Chapter 9

1.1K 86 3
                                    


Tulis apa yang kamu pikirkan bukan pikirkan apa yang kamu tulis.

Btw cara kalian baca nama Sea gimana gaess?

fyi : Sea (se a), Joey (jui), Archie (arsi)...

GOMAWO :)









***

Malam berikutnya adalah acara makan malam dan puncak pertunangan. Dimana Chanyeol akan memasangkan cincin di jari manis Joy.

Semua hadirin duduk manis di meja-meja bundar. Hanya Chanyeol dan Joy yang berdiri di depan sana. Kemudian Chanyeol memegang mikrofon, siap untuk melamar.

"Selamat malam semua, kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran kalian disini. Malam ini adalah malam spesial untuk kami. Mohon doa dan dukungan dari kalian semoga rangkaian acara pertunangan kami dapat berjalan lancar. Teruntuk Joy, kekasihku yang ku cintai."

Tubuh Chanyeol menyerong menghadap wanita bercadar, Hyuni.

"Wanita yang selalu ada pikiranku. Parasmu, pipimu, bibirmu, rambutmu, dan tubuhmu.. semua darimu adalah keindahan."

Menatap Hyuni.

"Maafkan aku telah menjadi pecundang yang tak berani mengambil sikap tegas sejak dulu. Sekarang aku tersadar bahwa wanita juga butuh kepastian."

Tersenyum kepada Hyuni.

"Aku mengumpulkan keberanian untuk mengatakan ini. Joy.. aku mencintaimu. Maukah kamu menikah denganku? Hidup bersamaku hingga maut memisahkan."

Melirik lagi ke arah Hyuni.

Joy terharu. Wanita itu hanya bisa mengangguk saat Chanyeol menengadahkan cincin dihadapannya.

Sepersekian detik kemudian Joy bersuara "Aku bersedia."

Berikutnya Chanyeol memasangkan cincin itu dijari manis Joy. Barulah para hadirin bertepuk tangan mengiringi keduanya saling berpelukan.

Joy merasakan bunga sakura mekar di dalam hatinya. Suasana seperti musim semi yang dingin mampu membuat pipi wanita itu memerah.

Joy pun malu-malu mengatakan "Terima kasih, aku juga mencintaimu."

Sekali lagi, Chanyeol memastikan bahwa Hyuni masih ada di sana. Menyaksikan bahwa Chanyeol bisa hidup bahagia tanpanya. Hanya itu yang ingin Chanyeol tunjukkan.

Amarah Chanyeol kepada Hyuni telah mereda. Rasa bencinya berubah menjadi rasa kasihan karena kehidupan Hyuni tak lebih baik darinya.

Chanyeol yakin, Hyuni tidak bahagia. Meski begitu Chanyeol tidak akan mengganggu Hyuni lagi. Janjinya untuk menjejalkan penis ke mulut Hyuni ketika mereka bertemu lagi, sudah terwujud. Tak ada lagi yang pria itu inginkan dari Hyuni.

Sosok Joy telah mengubah pandangan Chanyeol. Dan tiga jam panas kemarin bagi Chanyeol adalah tanda balas dendam.

Chanyeol memegang tengkuk Joy. Perlahan menjatuhkan bibirnya di atas bibir Joy. Kecupan kecil sebagai ungkapan syukur atas diterimanya lamaran Chanyeol.

ONLINE CLASS (CHANBAEK GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang