14. Change Up to be Daughter In Law Materials

207 25 2
                                    

Alarm dengan bunyi jam weaker terus menggema di dalam kamar berukuran 4×5 dan membuat El─si penempat kamar─harus membuka mata karena seketika ia mengingat bahwa saat ini ia tidak tidur di tempatnya sendiri melainkan di rumah mertuanya. Ia sebisa mungkin harus memberikan kesan menantu idaman untuk pencitraan kepada orang tua Jeffrey. Tapi sebelum itu ia harus segera mematikan dering nada yang terus mengalun berulang ulang yang membuat El nyaris saja membakar isi kamar karena saking gemasnya tidak berhasil menemukan handphone Jeffrey. Bunyi alarm itu bukanlah miliknya melainkan milik Jeffrey. Milik El tentu lebih modern karena dia menyetel lagu Blacpink sebagai penyemangat kala ia bangun tidur.

Setelah berhasil melakukan misi pagi─yakni membungkam alarm─ia pun mulai beranjak─meski malas karena setan masih setia menempel di tubuhnya hingga ia susah bergerak─ke kamar mandi. El adalah tipikal perempuan penganut paham fame fatale dimana ia memiliki motto hidup going out before shower is illegal.

"Hey... bangun pemalas." Seru El pada Jeffrey yang masih setia tidur tanpa terusik oleh sinar matahari yang menembus kaca kamarnya.

"..."

"Jef, bangunlah." Kali ini El menarik selimut lusuh yang dari semalam membungkus tubuh suami tersayangnya itu.

Tidak ada perubahan berarti setelah El bersusah payah membangunkannya. Jeffrey masih tetap berada di alam bawah sadarnya tanpa repot mempedulikan suara El yang sudah mirip TOA supermarket saat menawarkan produk.

Mendadak otak kiri El mendapat impuls dan sebuah ide cemerlang patut ia coba untuk membangunkan suami pemalasnya. El diam diam bergerak pelan mengambil satu bantal yang menganggur lalu ia bekapkan pada wajah Jeffrey. See. Jeffrey langsung merespon tindakannya ketimbang suaranya yang menggelegar. Kalau tahu hanya dengan begini kau bangun sudah dari tadi ku lakukan Jef, batinnya sambil menyeringai sadis.

"Hhhaaahhh" Jeffrey langsung mengambil nafas banyak-banyak setelah benda yang menimpa wajahnya─hingga menyumbat jalannya sistem pernafasannya─tersingkir. "Apa kau sudah gila! Kalau aku mati bagaimana?"

"Hahaha tentu saja aku akan datang ke pemakamanmu." El tahu ia jahat tapi ia tidak bisa menghentikan tawanya.

"Sudahlah cepat kau bangun dan segera mandi. Aku tunggu di bawah." Titah El yang langsung meninggalkan Jeffrey untuk bergabung merepotkan diri membantu menyiapkan makanan untuk keluarga ini. Hari ini konsep El adalah menantu baik hati yang ramah.

Ketika ia sampai di dapur El langsung menjumpai ibu mertuanya tengah berkuat dengan masakan dengan di bantu asisten rumah tangga yang tengah memotong sayuran.

"Eomonim." Sapa El yang membuat Nyonya Kim menghentikan aktifitasnya sejenak.

"Oh... kau sudah bangun rupanya. Duduklah di sana dan tunggu sampai ini matang ya." Tunjuk mertuanya pada satu bar chair yang ada di ruang makan.

El sebenarnya merasa senang karena ia tidak terlalu di butuhkan untuk kegiatan memasak dan ia hanya perlu berlakon seperti princess yang tinggal makan kalau makanan sudah siap saji. Tapi kemudian dia ingat tentang konsepnya. Jadilah ia harus pura-pura menolak dengan senyum lebar.

"Heiy... jangan seperti itu Bu. Biar saya bantu."

"Kau ini bicara apa. Kau pasti kelelahan kan dari perjalanan kemarin. Bersantailah sebentar."

Begitukah? Haruskah aku bersantai saja dan tidak perlu membantu? Lagipula ibu yang memaksaku. Tidak... tidak... sadarlah El kau ini adalah menantu baik hati yang ramah. Camkan itu!

"Tidak perlu eomonim saya sudah cukup beristirahat." Jawabnya dengan senyum lebar yang tanpa ibu mertuanya tahu bahwa sudut bibir atasnya agak berkedut.

Just MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang