Epilog

12 0 0
                                    

"Ending terkadang bukanlah bagian dari ending. Mungkin setelah ending ada plot twist tidak terduga dari Allah."

🍀🍀🍀


Menghadapi kehidupan dan mengamati dunia hiburan di Korea rasanya berat sekali, Anel salut banget pada Idol maupun aktor yang berjuang di dunia hiburan Korea. Indonesia memang terkenal dengan netizennya yang julid, tetapi ternyata di sini lebih-lebih lagi julidnya. Apalagi melihat standart kecantikan yang begitu keras, wanita seperti Anel ini sudah jelas jauh tidak masuk pada standart kecantikan di sini. Bukannya Anel insecure, hanya saja memang setiap negara pasti punya standart kecantikannya masing-masing. Belum lagi ternyata sifat buatan agency itu benar-benar ada. Bisa gila Anel kalau harus tampil di depan umum, tetapi bukan dengan sifat aslinya. Anel hanya merasa salut di satu hal, yaitu soal cancel culture mengenai idol atau aktor yang punya skandal dan terbukti bersalah, sebab setelahnya mereka tidak akan diperbolehkan lagi muncul di dunia hiburan. Berkebalikan sekali dengan Indonesia, yang semakin skandal semakin viral.

"Selamat datang," ucap salah satu pelayan sebuah rumah makan dengan bahasa Indonesia.

Anel, Novita dan Juki pun membalas dengan senyum, lalu duduk di salah satu meja yang jumlah kursinya ada empat kursi. Jauh-jauh ke Korea yang dikangenin tetap masakan Indonesia. Sumpah, emang tidak bohong si kalau ini. Karena kangen dengan makanan Indonesia, mereka menyingahi salah satu rumah makan Indonesia yang ada di Itaewon. Daerah Itaewon ini juga sering jadi tempat nongki artis-artis sih, jadi cukup terkenal.

Mereka memesan banyak makanan Indonesia, yang terpenting harus ada sambal sih dan tumis kangkung. Menu dia itu udah paling basic banget, tapi buat kangen melulu. Apalagi kangkung yang sampai dilarang di Amerika, ya memang buat kecanduan, sih. Pokoknya hari itu mereka memesan sekitar sepuluh menu lebih. Jiwa-jiwa kelaparannya memang tidak bisa bohong. Asli sih, anggota Golden Tree pada banyak makan dan tidak pernah jaim.

"Gile sih, wuenak poll iki," celoteh Juki.

"Sebenarnya ada yang lebih enak dari ini, but ya enak sih hampir mirip yang di Indo."

"Guys kayaknya pulang pulang gue bakal minta masakin Desi."

"Asli, iya lagi Nel. Kek enak banget jadi Kak Doni dimasakin Desi tiap hari."

"Kenapa lo gak nikahin Desi kalau gitu," Anel tertawa.

"Ngadi-ngadi Lo,"

Setelah melepaskan sedikit rasa kangen terhadap masakan Indonesia, mereka berencana balik ke penginapan yang memang sudah disiapkan oleh staff yang bekerja dengan Blackjack. Namun, sampai di hotel dan baru saja menginjakkan kaki di lobi hotel Anel dan yang lainnya langsung disambut wajah Suho. Tidak hanya itu di samping pria itu berdiri seorang wanita cantik dengan wajah khas Korea.

"OMG Boss, ngapain di sini?" Novita sedikit terkejut melihat Suho ada di hotel itu, meskipun harusnya dia tidak terkejut ya karena sudah lama juga Suho berada di Korea. Jangan terkejut dengan bahasa yang Novita gunakan pada Suho. Memang kalau di luar kantor Novita akan berbicara sesantai itu.

"Bukannya saya yang seharusnya tanya Ya. So, kamu izin buat ke Korea gitu, Nov." Novita hanya terkekeh mendengar perkataan Suho.

"Ya gimana Bos, namanya juga usaha istri nemenin suami yang kerja di sahabat sendiri. Biasa Bos, collab sama idol, cakep kan. " Rada lucu tapi ya pada faktanya itu yang terjadi.

"Wow, keren dong. Selamat ya Anel." Suho memberi selamat dengan tulus.

Anel masih bingung ingin berucap apa setelah tiba-tiba bertemu begini. Akhirnya dia hanya membalas seadanya, "Ah iya, makasih."

Fragment (Golden Tree The Series Two) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang