Pesta sudah selesai kemarin malam
Rumah juga sudah bersih
Ramai sudah berubah jadi sepi
Menyisakan pemilik rumah yang masih terlelap dikasurnya masing masing
Juhwan menggeliat pelan,rasanya badannya sakit semua karena pesta kemarin malam
Cuma duduk sih,tapi pegelnya kerasa lumayan pas udah tidur
Matanya mengerjap menyesuaikan cahaya yang ingin masuk ke retina matanya
"Juhwan kok bangun?"tanya junghwan yang sedang berdiri di depan pintu
Junghwan ingin pergi kedapur untuk masak dan akan membangunkan juhwan nanti namun langkahnya terhenti saat melihat badan adiknya sedang menggeliat dan perlahan membuka matanya
"Mau ikut masak"sahutnya dengan suara serak
"Kamu tidur aja,biar kakak yang masak dan kakak udah pasang alarm untuk kamu bangun jadi kamu tenang aja"ucapnya lagi sambil tersenyum dan pergi keluar
Juhwan hanya mengangguk dan melanjutkan mimpinya yang sempat tertunda
Junghwan sudah siap dengan celemek dibadannya dan bergegas untuk masak
Junghwan memasak dengan hati yang gembira,selain karena juhwan yang sudah bisa bicara lagi kini kedua orang tuanya sudah disini lagi menemaninya
Rose dan june bilang mereka tidak akan keluar negeri lagi dan mengelola bisnisnya dari rumah mereka akan terjun langsung kalau ada meeting penting
Junghwan masih sibuk dengan aktivitas memasaknya sampai matanya menangkap sosok cantik mamanya yang terkejut melihatnya sedang memasak didapur
"Junghwan sayang,kok kamu masak?"tanya rose yang sedikit kaget lalu mendekati junghwan
"Udah kebiasaan ma,biasanya juga aku yang masak buat hwan"sahut junghwan dengan senyum manisnya
"Ya udah mama bantu ya"rose segera membantu junghwan memasak,junghwan tidak protes dan mengijinkan mamanya untuk membantunya
10 menit memasak,makanan pun siap
"Wahh siapa nih yang masak?"tanya june saat sudah sampai dimeja makan
"Si wan pa,dia bangun pagi terus masak katanya udah kebiasaan"bangga rose sambil mengusap kepala junghwan lembut
"Jagoan papa emang yang terbaik"bangga june sambil mengacungkan jempol
Juhwan juga sudah rapi dengan pakaian sekolahnya dan menuju meja makan dengan senyuman manis khasnya
"Selamat pagi ma pa kak"ucapnya dan duduk di meja makan
"Selamat pagi"sahut rose dan junghwan kompak
Sedangkan june hanya berdehem
"Bisa bisanya anak cewek baru bangun,sedangkan anak cowok saya harus masak"perkataan june membuat juhwan menoleh mengerti maksud perkataan papanya
Juhwan ingin menjawab tapi keburu dihadang junghwan
"Aku yang suruh pa,juhwan pasti capek dan aku juga suka kok masakin dia,apapun aku lakukan untuk juhwan karena aku sudah janji akan menjadi kakak yang akan selalu ada untuknya"junghwan duduk disamping adiknya dan mengelus rambutnya lembut
Juhwan tersenyum dan memeluk kakaknya erat,rose juga sudah duduk disamping juhwan dan memeluknya dari belakang
Hatinya sungguh tersayat karena sampai sekarang june suaminya masih belum mau menerima juhwan,bukankah juhwan lahir dari benih yang sama?
KAMU SEDANG MEMBACA
saudari bisu
RandomJuhwan harus merelakan suara indahnya direnggut diusia nya yang baru 10 tahun Suatu tragedi bukan hanya merenggut suaranya namun juga merenggut kebahagiaannya Akankah juhwan mendapatkan suaranya kembali? Akankah juhwan mendapatkan kebahagiaannya lag...