Chapter 12

15.4K 860 50
                                    

Sorry for late update. aku lagi sakit, badan ngedrop... ini aja aku ngetiknya sambil tiduran ,hrp maklum y

thanks bwt vote n komennya d chapter kemarin. that's amazing guys (:

happy reading, hope u enjoyed my story.

sorry for any typo, no edit

¶¶¶

Aku sedang asyik berguling ria dikamar waktu Mama memanggilku. Aku turun kebawah dan menghampiri Mama didapur.

"Mama manggil Icha ma?"

"Heem. Kamu pergi fitting gih kebutiknya Oma Layla." ujar Mama tanpa mengalihkan pandangannya dari ikan kakap yang sedang dilumuri bumbu.

Ish... jadi tuh ikan lebih menarik ya Ma daripada anakmu yang cantik jelita ini.

"Buat apa Ma?"

"Ya buat pesta ulang tahun Papa dong Cha. Kamu lupa?"

"Kan udah Ma kapan hari Icha pergi bareng Mama. Kok sekarang harus fitting lagi sih." ucapku tak terima.

Hadeh... aku tuh pualing males kalau udah disuruh beginian. Bukan apa apa sih sebenarnya, Capek nunggunya itu loh yang nggak nguatin. Masa cuma mau nyoba baju satu aja harus nungguin selama satu jam lebih. Gila gak tuh!!

"Ntar kalau gak muat gimana?  Sia sia kan usaha Mama mesenin kamu gaun jauh jauh hari." Kini Mama berbalik menatapku.

Aku memberengutkan bibirku. "Pasti muat lah Ma. Masa bisa nggak muat kan udah diukur waktu itu."

"Mama tau kamu yang ngabisin puding yang Mama buat kemarin kan?" tebak Mama yang sayangnya benar.

Aku menampilkan senyum tak bersalahku,"Kan Icha laper Ma. Tapi yakin deh Ma gaunnya tetap muat kok." kembali aku berusaha meyakinkan Mama.

Namun sayangnya Mama tetap menggelengkan kepalanya,"Nggak. Pokoknya kamu harus fitting sekarang. Gak pake protes Icha." Mama tetap keukeh dengan keputusannya.

Ih... bakalan susah deh ngebujuknya kalau udah kaya gini. Padahal rencananya aku pengen tidur siang sekarang.

"Ma... pliiis ya. Nggak usah fitting. Pasti muat kok Ma," rengekku pada Mama. Biasanya Mama bakal luluh kalau aku udah ngerengek kaya gini.

"Nggak Icha, percuma kamu mau mohon kaya gimana kamu tetap harus fitting. Mama tau kalau berat kamu naik lagi."

Ucapan Mama benar benar mengagetkanku. Mama tahu darimana jika beratku naik lagi? Padahal aku sembunyi sembunyi loh waktu nimbang. Lagian cuma naik sekilo doang ini, badanku gak akan berubah melar kaya balon kan?

"Mama kok tau?" tanyaku heran.

"Azka yang ngasih tau Mama. Udah buruan ganti baju kamu, kasihan tuh Fariz daritadi nungguin kamu." Mama menunjuk kearah ruang makan.

Aku mengikuti arah pandangan Mama. Di meja makan bang Paris  duduk manis dengan senyum tertahan yang terlukis dibibirnya. Ish... dia pasti denger semua pembicaraan aku sama Mama. Itu semua terbukti dari gerak mulutnya yang mengataiku tanpa suara, tetapi masih bisa kutangkap dengan jelas apa yang diucapkannya. Hanya satu kata, yaitu "Gembrot".

Nyebelin banget kan, dan anehnya aku suka sama mahluk tampan nyebelin itu.

¶¶¶

Setelah perdebatan panjang yang tak membuahkan hasil diantara aku dan Mama, akhirnya aku pergi fitting juga diantar sama bang Paris. Awalnya aku nggak mau dan lebih milih diantar sama pak Tuki tapi kata Mama, Mama udah terlanjur minta tolong sama bang Paris.

Young LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang