5. Gemas

169 26 1
                                    

Kini anak-anak sedang berjalan bersama secara rombongan karena sejauh dari setengah total perjalanan pulang, mereka masih satu arah. Kebetulan Daichi ingin mentraktir semua anggota timnya bakpau daging, jadi mereka memutuskan untuk mampir ke toko Sakanoshita yang masih dilewati oleh rute perjalanan pulang mereka.

Selama berjalan kesana ditambah Daichi juga sudah tiba lebih dulu karena memesan bakpau daging untuk semua anggotanya, anak-anak tampak membicarakan soal Suga dan Kageyama untuk pertandingan di latih tanding melawan Aoba Johsai nanti.

Sampai akhirnya Kageyama malah protes ke Hikari dikala obrolan mereka soal Seijoh baru saja usai, membuat semuanya menoleh ke arah sang setter kelas 1 itu.

"Kau kenapa selalu saja tersenyum? Memangnya kau gula ya diantara kami? Setiap hari nebar gula melulu, senyumanmu itu telalu manis, tau! Berhentilah tersenyum sesekali!" protes lelaki bersurai blueberry itu diakhir.

Hal itu membuat Hikari kontan memutar kedua bola matanya sesaat.

"Suka-suka aku, kenapa kau yang sewot?" protes gadis itu balik.

"Oi, Raja, kau tidak berhak melarangnya." sahut Tsukishima dikala dia dan Yamaguchi tertinggal dibelakang rombongan.

Memihak Hikari tentunya.

"Gak usah nyahut, Tsukishima sialan!" sergah Kageyama.

Namun apa yang dikatakan Kageyama itu memang benar jika Hikari sangat manis ketika tersenyum bahkan tertawa sekalipun. Dan setelah itu, mereka kembali berdiskusi sejenak soal posisi Suga yang akan digantikan oleh Kageyama dilapangan nanti untuk latih tanding yang diakhiri dengan sedikit kerecokan.

"Tapi Suga-san, apa kau yakin dengan hal ini? Aku kurang terima, loh!" balas Tanaka.

"Kalo disinggung soal itu, sudah pasti aku kesal, Tanaka. Tapi karena Kageyama sekarang sudah menjadi bagian dari Karasuno, aku ingin memperlihatkan kepada mereka bahwa Kageyama yang sekarang sudah berbeda daripada yang mereka kenal dulu ketika masih di Kitagawa Daiichi." ucap Suga.

"Dan dia sekarang juga punya rekan-rekan yang bisa diandalkan mau seegois apapun dia, karena voli itu dasarnya adalah permainan tim, dimana kita saling melengkapi segala kekurangan dan kelebihan yang ada di tiap anggotanya. Dan diibaratkan hanya karena setitik kesalahan pada satu orang hanya karena kepribadiannya yang demikian, kita jadi bikin permainan tim hancur karena kita tak ingin menerima keadaan anggota lain. Bukannya itu sama saja egoisnya, bahkan lebih?" lanjut Hikari dan diakhiri dengan pertanyaan, membuat semuanya tersenyum dan mengangguk setuju dengan apa yang dikatakan oleh gadis berbadan kecil tersebut.

"Kau benar, Udai. Kita perlihatkan pada mereka jika anggota yang patut diawasi bukan hanya Kageyama seorang, tapi secara keseluruhan terutama Udai dan Hinata. Benarkan, Hinata?" ucap Daichi sembari mengoper belanjaannya kepada si bocah berambut oranye, dimana Hinata langsung mencomot bakpau daging nya lebih dulu tanpa menunggu yang lain.

"Woi! Siapa yang menyuruhmu untuk mengambilnya lebih dulu mentang-mentang Daichi-san mengopernya padamu!? Seharusnya bagi ke Udai lebih dulu karena dia paling muda di antara kita, bodoh! Mana dia anak perempaun, lagi!" omel Tanaka.

"Jangan bercanda, dasar kuso boke!" ujar Kageyama ikutan teriak.

"Woi, jangan teriak!" tegur Hikari pelan, dan benar saja, si pemilik toko kontan membuka pintu warungnya ditengah kehebohan saat ini dan meneriaki semuanya.

"Hoi, anak-anak ekskul voli! Jangan ribut didepan warung orang dan suara kalian juga mengganggu tetangga, sialan!" pekiknya, membuat Hikari langsung maju dua langkah karena posisinya yang paling dekat dengan sang pemilik toko lalu membungkukkan badan.

My Half [Tsukishima Kei x Udai Hikari]Where stories live. Discover now