Hai, apa kabar?
Sorry, lama menghilang, muncul-muncul bawa trigger
⚠ suicide try
⚠ banyak narasi
***
Selama Bang Sihyuk selaku chairman dalam masa pengobatan di rumah sakit, kepemimpinan Bighit diambil alih sementara oleh wakil ketua yaitu Park Jiwon. Kemarin diberitahukan bahwa Park Jiwon memimpin rapat darurat dengan para petinggi dan pemilik saham Bighit terkait skandal yang menyerang perusahaan secara brutal. Dan pagi ini, hasil keputusan rapat itu sudah berada di tangan Seokjin, berikut telepon dari Manajer Hobeom yang intinya menjelaskan tentang hasil rapat tersebut yaitu: Seokjin dikeluarkan.
Dia ditendang keluar. Dijatuhkan dari kereta emas yang didirikan dari salah satu tulangnya sendiri.
Berita itu merupakan pukulan telak, tapi anehnya Seokjin tidak terkejut sama sekali. Hal yang sekarang dia khawatirkan justru adalah denda yang harus dia bayar akibat dari pelanggaran perjanjian kontraknya senilai 1 milyar US$.
Adalah omong kosong besar saat kemarin dia menawarkan emas untuk menukarnya dengan sebotol Tequilla milik Yoongi, karena kenyataannya dia sama sekali tidak memilikinya. Dia telah jatuh miskin. Harta yang tersisa hanya berbentuk dua unit apartemen dan sebuah mobil yang dia beli beberapa tahun lalu. Terlalu sulit untuk menjualnya dalam waktu singkat, dan jika pun berhasil terjual, itu tidak akan mampu menutup bahkan 50% dari total denda yang harus dibayar.
Rasa malu dan harga diri Seokjin sejatinya telah habis terkikis. Jadi dia dengan wajah tebal mendatangi member yang tengah berkumpul dan mengatakan tujuannya secara gamblang.
"Tolong pinjamkan aku uang." Seokjin menyebutkan angkanya.
"Untuk apa, Hyung?"
Mereka semua terkejut dan bingung. Sebab sejak beberapa tahun terakhir, uang bukan merupakan sesuatu yang tidak bisa mereka miliki hingga harus meminjam kepada yang lain. Alih-alih saling pinjam, bahasa mereka biasanya seperti "aku akan mentraktirkmu" atau "kau yang bayar" dan semacamnya. Mendadak mengatakan "tolong pinjamkan uang" dengan jumlah luar biasa banyak ditambah nada serius tentu saja memicu rasa penasaran.
Seokjin memberikan surat yang baru saja diterimanya kepada Jimin selaku orang yang berdiri paling dekat dengannya. Kemudian empat orang lainnya berkerumun untuk membaca surat itu.
Meski dia berpikir dia tidak terganggu, kenyataannya kulitnya tidak setebal itu. Telinganya memerah dengan cepat dan jantungnya tidak bisa berdetak dengan normal.
"Atau kalian bisa membeli dua apartemenku," Suara Seokjin sangat kecil dan pelan, jelas telah kehilangan seluruh rasa percaya dirinya. "Itu adalah pilihan lain."
Saat para member selesai membaca surat keputusan itu kemudian menatapnya secara bersamaan dengan pandangan yang tidak berani Seokjin artikan, ulu hatinya seperti dihantam baja. Dia memalingkan wajah. Merasa rendah dan tidak berdaya.
"Apakah jika Hyung membayar denda ini, artinya Hyung secara resmi keluar? Bukan lagi bagian dari kita?" Pertanyaan itu lolos dari mulut Jimin.
"Ya." Seokjin masih menatap sembarang arah.
"Tapi jika Hyung tidak membayarnya, status Hyung ditangguhkan begitu? Tidak keluar, tidak juga aktif?" tanya Hoseok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle • KSJ (Completed)
Fanfiction"Sampai kapan kau akan terus membohongi kami, Hyung?" ~ BTS ~ Jin dikenal konsisten dengan apapun yang dia lakukan. Termasuk berpegang teguh pada prinsip selalu bahagia, senantiasa menunjukkan sisi terbaiknya, dan tidak pernah membiarkan dunia tahu...