"Hari-hari bersama sahabat adalah hari-hari dimana bisa melepaskan beban tanpa beban."
☘☘☘
Seluruh anggota Golden Tree malam itu kumpul di suatu tempat yang belum diketahui oleh khalayak umum. Tempat itu nantinya akan dibuka untuk umum sebagai penginapan yang unik. Karena konsep dari penginapan itu adalah penginapan di bawah tanah dimana penginapannya dibangun mirip labirin. Dan yang paling menyenangkan adalah pemandangan yang disuguhkan saat memasuki penginapan itu adalah seperti di dunia fantasi.
Mereka mengadakan acara barbeque di halaman yang luas di sekitar penginapan. Yazid, Gilang, dan Beby sedang bertugas memanggang daging dan makanan lainnya. Para pria lain telah menggelar tikar untuk duduk lesehan dan menyiapkan alat makan lainnya. Sebagain para cewek sedang menyiapkan minuman dan memotong buah. Sebagian lain tengah menyiapkan game-game yang akan mereka mainkan. Malam itu tentu akan menjadi malam yang menyenangkan. Dan mereka juga melakukan semua kegiatan itu setelah memastikan semua anggotanya telah mengerjakan sholat Isya kecuali yang berhalangan pastinya.
"Zid lo jangan nyomot mulu ah. Yang ada makanan udah habis duluan sebelum dihidangkan." Gilang menyela Yazid yang membolak-balik sosis yang dipanggang sambil terus dicomoti. Sementara Beby fokus mengipasi.
"Udah lama gue gak makan enak Lang."
"Halah, gaya lo." Gilang tampak memasang wajah tidak percaya sambil mengangkat beberapa daging. "Pilot bukannya makan enak mulu ya di pesawat?"
"Makan enak mulu sih, tapikan beda. Ini kan rasa baru dipanggang."
"Diam!" Titah Beby kepada keduanya singkat tepat padat. Membuat keduanya langsung diam seketika.
"Tuh la makanya jangan mulut yang kerja. Kena kata ajaib Beby pada kicep." Daisha kebetulan lewat membawa minuman sambil mengoceh.
"Woy yang manggang, cepatan gue dah laper." Teriak Tasya yang sudah duduk lesehan di atas tikar membiarkan yang lainnya kerja. Katanya dia lagi malas kerja. Ditambah dia bad mood karena tidak ditemani suaminya.
Tak lama makanan dan semua sajian yang telah disiapkan sudah tertata rapi di atas tikar. Seluruh anggota pun telah duduk masing-masing bersama pasangan mereka kecuali Tasya dan Anel yang terlihat duduk bersebelahan. Mereka mulai makan bersama sebelum kemudian bersiap untuk bermain game. Tantangan game kali ini cukup horror. Karena memang gamenya adalah uji nyali. Meski game ini hanya settingan tetap saja sensasi horror yang nanti bakal mereka hadapi sangatlah real.
"Udah pada siap semua makan kan ya?" Tanya Daisha memastikan. Semuanya mengangguk.
Mereka membereskan semuanya bersama-sama. Kemudian Daisha memberikan aturan-aturan di di dalam game yang akan mereka mainkan. Mereka hanya perlu mengikuti panah-panah yang sudah tertempel di jalurnya. Setiap kelompok berjumlah dua orang dan mereka akan berpasangan dengan pasangannya sendiri. Kecuali Anel dan Tasya yang tidak bersama pasangan, dan pada akhirnya mereka dijadikan sekelompok. Peraturan terpentingnya adalah setiap kelompok harus bisa menemukan gulungan tersembunyi sebanyak banyaknya. Kelompok terbanyak yang menemukan gulungan adalah kelompok yang berhasil memang. Setelah membacakan aturan-aturan yang telah disepakati, Dania membagikan lilin kepada setiap kelompok sementara Aru suaminya membagikan nomor urut yang harus mereka gunakan selama uji nyali. Kebetulan nomor urut juga telah ditentukan dengan cabut nomor. Dan entah karena apes atau apa Anel dan Tasya berada di urutan pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fragment (Golden Tree The Series Two)
Chick-LitGolden Tree The Series 2 Apakah kita bisa percaya cinta seseorang akan tetap sama dari waktu ke waktu? Aku rasa tidak akan ada yang begitu. Ini tentang karir, cinta, mengikhlaskan dan takdir.