6. Latih Tanding Perdana

129 22 1
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba setelah hari Minggu (dua hari lalu, karena mereka mengadakan latih tanding dengan Aoba Johsai itu pada hari Selasa sepulang sekolah) Hikari memutuskan untuk menjadi Middle Blocker, sama seperti Tsukishima dan Hinata yang berada didalam list pemain inti.

Tidak dengan lupa dengan pemeran All-rounder nya tentunya.

Dan selama di perjalanan, semuanya heboh seperti biasa hingga akhirnya semua mata tertuju ke arah Hinata yang mulai memasang muka suram setelah Tanaka menawarkan pocky padanya namun tak di respon sesemangat biasanya dan mengoceh ingin buka jendela.

Tapi saking lemotnya otak Tanaka, akhirnya Hinata muntah tepat di celana seragamnya dan hal itu membuat Hikari kontan menutup mulut karena dia malah jadi ikutan mual pengen muntah juga karena gadis itu menoleh ke belakang tepat sedetik sebelum Hinata muntah.

Jadi bisa dibilang dia melihat apa yang terjadi barusan ini.

Perlahan, sebuah tangan besar dan jenjang menutup matanya sehingga dia tak bisa melihat apapun lagi untuk sementara waktu, dikala dia ingin protes sembari menarik tangan besar yang tengah menutup kedua manik matanya, si empunya tangan pun langsung angkat bicara tepat dikala tangan kecil Hikari menyentuh tangannya.

"Biarkan seperti ini dulu dan jangan bayangi apa yang barusan terjadi, aku tau kau jadi mau ikutan begitu gara-gara nggak sengaja menoleh ke belakang karena keributan mereka."

Yup.

Suara itu adalah suara Tsukishima yang kebetulan duduk berdua Yamaguchi yang duduk di bangku untuk dua orang yang berada di samping kanannya. Kebetulan yang duduk di dekat jendela itu Yamaguchi, jadi bisa mempermudahkan lelaki blonde itu untuk membantu Hikari sejenak saat ini.

Sebenarnya dia ingin beristirahat sebentar sebelum mereka tiba di Seijoh, tapi entah kenapa ketika melihat Hikari menutup mulut dan mulai sedikit pucat disaat yang bersamaan, hal itu membuat naluriah seorang Tsukishima Kei bergerak untuk membantunya secara sukarela.

Padahal bisa saja Tsukishima mengabaikannya.

Dia mendekatkan sedikit mulutnya kedekat telinga si kecil itu setelah dia mengulurkan tangannya untuk menutup kedua manik abu-abu berlian milik si kecil bersurai hitam yang sedang ia gapai saat ini.

Sengaja mengeluarkan suara pelan agar kerecokan yang ada saat ini agar bisa mengabaikan keadaannya yang sedang menjaga Hikari agar tidak ikutan muntah, dan hanya Yamaguchi yang melihat apa yang dilakukan oleh sahabatnya itu.

"Baiklah, aku lihat ke depan aja biar nggak mual lagi, jadi tolong lepaskan tanganmu ya, Tsukishima. Aku gak akan lihat ke belakang." pinta Hikari.

Perlahan, Tsukishima melepaskan tangannya dan Hikari mengerjapkan kedua manik matanya beberapa kali untuk kembali memfokuskan kedua manik matanya, dia kemudian bertukar pandang sejenak dengan lelaki itu dalam diam ditengah chaotic yang terjadi di bangku barisan belakang bus setelah Tsukishima kembali duduk dengan benar di bangkunya.

Perlahan, Hikari mengulas senyum.

"Makasih." ujarnya.

Tsukishima bergumam sembari mengangguk pelan dengan tenangnya, tapi telinganya sedikit memerah setelah dia menerima senyuman Hikari barusan ini dikala gadis itu berterima kasih padanya karena ingin menenangkannya dari rasa mual yang muncul karena melihat Hinata muntah barusan.

Dan untungnya tak ada yang menyadari kecuali Yamaguchi.

Yah, biarpun bisa dibilang semuanya suka sama Hikari sih, bahkan sayang juga.

But who knows about the luckiest man that gonna had her heart and become her special person in her life, of course.

***

My Half [Tsukishima Kei x Udai Hikari]Where stories live. Discover now