"Seo Yoon-ah"
"Eoh eonni kau datang?"
"Tentu saja. Kenalkan ini putraku Jeffrey Kim."
Jeffrey yang sedari tadi bertindak bak pengawal ibunya langsung membungkukan badan 35° sebagai salam perkenalan ala orang Korea kepada wanita tua yang mungkin masih satu generasi dengan ibunya. Kalau boleh jujur sebetulnya Jeffrey sudah lelah berkeliling aula yang besar ini dan menyapa setiap orang yang berpapasan dengan ibunya. Pasalnya bibirnya sudah terasa kering karena terlalu banyak menebar senyum dan punggungnya seakan mau patah karena terlalu sering membungkuk. Kalau saja ibunya tidak punya kelebihan hawk eye sudah sedari tadi Jeffrey menyelinap keluar dari aula besar ini. Sayangnya selagi ia ingin melangkah mudur selalu saja bersinggungan dengan tatapan ibunya. Jadilah ia tidak bisa bekutik. Menyedihkan sekali bukan. Kalau kau ingin tahu bagaimana rasanya, sudah seperti kau di ajak arisan oleh ibumu padahal umurmu sudah kepala 3.
Setahu Jeffrey komunitas ini di bentuk pada tahun 2000 dengan beranggotakan orang Korea yang tengah merantau di negeri seribu pulai ini. Hingga kini anggotanya terus bertambah setiap tahunnya karena banyaknya warga Korea yang mencoba menggantungkan nasib di Indonesia. Jeffrey sendiri bergabung dengan komunitas ini pada tahun 2006 saat dia duduk di bangku SMA. Komunitas ini mengatasnamakan kekeluargaan dimana mereka selalu mengadakan pertemuan setiap sebulan sekali secara rutin. Di pertemuan inilah mereka merasakan satu nasib yang sama. Mereka akan bebas berbicara dengan bahasa Korea karena satu sama lain saling memahami. Mereka yang perempuan biasanya akan merencanakan agenda demo masak makanan Korea atau para anak kecil akan bebas bermain tanpa perlu dipandang berbeda dengan teman sebayanya. Dahulu Jeffrey sangat aktif mengikuti pertemuan karena dia punya banyak teman yang tergabung dalam komunitas ini sedangkan di sekolah dia tidak memiliki teman yang memahami perbedaannya. Namun setelah menginjak kelas 12 dia jadi tidak punya waktu untuk pergi karena sedang mempersiapkan ujian dan persiapan tes masuk universitas. Setelah selama itu dia tidak lagi mengunjungi acara komunitas kini dia merasa sedikit bernostalgia.
"Kau bawa anakmu itu kan?" samar-samar telinga Jeffrey menangkap bisik-bisik antara ibunya dan seseorang yang tadi di panggil Seo Yoon. Jeffrey sebetulnya sudah curiga dari mereka berangkat ke tempat ini. Sudah pasti ibunya punya rencana tersembunyi sampai getol mengajaknya ikut acara komunitas ini.
"Jadi ini pihak koalisinya." Batin Jeffrey.
"Aduh... tunggulah sebentar eonni. Dia tiba-tiba ada meeting dengan klien jadi mungkin akan terlambat. Maaf." Balas lawan bicara ibunya yang masih bisa Jeffrey dengar suaranya walau volumenya pelan.
Diam-diam Jeffrey menyeringai senang. Kalau seperti ini adanya dia hanya perlu mengatur strategi agar ia dan ibunya bisa pulang lebih cepat sebelum si perempuan itu datang. Syukur-syukur malah takdir tidak mempertemukan mereka bedua.
Ini bukan satu dua kali ibunya merencanakan blind date untuk anaknya. Sudah puluhan kali ibunya gencar menjodoh-jodohkan anaknya dengan siapapun wanita yang menurutnya dianggap baik untuk melahirkan generasi keluarga Kim. Anehnya pilihan ibunya selalu berlawanan arus dengan pilihannya. Ibunya pernah mempertemukannya dengan anak dokter terkenal. Belum sempat Jeffrey tahu namanya dia sudah illfeel duluan dengan gaya dandanannya yang ingin terlihat seperti Idol. Ada pula Jeffrey pernah di kenalkan dengan seorang yang katanya violinist tapi saat pertemuan pertama mereka Jeffrey tercengang dengan sikapnya yang manja dan jorok. Jeffrey tak mau mengingat kejadian itu karena hari itu adalah hari yang sangat memalukan untuknya. Dari sekian banyaknya skenario rancangan ibunya harusnya beliau kapok karena selalu berakhir gagal tapi ternyata tidak mudah merobohkan ketangguhan wanita Jeoson.
Matahari saat ini sudah membumbung tinggi dan Jeffrey masih senantiasa berusaha membujuk ibunya untuk pulang ke kediaman mereka dan menyudahi acara ini. Tapi berkali-kali Jeffrey gagal membujuk ibunya yang ada malah ibunya semakin ketat mengawasinya mungkin takut kecolongan kalau-kalau putranya akan kabur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Married
ChickLitElizabeth Young tidak pernah mendengar sebelumnya bahwa manusia akan berubah bentuk menjadi aneh apabila dia belum menikah diatas usia 30 tahun. (Elizabeth Young, 29 tahun, designer dan co-founder Æ boutique) Jeffrey Kim sedang dalam masa golden ach...