Chapter 20

909 71 4
                                    





Sea, anak mama yang kini sudah tumbuh menjadi gadis remaja yang manis. Gadis itu mengunjungi Hyuni sepulang sekolah.

Masih dengan seragam sekolah menengah yang ia kenakan. Sea senang bermanja dengan sang mama.

Di sofa sembari melihat tingkah polah adik-adiknya dengan belaian tangan mama yang lembut, Sea tak hentinya tersenyum.

Meisa benar-benar aktif bergerak, anak itu suka sekali menari. Sehingga Hyuni sedikit was-was apabila Meisa melukai Jiel yang duduk di kasur.

Walau begitu Hyuni mencoba menikmati kebersamaan dengan anak-anak. Ia merasa waktu berlalu lambat.

Sebab kegundahan hatinya belum berakhir juga. Ini soal persidangan perceraian Chanyeol. Tak ada yang Hyuni inginkan kecuali kebebasan suaminya.

Dituntut harta gono-gini sebegitu banyaknya, bisnis di teror, Joy 2x mangkir datang, dan masalah lain. Hyuni tidak akan menyalahkan Joy karena wanita itu punya hak untuk jatuh cinta.

Namun, beberapa orang tidak tahu bagaimana cara memperlakukan cinta dengan penuh hormat. Contoh nyatanya adalah Joy dan Johnny.

"Mama, kenapa melamun?" tanya Sea heran karena usapan jemari Hyuni tiba-tiba berhenti.

Hyuni terkesiap dan mengulas senyum "Nggak papa. Papa gimana? Dia nggak jahat lagi kan sama kamu?"

"Mama kok tanyanya gitu. Papa dulu emang jahat banget sama Sea. Tapi sekarang Papa udah berubah."

"Kak, nggak ada orang yang berubah dalam waktu singkat. Mama cuma takut aja."

"Ma, Papa masih sayang sama Mama. Papa nyesel dulu udah nyakitin Mama. Kata Papa sekarang lihat Mama bahagia sama Daddy, Papa udah ikhlas. Apa itu nggak cukup buat ngebuktiin kalau Papa udah berubah?"

"Maafin Mama ya, Kak. Kamu harus merasakan beberapa situasi rumit orang dewasa."

"Nggak papa. Makasih ya Mama udah rawat Sea."

"Bunda pasti seneng punya anak pinter kek kakak."

"Soal Daddy.."

"Doain yang terbaik aja ya hari ini sidang terakhir Daddy."

"Kasihan Daddy. Awalnya Sea pikir Tante Joy itu baik. Tapi dulu pas Dek Meisa rewel pernah dijambak sama Tante Joy."

"Eh beneran? Kok nggak cerita sama Mama? Terus gimana?"

"Aku marahin baliklah. Hehe."

"Astaga.. Kak Sea lain kali kalau ada apa-apa bilang ke mama ya. Jangan dipendem sendiri. Pokoknya jangan ngerasa sendirian, ada Mama, Daddy, Papa dan Nenek sekarang."

"Iya Ma."

Mereka kembali fokus ke arah televisi sembari sesekali menertawai aksi Meisa. Yoona yang duduk dikursi roda saja juga ikut tertawa kepayahan.

Hyuni tahu jika Yoona sudah begitu, air liurnya akan mengalir. Oleh karena itu, ia beranjak dari sofa untuk mengambil tisu kemudian mengelap bibir Yoona.

"Mama, mau makan apa? Bubur atau sup buatan Hyuni?" tawar sang menantu dengan penuh perhatian. Tatapan matanya yang teduh membuat hati Yoona lagi-lagi tertampar.

Dulu ia pernah begitu jahat kepada Hyuni. Tidak memberikan restu sebagai menantu dengan alasan gadis miskin. Padahal bukan itu, melainkan faktor internal yakni Suho dulunya adalah mantan pacar Yoona.

ONLINE CLASS (CHANBAEK GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang