13. Menginap

72 11 2
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Kini semuanya latihan di aula gym seperti biasanya, bahkan Tsukishima maupun Hikari benar-benar bertindak serta berinteraksi seperti biasanya tanpa ada kendala.

Bahkan ketika dia saling adu ocehan dengan si blonde itu dikala sempat, Kageyama masih bisa satu suara dengan gadis bersurai hitam itu di kala Yamaguchi sendiri memihak sahabat masa kecilnya.

Hinata sendiri juga ikut-ikutan dengan sang setter serta anggota termuda tim itu, membuat para senior hanya bisa menatap mereka dengan tatapan masam.

"Aku heran kenapa mereka tak bisa akur sedikit, terutama anak-anak lelaki. Aku masih bisa memaklumi Udai karena memang masih umurnya ditambah dia juga anak perempuan, tapi tidak dengan mereka." keluh Daichi.

Suga tertawa.

"Biarkan saja, kau seperti tidak tau mereka saja, Daichi." balasnya.

Malam menjelang dan latihan usai, dan rombongan pun kini pulang ke rumah masing-masing dan Hikari pulang ditemani Tsukishima dikala Yamaguchi pamit pulang lebih dulu karena dia harus melatih jump float nya bersama Shimada.

Di tengah perjalanan, Hikari dan Tsukishima yang tampak diam satu sama lain dengan tenang tanpa ada perasaan canggung, mereka seperti tak ada topik pembicaraan sama sekali.

Sampai akhirnya hawa hangat menjalar di area tangan kanan Hikari yang baru saja keluar dari saku jaketnya dan menerpa udara dingin malam ini, membuat gadis itu menoleh sedikit dan mendapati jari jemari jenjang milik Tsukishima baru saja terselip di antara jari jemari kecilnya.

Hikari hanya melirik ke arah si jangkung itu tanpa mengeluarkan sepatah katapun, biarpun pada akhirnya Tsukishima yang buka suara lebih dulu.

"Kau tidak capek?"

Hikari langsung tau apa maksudnya, soal latihan.

"Nggak sih, seru malah."

Mendengar itu, Tsukishima menatapnya datar.

"Tenaga mu itu benar-benar tidak ada tandingannya sama seperti si idiot itu. Heran, kenapa gak jadi manajer aja sih? Malah ikutan main dilapangan."

Hikari menatapnya bete.

"Memangnya kau gak mau punya cewek yang punya hobi sama? Kalo gak mau ya udah sana cari yang lain, gak usah sama aku, beres kan? Susah amat. Aku gak suka terlalu feminim kayak orang kebanyakan karena aku lebih senang jadi diri sendiri dan apa adanya daripada memaksakan diri untuk jadi orang lain."

Lelaki bersurai blonde itu merasa syok, karena Hikari bisa setegas itu walau dalam hati Hikari sebenarnya sakit juga sama ucapannya sendiri.

Tapi apa yang dikatakannya itu memang benar.

Tsukishima menyukai Hikari karena dia jadi dirinya sendiri dan bukan jadi orang lain, memang Tsukishima suka juga dengan perempuan yang punya sisi feminim dan tak tomboy seperti Hikari, tapi dia sadar bahwa sosok seperti Hikari itu langka dan susah di cari tapi dia malah mengompori keadaan, padahal baru hitungan jam mereka baru meresmikan hubungan keduanya tapi dia malah bertindak bodoh.

My Half [Tsukishima Kei x Udai Hikari]Where stories live. Discover now