19. Slightly Tipsy

218 14 2
                                    

Pagi ini sudah pasti seperti pagi-pagi sebelumnya dimana El akan bangun lebih dulu kemudian dia akan membersihkan diri dan selanjutnya menyambangi dapur guna menyediakan persediaan konsumsi untuk anggota unit ini, which are dia dan suami tidak tahu dirinya. Tidak ada satupun agenda yang berubah meski mereka tengah berperang dingin menyelamatkan ego masing-masing. Sudah jelas El tidak akan mengalah jika itu menyangkut hajat hidupnya di masa depan. Dia akan terus memperjuangkan nasib keuangan rumah tangga sampai Jeffrey Kim benar-benar mengerti bagaimana dia harus menggunakan uangnya dengan bijak.

Baru saja El akan menyambangi kamar mereka untuk membangunkan Jeffrey tapi suaminya itu sudah bangun dan sudah berdandan rapi. Kalau di pikir-pikir Jeffrey Kim sangat beruntung bukan mendapatkan El sebagai istrinya. Sedang dalam masa gencatan senjata saja dia masih melakukan tugasnya dengan baik. Entah kejahatan seperti apa yang di lakukan El di kehidupan sebelumnya sampai ia bernasib memiliki suami selayaknya Jeffrey Kim.

"Oh... aku baru saja akan membangunkanmu."

"Aku akan langsung berangkat."

"Kau tidak sarapan?"

"Tidak perlu. Hari ini akan sangat padat."

Detik selanjutnya Jeffrey langsung meninggalkan El yang merasa sakit hati karena usahanya untuk bangun pagi dan membuat sarapan tidak di hargai oleh Jeffrey. Dia tahu Jeffrey sedang dalam masa ngambek tapi apa harus menjadi kurang ajar dengan mengabaikan segala bentuk perhatian El. El saja mampu menekan egonya─tetapi tetap tidak bisa mengalah untuk permasalahan mereka─dan dengan hati seluas gelanggang samudra masih mau mengurusi suaminya yang tidak tahu diri itu. Sebenarnya El bisa saja megikuti Jeffrey dengan berlaku kurang ajar balik namun karena didikan dasar dari nenek moyangnya─yang diturunkan dari generasi ke generasi─tentang harkat dan martabat sebagai seorang wanita Korea membuatnya masih segan jika ingin bertindak sesuka hati.

Aksi ngambek Jeffrey ternyata tidak berhenti sampai disitu saja. Dia semakin bertindak menjengkelkan setelah malam harinya. Saat El baru pulang sehabis mengarungi amukan dahsyat dari customer─yang mempermasalahkan motif bordir yang tidak sesuai─tidak ada jenis penerangan apapun di unitnya yang itu artinya satu penghuni yang berbagi tempat tinggal dengannya belum ada di kediaman mereka. Tentu saja El merasa heran. Pasalnya meski jam kerja Jeffrey tak beraturan tetapi selama dia hidup satu atap dengan Jeffrey, jarang sekali melihat Jeffrey pulang diatas jam 9 malam. Dia akan pulang jam 8 atau paling malam jam 8.30. El merasa tak mau ambil pusing dan meneruskan langkahnya untuk membersihkan diri.

El sudah bersiap untuk pergi tidur ketika pemikiran tentang Jeffrey masuk ke dalam otaknya dan membentuk berbagai macam asumsi seperti, sedang dimana Jeffrey? Kenapa dia tidak mengabariku kalau mau pulang terlambat? Apa aku harus menghubunginya? Asih... biar sajalah lagi pula kita sedang tidak baik-baik saja. Apa dia akan makan? Yak! Elizabeth sadarlah dia masih punya kedua tangan yang lengkap untuk apa khawatir padanya. Tapi kalau dia kelaparan bagaimana?

Gara-gara satu asumsi yang tidak berdasar itulah El harus membangunkan saraf-saraf yang butuh di luruskan untuk bekerja sedikit keras untuk membuat makanan di dapur. El tidak sedang memberi perhatian pada Jeffrey Kim. Sama sekali bukan. Ini hanya rasa empati sesama manusia. Andai aja Tuhan memberikan El sedikit saja sikap masa bodoh tentunya dia akan tenang melanjutkan tidur ke alam mimpi dan bertemu salah satu sayap malaikat seperti Song Yi Soo tetapi apalah daya jika untuk memejamkan mata saja dia kesusahan. Berulang kali mencari posisi uwenak tetap tidak dia dapatkan.

"Aaarrrgghhhh..." teriak El kesal sambil menendang selimutnya ke udara. Pada akhirnya sisi baik yang di karunikan Tuhan menang telak melawan egonya.

Ch... bersyukurlah kau Jeffrey mempunyai istri sepertiku, bangganya dalam hati.

Sesampainya di dapur mendadak dia ingat sebuah fun fact bahwa Jeffrey Kim tidak bisa makan selain makanan Korea. El ingin menangis di buatnya. Tolonglah... membuat masakan Korea itu rumit dan lama dan membutuhkan banyak bahan sementara otot dan saraf El sudah dalam kondisi minta di rebahkan. Tadinya dia ingin membuatkan Jeffrey ramyeon tapi dia tidak tahu sampai jam berapa Jeffrey Kim pulang. Kalau terlalu larut bisa saja mienya akan mengembang dan tak nikmat untuk di santap lagi dan akan berakhir di tempat sampah. Akhinya dia memutuskan untuk membuat gimbab.

Just MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang