#Alteration 51. Money

387 63 3
                                    




-----


Wanita itu sempat menarik nafas, menghembuskannya pelan seiring tangannya mendorong kenop pintu yang menghubungkan lorong rumah sakit dan sebuah kamar rawat, ia menyunggingkan senyum ketika si penghuni melirik ke arahnya dari atas ranjang, walau ia kembali menatap layar televisi tanpa membalas senyumnya.


"Ko lagi apa?" tanya Mama perlahan menghampirinya, mengusap lembut rambut putranya itu.

"Kartun," jawab Jungkook singkat, menunjuk layar televisi di atasnya dengan tatapan datar.


Selagi tidak ada pembicaraan nyaris 30 menit, Heesun mengecek satu persatu luka yang sudah terbalut rapih di sekitar tubuh Jungkook. Lengan, kaki, bahkan wajah, banyak sekali.

Ia sesekali meniupnya atau mengusap lembut, berharap luka yang tercipta dua hari lalu itu lekas sembuh agar sang anak tidak lagi mempertanyakan hal-hal yang tidak bisa ia jawab.


"Ma."

"Ya, sayang?"

"Di mana Halla?"


Heesun terdiam, itulah pertanyaan yang tidak bisa ia jawab sejak kejadian dua hari lalu. Kecelakaan itu.

"Kenapa Ko gak boleh ke luar kamar? Memang ada apa di luar? Kenapa cuma Mama yang ada di sini? Kenapa Ko gak boleh pulang?"

"Nanti, sayang. Kan baru dua hari, lukanya juga masih basah."


"Tapi Halla di mana?" Pertanyaan dari suara serak itu membuat Heesun sejenak mengalihkan wajah, berpikir cepat apa saja jawaban yang harus ia berikan.

Heesun mencoba tersenyum. "Ada di kamar sebelah," ucapnya terpaksa berbohong

"Udah sembuh?" tanya Jungkook melebarkan mata.


"Udah gak sakit lagi."







--


bughhh


Jungkook meringis, pukulan terakhirnya pada samsak tinju itu menjadi penyebabnya, ia meniupi sendi jarinya yang tidak terlihat apakah merah atau keunguan, di sana terlalu gelap.

Tapi hal itu tidak mengehentikan aksi Jungkook, melampiaskan semua emosinya pada setiap pukulan yang ia arahkan ke benda itu. Punggungnya yang hanya terbalut kaos tipis sudah basah penuh keringat, tangannya yang terbalut sehelai kain juga entah semerah apa.


dugg

bughh


Bunyi-bunyi itu terus memenuhi ruangan, bersama asap rokok yang masih mengepul di udara padahal kegiatannya sudah habis setengah jam lalu.

Jungkook sendirian, di sebuah ruangan gelap, tidak memperdulikan keramaian di luar yang sayup-sayup terdengar, Jungkook hanya fokus pada satu hal, samsaknya.

Alteration ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang