Chapter 1

4.8K 180 6
                                    




Pembelajaran daring menjadi momok tersendiri bagi para mahasiswa. Khususnya mahasiswa Universitas Ibu Pertiwi yang berada di ibukota salah satu pulau.

Di universitas tersebut memiliki banyak jurusan jempolan. Bahkan alumninya sukses bermandikan uang dan prestasi. Jangan tanya apa warna almetnya, nanti ketahuan.

Kali ini bertepatan dengan mata kuliah Pembelajaran Ketrampilan Berbahasa Reseptif. Perkuliahan berlangsung secara daring menggunakan ruang virtual zoom.

Awalnya semua tampak biasa saja. Namun tak lama setelah seorang dosen memperkenalkan diri. Semua mahasiswa terpana dan diam seribu bahasa.

"Assalamualaikum wr wb.." sapa dosen cantik dengan suara yang lembut.

Para mahasiswa menjawab "Walaikumsalam wr wb.."

"Selamat siang, apa kabar teman-teman rombel tiga? Sebelumnya izinkan saya memperkenalkan diri lebih dahulu. Pada mata kuliah pembelajaran ketrampilan reseptif di ampu oleh 2 dosen. Yang pertama Prof. Minseok kemudian saya Bu Hyuni."

"Masyaallah cantik bener.." celetuk seseorang yang lupa mematikan mikrofon.

"Ya? Mas Chanyeol? Ada yang bisa saya bantu?" tanya Bu Hyuni.

"Enggak, Bu. Maaf hehe.." jawab si Chanyeol dengan malu-malu kambing.

"Oh ya sudah. Kita fokus lagi ya. Saudara, para separuh pertemuan sudah kalian tempuh bersama Prof. Minseok. Tujuh pertemuan berikutnya, kita akan memperdalam ketrampilan berbahasa reseptif khususnya ketrampilan membaca."

"Mama.. Mama.." suara lain terdengar.

Bu Hyuni terkejut karena sang anak mendadak masuk ke dalam layar. Anak yang diperkirakan masih berusia dua tahun itu sangat lucu.

Ia memegang botol susu dan ponsel. Lalu menyodorkan ponsel ke Mama, berharap Mama mengerti dan mau membantu.

"Mama tayonya mati." Keluh si anak.

"Sebentar ya." Lalu mikrofon Bu Hyuni dinonaktifkan.

Semua mahasiswa melihat interaksi yang diluar dugaan. Pasalnya sang anak justru menangis dan enggan disuruh pergi.

Bu Hyuni kewalahan. Senyuman yang merekah di wajah cantik itu seolah menjadi tanda bahwa ia baik-baik saja. Baginya sudah biasa si kecil rewel macam ini.

Berikutnya si kecil duduk dipangkuan. Lalu Bu Hyuni memberikannya susu dalam botol. Dan ya, sesuai harapan Bu Hyuni membantu memutar video tayo untuk si kecil.

Imut sekali saat bibir kecil itu menyedot empeng tapi matanya fokus pada ponsel. Wajar, anak jaman jigeum serba kecanduan ponsel.

"Maaf ya teman-teman ada sedikit gangguan. Saya lanjutkan, pada pertemuan kali ini hanya sebagai pengantar. Silahkan Saudara bisa mengakses Helena. Ibu sudah berikan tugas dan keterangan lengkap. Namun apabila masih ada yang ingin ditanyakan. Teman-teman bisa bertanya melalui WAG."

"Mohon maaf Ibu izin bertanya. Untuk pembagian kelompoknya bagaimana, Bu?" seseorang angkat suara.

"Oh ini Mas Sian ya? Komting rombel ini yang semalam menghubungi saya?" Bu Hyuni terlihat antusias.

"Iya, Bu."

"Minta tolong nanti teman-teman dikoordinir untuk pembagian kelompok dan kompetensi dasarnya. Kalau bisa KD yang dipilih jangan sama. 1 kelompok cukup 3 orang saja, ya, Mas."

"KD yang digunakan yang pengetahuan saja atau ketrampilan juga, Bu?"

"Eum.. kan itu sepasang Mas. Misalnya KD pengetahuan 3.15 sepasang dengan KD ketrampilan 4.15. Yang terpenting nanti Saudara pilih KD yang berkaitan dengan ketrampilan membaca."

ONLINE CLASS (CHANBAEK GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang