Ini termasuk double up ga si? Iya aja deh, kan biasanya juga sebulan sekali hehe 😂
⚠️(masih)mengandung kekerasan
Happy Reading!
****
"Seokjin, jangan memaksa Ibu untuk meninggalkan ayahmu. Walaupun hanya pusara nya, biarlah Ibu tinggal di sini menemani ayahmu sampai Ibu menyusulnya nanti."
"Bu, tolong, aku hanya ingin Ibu selamat. Di sini, di sudut manapun negara ini, sudah tidak aman lagi bagi kita."
"Seokjin-ah,"
"Bu!" Seokjin tiba-tiba menjatuhkan diri, memohon dengan cara yang paling mulia, yaitu bersujud di kaki ibunya. "Ayah sudah tiada, hanya Ibu satu-satunya orang tua yang aku punya. Asal aku tidak mati, aku akan melakukan apapun untuk melindungimu. Pergilah dengan Seokjung hyung dan Ahreum noona. Tinggalkan negara ini. Asal kalian selamat, mati pun aku tidak keberatan."
Nyonya Kim menariknya untuk bangun, "Kamu menuntut Ibu dan kakakmu untuk bertahan hidup, tapi kamu sendiri menyerah pada hidupmu? Omong kosong macam apa ini?"
"Hidup atau mati itu belakangan, intinya aku harus membalas dendam dan memastikan dia membayar semua yang telah dia lakukan. Namun aku tidak mau mengambil resiko kehilangan keluargaku lagi. Pergilah, Bu. Bawa Yoosun juga. Biar aku yang tinggal di sini untuk menyelesaikan semuanya."
"Ibu tidak mau meninggalkanmu, Nak."
"Ibu sayang Seokjin kan?"
Nyonya Kim kalah telak, tidak mampu menolak lagi jika Seokjin sudah berkata sedemikian sedih dengan sepasang bola matanya yang berkaca-kaca.
"Tentu saja Ibu menyayangimu, anak Ibu yang paling bodoh!"
Seokjin tersenyum, setetes air matanya mengalir, "Kalau begitu, penuhi permintaan Seokjin yang ini. Tiga tahun. Beri Seokjin waktu tiga tahun, kalau Seokjin gagal, Ibu boleh menyusul Seokjin dan Ayah. Deal?"
***
Tuan Kim sudah tiada. Bisnis yang dipegangnya hancur. Semua aset dan kekayaannya juga telah direbut oleh Jeha. Kepemilikan Mansion Kim bahkan juga telah diambil alih menjadi miliknya. Semua itu membuat Seokjin memutuskan untuk menyembunyikan sisa keluarganya di Jerman. Hanya di sana Jeha akan sulit untuk menemukan mereka. Sementara dia akan tinggal dan berjuang untuk merebut apa yang seharusnya menjadi miliknya, sekaligus memastikan Jeha membusuk di penjara.
Seharusnya, Seokjin hanya perlu mengambil langkah terakhir, yaitu menjemput Yoosun yang dua hari terakhir masih bersama Bibi Choi di Bangtan Dorm. Lalu dia akan menyerahkannya kepada ibunya yang sekarang menunggu di bandara, membiarkan mereka meninggalkan Korea Selatan dengan aman. Namun, setelah memaksakan diri untuk datang ke dorm meski lukanya masih basah, yang menyambutnya adalah sebuah bogem mentah dari Taehyung.
Buk!
Seokjin terhuyung beberapa meter, separuh wajahnya kaku mati rasa. Sebenarnya pukulan Taehyung pelan, tapi pada dasarnya, saat ini tubuh Seokjin serapuh ranting kering sehingga ia dengan mudah terlempar begitu saja.
"Belum cukupkah semua masalah yang kau sebabkan? Sampai-sampai membuat Namjoon hyung koma, Sihyuk hyung terluka dan menyebabkan kami dikurung di sini, dilarang kemana-mana??! Kau masih saja berani datang menunjukkan muka? Mau apalagi ha?!"
"Dia pasti ingin menjemput anak kesayangannya, Taehyung-ah. Ups. Salah. Maksudku anak haramnya." Itu suara Yoongi. Dia datang dengan keadaan tangan kiri menggantung di dadanya, dibebat gendongan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle • KSJ (Completed)
Fanfiction"Sampai kapan kau akan terus membohongi kami, Hyung?" ~ BTS ~ Jin dikenal konsisten dengan apapun yang dia lakukan. Termasuk berpegang teguh pada prinsip selalu bahagia, senantiasa menunjukkan sisi terbaiknya, dan tidak pernah membiarkan dunia tahu...