#Alteration 44. Sweet chaos

460 73 12
                                    




----



Pagi di IPA 3 itu kembali dibuat hening setelah sebelumnya ramai saat seorang melangkah masuk dengan agak ragu, awalnya Yooa yang di mejanya paling depan yang menyadari itu, sampai satu kelas kini menoleh ke arahnya.


Jungkook di belakang Eunha menepuk bahunya, lalu melewati cewek itu masuk ke kelas lebih dulu, menghampiri mejanya dengan santai dengan tabokan pelan dari Doyoung yang menanyakan kemana saja dirinya.

"Lah emang kemarin sekolah?" tanya Jungkook pura-pura tak tau membuat Dokyeom ikut mengumpat.



Eunha masih diam di depan kelas, melihat seisi ruangan menatapnya membuat nyalinya kembali menciut, rasanya ingin lari namun merasa pergerakannya terkunci dengan tatapan yang entah masih bisa menerima kehadirannya atau sudah membencinya.

Jungkook hanya bersikap santai dari mejanya, ia tersenyum tipis saat Eunha meliriknya dan menggerakkan dagu ke depan kelas. Eunha ingin sekali marah, Jungkook tidak berniat membantunya atau menolongnya sama sekali.


Walau Eunha tau Jungkook melakukannya agar ia tidak terus-terusan berlindung di balik punggung Jungkook seperti yang Eunha lakukan sepanjang jalan mereka menuju kelas tadi.

Jungkook menyuruhnya untuk bertanggung jawab sendirian kali ini.



Dengan keberanian yang ia paksakan, Eunha berdiri di depan kelas tanpa sepatah kata yang menanyakannya atau menyapanya. Satu kelas tau, Eunha ingin menjelaskan kekacauan yang dirinya perbuat.

Sempat netra bulat itu melirik Yooa yang melipat kedua tangannya di depan dada, Eunha langsung buru-buru mengalihkan pandangannya, tak mau menatap cewek itu.

Ia teringat kalimat Jungkook saat di motor tadi.



"Anggap mereka semua adalah teman lo, yang masih mau nerima lo. Dengan gitu lo akan lebih berani minta maaf depan mereka. Ah satu lagi, jangan ngelirik Yooa sama sekali."

Eunha menaruh dagunya di bahu Jungkook. "Gua takut sama dia."

Jungkook tertawa. "Tapi lo jangan salah paham juga, Yooa gak segalak itu, gua kenal dia di basket dari belum bisa nge-shoot bola dengan benar, dia gak sepenindas itu."

"Tapi tatapannya serem, gua berasa bisa dimarahin kapan aja."

"Cara dia ngelirik orang memang gitu, na. Yooa natap kakak kelas juga begitu, cuma ditambah dia punya rasa kepo yang tinggi jadi kesannya kayak lo diintrogasi."

Eunha terdiam, merasa Jungkook benar juga.


"Gini deh, kalau Yooa galak dan penindas kenapa dia mau jadian ama Hyunjae yang tengil begitu?"


Eunha menarik nafas singkat, ia tak sengaja melirik bangkunya dan menyadari kalau ada Sana juga, namun sahabatnya itu terdiam di tempat seakan menunggu Eunha bicara.



"Jadi gini, sebelumnya gua mau minta maaf sama lo semua, tentang..." Eunha tiba-tiba merasa lidahnya jadi kaku, ia mengigit bibir bawah, memaksa tenggorokannya untuk berbicara lagi.

Alteration ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang