1. SHOCKED

992 18 0
                                    

Author's POV


Di sebuah kampus ternama di kota New York, para mahasiswa terlihat begitu sibuk dengan urusannya masing – masing. Orang – orang yang berlalu lalang, berkumpul bersama teman, berkencan, menggoda wanita, hingga mahasiswa tingkat akhir yang sibuk menyusun tugas akhir mereka. Seperti seorang gadis berambut coklat gelap yang sedang duduk di kursi taman dengan sebuah laptop di pangkuannya. Ia nampak serius mengetik dan mengamati layar di depannya. Sampai tiba – tiba seseorang datang menghampirinya.

" Al!" teriak orang tersebut sembari menepuk bahu gadis yang sedang duduk di kursi taman itu.

"Ya tuhan!" Alora terlonjak kaget kemudian ia memejamkan matanya sambil mengelus dadanya. Yap, dia adalah Alora.

"Nicki! Sialan kau membuatku terkejut!" Alora berkata dengan kesal sembari member tatapan membunuh kepada Nicki. Nicki tak takut dengan tatapan Alora seolah hal itu memang sudah biasa didapatkannya.

"Maafkan aku Al,habisnya kau kelihatan sangat serius. Jadi aku berinisiatif untuk memberimu sedikit hiburan." Jawab Nicki dengan cengirannya seraya duduk di samping Alora.

"Nick,berhenti memanggilku dengan sebutan 'Al' ! kau membuatku terdengar seperti anak laki – laki!" Alora mendengus. Ia tak suka dipanggil dengan sebutan itu.

" Dan kau,berhenti memanggilku 'Nick'. Kau juga membuatku merasa seperti anak laki – laki!" balas Nicki yang kemudian membuat Alora terdiam. Ia baru menyadari ternyata ucapan Nicki benar.

" Lalu aku harus memanggilmu apa?" Tanya Nicki kepada Alora

Alora menempelkan telunjuknya di dagunya seperti orang yang sedang berpikir.

"emmm... aku tak tahu" Alora mengangkat bahunya acuh.

" Apakah aku harus memanggilmu Alor? Emmm atau Lora? Atau Ora?" Tanya Nicki yang dihadiahi pukulan dilengannya.

" Sudah kau diam saja! Kau membuatku tak bisa konsentrasi saja" Cibir Alora yang hanya dibalas dengusan oleh Nicki.

Tiba – tiba terdengar suara pertanda pesan masuk di ponsel Alora. Alora segera mengecek siapa yang mengirim pesan dan apa isi pesan tersebut. Ternyata dari ibunya.

"Ibu?" gumam Alora dengan kerutan di dahinya.

" Ada apa?" Tanya Nicki yang melihat kebingungan Alora.

" Ibuku mengirim pesan kepadaku, katanya ada yang ingin ia bicarakan denganku." Jawab Alora sembari mengetikkan sebuah pesan sebagai balasan untuk ibunya.

" ibumu ingin membicarakan apa?" Nicki merapatkan duduknya dengan Alora karena penasaran.

Alora hanya mengangkat bahunya " Aku juga tidak tahu."

Nicki menurunkan bahunya lesu.

Alora mematikan laptopnya dan segera membereskan barang – barangnya.

" Kau mau kemana? " Nicki bertanya ketika melihat Alora yang sudah bangkit dari duduknya.

" Aku akan pulang. Lagipula jadwak kuliahku sudah selesai" Alora merapikan rambutnya yang sempat berantakan diterpa oleh hembusan angin.

" Ya sudah kalau begitu hati – hati di jalan ya. I love you." Nicki bangkit dan kemudian mengecup pipi Alora yang membuat Alora memutar bola matanya jengah dengan kelakuan sahabatnya itu.

" Menjijikan." Gumam Alora yang dibalas kekehan oleh Nicki. Kemudian ia melangkahkan kakinya menuju parkiran kampus dimana mobil kesayangannya berada. Tanpa berlama – lama Alora langsung melesat menuju kediaman ibunya.

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang