Hai, capek ya nungguin?
Maaf yaa menghilang tanpa kabar, sebab ujian sekolahku juga tanpa akhir alias beruntun selama satu bulan lebih mungkin.
Dah gitu aku kena block writers sejak jaman ujian... Rasanya mau lanjutin Struggle tuh susaaaah banget... Bolak balik tulis-hapus-tulis-hapus...
Kemarin sempet drop juga jadi,
Sekali lagi mohon maaf sebesar-besarnya yaa readernim...telah membuat kalian menunggu begitu lama, bahkan mungkin ada yang udah lupa sama alurnya wkwk gapapa aku ngerti, aku juga gak suka digantung, so... please forgive me :)
Yaudah mending langsung baca aja daripada kelamaan.Enjoy!
Bab 21.
"Katakan 5 kalimat lalu aku akan memaafkanmu."
Jungkook yang sudah merancang strategi untuk kabur dari amukan Seokjin mengurungkan niatnya ketika mendengar hal itu, berpikir cepat tentang kalimat apa yang harus ia katakan agar hidupnya selamat. Kosong. Otaknya kosong. Tidak bisa berpikir. Ini lebih sulit daripada menjawab kuis dadakan dari pewawancara mereka. Terlebih, dia terlalu grogi karena meski berjarak beberapa meter, tatapan Seokjin masih sanggup menembus ulu hatinya ; seolah-olah jika ia nekat berlari, tombak ajaib akan mendadak muncul dan menancap di punggungnya kapan saja dari mana saja. Oke, khayalannya terlalu tinggi. Skip.
Ayo berpikir! Ayo berpikir! Ayo berpikir!
Lewat dua menit, kata pertama yang lolos dari mulutnya hanyalah, "Jin ...," Jungkook berkata dengan lambat sambil bergerak mundur dengan amat halus dan perlahan. Seokjin menyuruhnya melanjutkan, member lain menatapnya penasaran. Dalam keheningan yang berat itu, ia menemukan ide lalu tersenyum konyol.
"Aku hyung dan kamu dongsaeng-ku."
"..."
Tepat sedetik kemudian ekspresi Seokjin berubah murka. Matanya membola, urat-urat lehernya mencuat, dan yang paling penting, sekarang ia melangkah penuh kekuatan mengejar oknum yang bersangkutan. "JEON JUNGKOOK! APA SUSAHNYA SIH MENGATAKAN : JIN HYUNG AKU MINTA MAAF??!!!"
"HAHAHAHAHAHAHA!" Tawa sumbang Jungkook tidak membantu sama sekali, justru semakin menyulut semangat Seokjin untuk menangkapnya. Dalam hati semua member juga tahu, tidak ada gunanya Jungkook berlarian mengitari benda di seluruh rumah atau bahkan sembunyi di dalam kamar sekalipun, karena Seokjin pasti akan menangkapnya cepat atau lambat.
Terbukti, lewat dua helaan napas kemudian, kerah baju belakang Jungkook sudah dicengkeram Seokjin. Langkahnya terblokir. Lengan kirinya dikunci di punggung, lututnya disepak sampai ia jatuh berlutut, dan hanya butuh sedetik untuk kedua tangannya terkunci di belakang dengan Seokjin yang menduduki kedua betisnya. Sekarang Jungkook tidak punya daya untuk tertawa lagi. Bergerak sedikit pasti tangannya akan dipatahkan dalam sekejap.
"Eh, Jin Hyung, chill, Hyung, chill!"
"Jangan bunuh dia, Hyung!"
"Buang saja ke jalanan."
"Eh, jangan! Terlalu mudah. Jual saja di internet."
"Lalu pengirimannya?"
"COD di gerbang Hannam the Hill."
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle • KSJ (Completed)
Fanfic"Sampai kapan kau akan terus membohongi kami, Hyung?" ~ BTS ~ Jin dikenal konsisten dengan apapun yang dia lakukan. Termasuk berpegang teguh pada prinsip selalu bahagia, senantiasa menunjukkan sisi terbaiknya, dan tidak pernah membiarkan dunia tahu...