BYURRR
"AHAHAHAHAHAHA! MAMPUS LO SIALAN!"
BRAAK
Ember yang sudah kosong itu di lempar dan persis mengenai tubuh Keyla yang terduduk di lantai.
Kedua alis Keyla menyatu mencium bau pekat yang perlahan keluar dari tubuhnya. Air comberan memang dahsyat kotor dan baunya. Ia menatap Fara dan teman-temannya tajam.
"Maksud lo apa?" tanyanya. Ia menyeka wajahnya yang basah.
Fara mengedikkan bahu. "Just for fun," jawabnya santai, kemudian kembali tertawa setelah gagal menahannya.
Kepalan tangan Keyla mengeras. Rasanya mendengar tawa Fara sekali lagi bisa membuatnya mengamuk hebat.
"Aduuh~ takut banget liat matanyaa... Hati-hati entar bola mata lo lepas AHAHAHHAHAHAH," ledek Gina dan yang lain.
"Apa? Gak seneng hah?!" tanya Fara galak, ia memelototi Keyla dan menendang ember di sebelahnya.
Keyla tersenyum geram. Ia perlahan mengambil ember itu dan berdiri menatap wajah Fara. "Lo pasti sengaja ngelakuin ini supaya ngerasa kalau lo lebih hebat dari gue kan?"
Keyla meludah kasar ke sebelahnya. "Supaya ngebuktiin kalo anak pelakor ini lebih rendah dari anak koruptor."
Rahang Fara terbuka jatuh. Air mukanya berubah marah.
"Lo keliatan pengecut Far. Lo berusaha keras banget untuk jatuhin harga diri gue, supaya teman-teman sampah lo, atau siapapun di sekolah ini tau gue buruk, benar-benar buruk, dan lo pahlawan yang berusaha nyingkirin wabah kayak gue."
Keyla tersenyum semakin lebar, kemudian tertawa kencang. "Dan sayangnya gue capek banget selalu berusaha disingkirin sana-sini."
BRAAK!
"FARAA!"
"KEYLA LO GILA!"
BRAAK!
"BERHENTI! KELA BERHENTI!"
Keyla tersenyum puas saat Fara tergeletak jatuh setelah ia menghantam kepala gadis itu dengan ember dua kali. Ia perlahan naik dan duduk di atas tubuhnya.
"Gue capek banget setiap hari harus nerima perlakuan kayak gini."
BRAAK!
"KEYLA!"
"KEYLA STOP!"
Sisi ember itu mulai retak saking kuatnya Keyla menghantam kepala Fara dengan ember.
"GUE BUKAN SAMPAH! GUE MAU HIDUP TAPI ORANG KAYAK LO SELALU NGELIAT GUE SEOLAH-OLAH GUE INI PENJAHAT!" teriak Keyla kencang. Air mata perih mulai menetes jatuh dari matanya. Wajahnya memerah seolah itu lah puncak tertinggi amarahnya.
Seluruh orang menyaksikan bagaimana ganas nya Keyla memukuli Fara siang itu.
"GUE CUMA MAU HIDUP!" teriak Keyla lebih kencang, hingga urat-urat di lehernya timbul.
BRAAK!
Pukulan telak, darah mulai mengalir dari sisi kepala Fara. Gadis itu sepenuhnya tidak sadarkan diri.
"Keyla!"
Bara berlari cepat dan menyambar tubuh Keyla, menariknya menyingkir dari atas tubuh Fara. "Key, stop," ujarnya, menarik gadis itu mundur.
Setelah Keyla menjauh, baru lah Gina berani mendekati Fara yang diam tak bergerak. Ia histeris begitu tangannya tak sengaja menyentuh darah Fara.
"PANGGIL GURU CEPETAAAN!" Teriak Gina panik, membuat sebagian orang segera berlari menuju ruang guru.
KAMU SEDANG MEMBACA
For The Sweetest, Keyla [END]
Teen Fiction"Kalau Kak Sean, mau aku pergi?" "Iya. Selama itu bisa bikin keluarga gue tentram, gue mau lo pergi." "Selamanya kita gak bakal bisa jadi keluarga. Lo bukan adek gue. Begitupun gue bukan kakak lo. Mau seberharap apapun lo sekarang, lo tetap harus sa...