11

40 19 4
                                    

Pesta sudah selesai kemarin malam

Rumah juga sudah bersih

Ramai sudah berubah jadi sepi

Menyisakan pemilik rumah yang masih terlelap dikasurnya masing masing

Juhwan menggeliat pelan,rasanya badannya sakit semua karena pesta kemarin malam

Cuma duduk sih,tapi pegelnya kerasa lumayan pas udah tidur

Matanya mengerjap menyesuaikan cahaya yang ingin masuk ke retina matanya

"Juhwan kok bangun?"tanya junghwan yang sedang berdiri di depan pintu

Junghwan ingin pergi kedapur untuk masak dan akan membangunkan juhwan nanti namun langkahnya terhenti saat melihat badan adiknya sedang menggeliat dan perlahan membuka matanya

"Mau ikut masak"sahutnya dengan suara serak

"Kamu tidur aja,biar kakak yang masak dan kakak udah pasang alarm untuk kamu bangun jadi kamu tenang aja"ucapnya lagi sambil tersenyum dan pergi keluar

Juhwan hanya mengangguk dan melanjutkan mimpinya yang sempat tertunda

Junghwan sudah siap dengan celemek dibadannya dan bergegas untuk masak

Junghwan memasak dengan hati yang gembira,selain karena juhwan yang sudah bisa bicara lagi kini kedua orang tuanya sudah disini lagi menemaninya

Rose dan june bilang mereka tidak akan keluar negeri lagi dan mengelola bisnisnya dari rumah mereka akan terjun langsung kalau ada meeting penting

Junghwan masih sibuk dengan aktivitas memasaknya sampai matanya menangkap sosok cantik mamanya yang terkejut melihatnya sedang memasak didapur

"Junghwan sayang,kok kamu masak?"tanya rose yang sedikit kaget lalu mendekati junghwan

"Udah kebiasaan ma,biasanya juga aku yang masak buat hwan"sahut junghwan dengan senyum manisnya

"Ya udah mama bantu ya"rose segera membantu junghwan memasak,junghwan tidak protes dan mengijinkan mamanya untuk membantunya





10 menit memasak,makanan pun siap

"Wahh siapa nih yang masak?"tanya june saat sudah sampai dimeja makan

"Si wan pa,dia bangun pagi terus masak katanya udah kebiasaan"bangga rose sambil mengusap kepala junghwan lembut

"Jagoan papa emang yang terbaik"bangga june sambil mengacungkan jempol

Juhwan juga sudah rapi dengan pakaian sekolahnya dan menuju meja makan dengan senyuman manis khasnya

"Selamat pagi ma pa kak"ucapnya dan duduk di meja makan

"Selamat pagi"sahut rose dan junghwan kompak

Sedangkan june hanya berdehem

"Bisa bisanya anak cewek baru bangun,sedangkan anak cowok saya harus masak"perkataan june membuat juhwan menoleh mengerti maksud perkataan papanya

Juhwan ingin menjawab tapi keburu dihadang junghwan

"Aku yang suruh pa,juhwan pasti capek dan aku juga suka kok masakin dia,apapun aku lakukan untuk juhwan karena aku sudah janji akan menjadi kakak yang akan selalu ada untuknya"junghwan duduk disamping adiknya dan mengelus rambutnya lembut

Juhwan tersenyum dan memeluk kakaknya erat,rose juga sudah duduk disamping juhwan dan memeluknya dari belakang

Hatinya sungguh tersayat karena sampai sekarang june suaminya masih belum mau menerima juhwan,bukankah juhwan lahir dari benih yang sama?

saudari bisuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang