15. Her Black Hair

90 11 1
                                    

* * *

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

* * *

Hikari kini mendadak tersentak bangun dikala jam menunjukkan pukul setengah 2 malam akibat suara petir yang cukup kencang dikarenakan hujan badai yang ternyata masih tak kunjung usai sejak keduanya tiba dirumah kediaman keluarga Udai itu, yang menandakan dirinya baru tiga setengah jam tertidur dikala kedua manik matanya dia paksakan untuk fokus menatap ke arah jam digital yang ada diatas nakas yang berada tepat disisi kasurnya saat ini.

Kepalanya sedikit berdenyut karena tak sengaja terbangun disaat seperti ini, dia memijit area pelipisnya sejenak sebelum akhirnya Hikari menghela nafas ringan lalu menoleh ke arah Tsukishima yang tampak bergelung dibalik selimut saat ini dan masih mendengkur halus dengan tenangnya, membuat gadis itu tampak menatapnya iri.

Enak banget nih bocah tidurnya, gak kaget apa gimana sih orang geledek gede gini barusan? Punya pacar gini amat. Keluhnya dalam hati.

Biarpun sebenarnya dalam diam juga Tsukishima ternyata terbangun ketika mendengar suara sibakan selimut sekaligus pergerakan mendadak dari kasur Hikari hanya saja hawa kantuknya itu masih kuat sekali, jadi dia tetap pada posisi meramnya sebelum akhirnya kedua manik mata kuning keemasan miliknya terbuka perlahan dan menatap ke arah Hikari yang tampak mengusal belakang kepalanya ringan sebanyak beberapa kali.

"Hikari?"

Suara serak-serak kering Tsukishima membuat Hikari langsung menoleh ke sumber suara dan mendapati kekasihnya saat ini beringsut duduk di atas futonnya, membuat gadis itu menatapnya tidak enak.

"Ma— maaf, aku membangunkan mu?"

Lelaki itu memasang wajah bete nya.

Seperti biasa sih, kelakuan Tsukishima mah jangan ditanya.

"Kau ngapain bangun jam segini? Masih tengah malam gini."

Yang ditanya justru menatapnya deadpanned.

"Kau nggak denger geledek sekenceng nggak barusan? Budeg apa gimana sih?" tanyanya balik.

"Nggak, justru aku kebangun gara-gara kau gerak mendadak, itu mengusikku." aku Tsukishima jujur.

"Maaf saja kalau aku mengusik mu, sekiranya kau terganggu dengan kelakuan ku barusan ini, tidur diruang tamu sana."

Mendengar itu, Tsukishima menatapnya tajam.

"Kau ngusir apa gimana, boncel?"

"Masih juga nanya kau, setan galah? Katanya pinter, gimana sih."

Setelah menjawab ucapan lelaki bersurai blonde itu, Hikari kini membanting tubuh atasnya kembali ke atas kasur dengan cukup kasar sembari menarik selimutnya sambil mambleh-mambleh nggak jelas, alias menggerutu sendiri dan ucapannya tak bisa didengar oleh Tsukishima dikala gadis bersurai hitam itu kini tampak memunggunginya.

My Half [Tsukishima Kei x Udai Hikari]Where stories live. Discover now