Julli VS Mars

89 4 0
                                    

Say hai dulu sama Mars

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Say hai dulu sama Mars. 😊

Ada yang menggemparkan pagi-pagi sekali. Tragedi berdarah kemarin selepas pulang sekolah. Perihal Choky yang menyerempet motor Jaery hingga terjatuh. Entah siapa saksi matanya, yang jelas informasi itu telah sukses menyebar luas ke setiap penjuru sekolah.

Si pelaku datang. Tapi alih-alih merasa terintimidasi oleh beberapa pasang mata yang melirik sengit. Seolah tak peduli, Choky masih melangkah menyusuri koridor sekeren biasanya.
Satu tangannya bersembunyi di saku celana, backpack yang tersampir di bahu kanan, sepatu convers yang membalut langkah tegasnya.

Choky maupun Jaery. Keduanya merupakan murid tersohor di sekolah. Kalo Jaery terkenal dengan julukan crocodile Cakrawala, maka Choky pemilik julukan anak sultan.

Kalau mau dibanding-bandingkan, jelas Jaery yang lebih unggul. Dengan wajah rupawan bak buronan surga, ditambah silat lidah yang lihai merangkai kata, mudah bagi Jaery menaklukkan banyak cewek-cewek SMA Cakrawala. Beda lagi dengan Choky, mulutnya kerap kali bikin sakit hati.

Tapi tunggu dulu. Jangan kira Choky ini jomblo sejati. Dia memiliki tambatan hati. Bintang Kejora, namanya. Si manis pemilik lekungan di pipi kiri. Senyumnya aduhai menarik sekali. Dia anak penjaga ibu kantin sekolah.

"Ky."

Baru saja dibicarakan, anak itu sudah muncul. Berlari kecil, mengejar Choky yang kini tengah tersenyum khas orang kasmaran.

"Tumben baru dateng. Biasanya udah nangkring di kelas." Satu tangan Choky naik mengusap surai lembut beraroma chery.

"Aku mau nanya sesuatu?" Tanyanya sembari menurunkan telapak tangan Choky dari puncak kepala.

"Hmm?" Choky bergumam. Menggenggam lembut jemari Bintang.

"Kemaren sore katanya kamu nyerempet Jaery?"

Choky menarik napas jengah. "Bukan aku tapi supir aku. Lagian viral banget, sih. Toh si Jaery ngga sampe mati. Lagi pula aku udah bayar ganti rugi juga."

Ketika berbicara begitu, Choky tanpa sadar ada Bintang dengan tatapan mata kecewa. Dari berbagai alasan Bintang menyukai Choky. Lelaki itu sempura. Selalu pantas untuk dicintai. Tapi ada satu hal yang terkadang mengganggu perasaan Bintang. Dengan bagaimana Choky tidak pernah menghargai orang lain selain dengan nominal uang. Bagaimana bisa Choky bicara selepas itu setelah membuat orang lain celaka? Seolah tidak bersalah setelah berbicara ganti rugi.

"Ngga usah terlalu dipikirin. Mending sekarang kita ke kantin. Yuk."

"Ky, kamu nggak merasa bersalah sama sekali?" Bintang menahan langkah Choky.

"Kamu tuh selalu aja membesar-besarkan hal sepele kaya gini."

Kali ini Bintang mendengkus tak habis pikir. Tidak lagi menyembunyikan mimik wajahnya. "Hal sepele? Ini bukan hal sepele, Ky. Kamu..."

Cerita Dari Kita |NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang