17. Pasangan Amat-Sangat-Normal

225 24 3
                                    

Meski El sudah dari dua minggu yang lalu selalu berada di satu ranjang yang sama dengan Jeffrey tapi sampai saat ini dia belum begitu terbiasa dengan kehadiran Jeffrey saat nyawanya tengah ada di persimpangan kesadaran. Misalkan saja pagi ini dia masih terkejut mendapati ada seorang pria tidur di sebelahnya ketika membuka mata. Apa mungkin dirinya terkena PTSD setelah kejadian di pernikahan Soyou dan Ben? Demi mengutuhkan kembali kewarasannya ia buru-buru mandi dan menyiram kepalanya dengan air dingin agar penghuni kepalanya segera bangun karena ia butuh bantuan untuk menjalani serangkaian hari yang sibuk.

Saat ia keluar dari kamar mandi ia diperlihatkan penampakan Jeffrey sedang berada di balkon kamar mereka tengah melakukan streching. El menghiraukannya dan malah berlalu untuk ke dapur guna menyiapkan sarapan pagi. El adalah seseorang yang berprinsip breakfast is a must, no matter how busy you are. Dia tidak pernah melewatkan sarapan pagi tapi selalu mengabaikan makan siang. Seorang dietest pernah berkata padanya, "justru sarapan itu adalah hal yang penting meski kita sedang diet sekalipun." Karena itu jugalah dia jadi punya keahlian dapur yang tidak terlalu memalukan karena kadang anggota keluarganya ada yang melewatkan sarapan alhasil tidak ada yang memasak. Untuk itu dia tidak bisa bergantung pada orang lain untuk memenuhi prinsip hidupnya.

Berbanding terbalik dengan suaminya. El baru mengetahui satu fakta bahwa Jeffrey sebetulnya tidak bisa memasak, lalu tidak bisa melakukan basic home chores. El kira karena Jeffrey seorang foodpreuner setidaknya dia punya keahlian memasak sekelas finalis mastercheff tapi nyatanya Jeffrey Kim hanyalah seorang bussinessman anti dapur yang mendapatkan nasib mujur berkat makanan. Bahkan saat awal-awal ia memasuki dapur Jeffrey dan melihat isi freezer serta kabinet yang cantiknya bukan main itu dia hanya menggelengkan kepala prihatin. Untuk orang awam yang tidak kenal siapa itu Jeffrey Kim pasti akan mengira bahwa ia adalah fakir miskin.

Bagaimana bisa kulkas dua pintu yang harganya pasti jutaan rupiah itu hanya terisi air minum dan buah yang sebagian sisinya sudah membusuk. Oh... dan tak ketinggalan satu kotak kimchi yang mungkin sudah tersimpan sangat lama karena ketika El mencicipinya rasanya benar-benar buruk. Itu baru isi kulkasnya. Belum dengan isi 6 rak kabinet yang pintunya di beri ukiran dan di cat dengan warna emas yang sungguh mencolok mata. Mungkin bisa El bilang kabinet adalah satu-satunya benda mewah yang ada di dapur Jeffrey. Namun ternyata kemewahannya justru berbanding terbalik dengan apa yang ada di dalamnya. Dua rak terisi dengan aneka cultery berbahan perak sementara dua lainnya kosong. Menyedihkan bukan.

Pagi ini ia berencana membuat sesuatu yang ringan dan singkat which is sandwich. El sedang tidak mood untuk memasak di tambah ia harus buru-buru ke butik untuk menyelesaikan gaun pengantin anak penyanyi legendaris Indonesia, Ira Hutalama. Sebetulnya acara memasak ini adalah salah satu formalitas agar ia tidak abai sebagaimana tugasnya sebagai istri yang baik. Ibunya berkali-kali mengingatkan El tentang ini sebelum pernikahan mereka.

"Ingat El, setelah ini nasibmu akan berubah. Kau bukan lagi El si anak perawan tapi kau adalah seorang istri. Lakukan kewajibanmu sebagai istri dengan baik. Eomma hanya bisa mendoakanmu semoga kamu memiliki keluarga yang bahagia."

"Ayolah bu kepalaku masih cukup mampu untuk mengingat pesan ibu. Kenapa ibu harus mengulangnya berkali-kali?" keluh El.

Sang ibunda tentu tidak tahan untuk tidak memukul lengan anaknya. "Ibu sedang serius El."

El tahu itu makanya kalimat ibunya selalu berdengung bagai tanda pengingat ketika dia malas mengerjakan tugas seorang istri.

Tak lama setelah hasil karyanya jadi, Jeffrey menuruni anak tangga lengkap dengan pakaian yang sudah di siapkannya. Untuk mengurus diri saja Jeffrey sangat tidak bisa di andalkan. Pantas saja ia masih menjomblo di umur yang matang. Memadu padankan baju untuk bekerja saja dia sangat payah. Sebetulnya jika di tilik lagi Jeffrey punya berbagai macam koleksi sandang yang bagus tetapi yang di pakainya untuk bekerja selalu kemeja dengan warna itu itu saja. El yang tidak tahan dengan gaya tatanan suaminya langsung menyisihkan lengan dan berjuang ekstra di setiap paginya untuk memilih pakaian suaminya. Lagipula apa kata orang kalau seorang suami designer sekelas El tidak bisa bergaya necis.

Just MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang