ke arah mobil mereka. Tatapa heran, penasaran, kagum, dan berbagai macam tatapan lainnya. Bagaimana tidak? Tentu saja karena mobil Xavier sangat mencolok. Bukan karena Xavier menggunakan mobil mewah, karena mahasiswa di kampus pun banyak yang menggunakan mobil mewah. Tetapi mobil mewah Xavier adalah mobil yang di custom secara khusus, hanya ada satu di dunia, dan tentu saja mempunyai ciri khas Xavier tersendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity
RomanceSerendipity adalah suatu kejadian dimana seseorang menemukan sesuatu yang indah tanpa harus susah susah mencarinya. Begitu juga dengan Xavier dan Alora. Pada awalnya mereka terjebak di dalam kondisi yang kacau. Namun lama kelamaan mereka menyadari b...