9. Antara Delusi dan Kenyataan

37 5 0
                                    

"Aku merasa aneh saat melihat wajah itu. Yang katanya dekat sekali denganku tetapi hatiku tidak bisa membenarkannya."

☘☘☘

Paris, 9 April 2025

Dimitri sedang membersihkan kamarnya. Pria satu itu memang termasuk pria yang rapi sehingga sedikit saja kamarnya berantakan dia merasa risih. Tanpa sengaja saat bersih-bersih dia menemukan sebuah kotak di bawah kolong tempat tidurnya. Kotak yang Dimitri juga bingung mengapa ada di sana.

Dimitri sempat terdiam beberapa detik dengan rasa penasaran. Sampai rasa penasarannya sudah tidak bisa ditahan lagi dan Dimitri terpaksa membuka kotak dengan pita berwarna putih itu.

"Dim, kamu ngapain?" Dimitri terkejut melihat Valarie sudah ada di kamarnya.

"Oh gak ngapa-ngapain kok." Dimitri dengan cepat menutup kotak itu lagi dan mendorongnya kembali ke bawah kolong tempat tidur. "Hmm, ada apa Val?"

"Temenin aku ke ulang tahun teman yuk." Valerie berharap besar jika Dimitri mau mendampinginya.

"Oh baiklah, aku ganti pakaian dulu ya." Sepertinya tanpa berpikir panjang pun Dimitri yang baik hati dan tidak enakan pasti akan menerimanya.

Valerie keluar dari kamar Dimitri saat dirinya berganti pakaian. Sebenarnya Dimitri agak merasa aneh soal Valerie. Meski semua orang mengatakan kepadanya bahwa Valerie adalah kekasihnya tetapi sebagian dari diri Dimitri menolak itu. Apalagi jika Valerie tidak sengaja bersentuhan dengannya, rasanya aneh.

Awalnya sih Dimitri berusaha menyusaikan diri dengan Valerie. Awalnya juga Dimitri santai-santai saja menjalani hari dengan Valerie. Tetapi seiring berjalannya waktu seolah-olah Dimitri merasa apa yang dilakukannya dengan Valerie bukanlah hal yang seharusnya. Jika benar Dimitri mencintai Valerie, mengapa Dimitri merasa tidak masalah jika tidak memberi kabar pada Valerie. Tidak terlalu cemas saat Valerie sakit. Bahkan tidak sebahagia seperti orang-orang yang saling mencintai. Sebenarnya ada apa? Mengapa tidak ada satu hal yang Dimitri ingat soal Valerie?

"Dim, lama banget sih? Kamu gak apa-apakan?" Valerie bertanya dari luar kamar.

"Gpp kok, sebentar lagi aku keluar." Seperti kata Dimitri tak lama dia keluar.

"Ayo berangkat," tangan Valerie refleks mengamit tangan Dimitri. Tanpa sengaja pula Dimitri menepisnya.

"Maaf bukan makhrom." Valerie sempat terkejut sebentar, sebelum akhirnya tersenyum lembut.

"Oh iya, aku yang salah sih main pegang-pegang saja."

"Gak gandengan gppkan?" Tanya Dimitri lagi dengan tidak peka.

"Gpp kok Dim, aku paham."

Keduanya pun segera pamit pada kedua orang tua Dimitri lalu pergi setelahnya. Seperti yang Dimitri inginkan mereka tidak bergandengan tangan bahkan saat sudah di acara ulang tahun teman Valerie. Valerie memerhatikan Dimitri sepanjang mereka bersama. Valerie sadar, Dimitri juga mulai menyadari bahwa hubungan di antara mereka tidak sesederhana sekarang.

"Hi Val, Apa kabar?" Seseorang pria berperawakan Prancis setibanya sudah di hadapan Valerie dan Dimitri. "Habis dari aku, kamu udah dapat dia saja Val. Ternyata kamu masih murahan saja. Dibayar berapa kamu sama dia? Lebih mahal dari bayaran aku ya?"

Fragment (Golden Tree The Series Two) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang