#Alteration 60. Bagian tengah

357 65 12
                                    




Dalam sebuah cerita, seseorang yang mendengar cenderung fokus pada awalan dan akhirnya saja, jarang ada yang memikirkan bagian tengahnya, karena dirasa bagian ujung lebih menarik, padahal bagian tengah itulah yang menciptakan sebuah akhiran.

Termaksud Eunha, yang Eunha tau hanyalah proses Jungkook dari awal pindah ke Jakarta sampai bagian akhirnya alias menjadi Jungkook yang sekarang, mandiri dan bisa mengurus dirinya dengan baik.


Tapi apa Eunha tau kalau awal dan akhir itu ada namanya bagian tengah?


Di bagian situlah yang Eunha tidak tau.


Karena Jungkook sengaja tidak menceritakannya.



Jeon Jungkook, nama yang tertera pada name tag rompi sekolah barunya itu, hari itu hari pertamanya sekolah setelah naik ke jenjang yang lebih tinggi. Penampilannya yang bersih berbanding terbalik dengan kepalanya yang terus merunduk, bukan karena tidak percaya diri, Jungkook hanya tidak mau melihat anak-anak seusianya datang dengan orang tua mereka.


Ya, Jungkook saat itu sendiri, di hari pertamanya yang biasanya disambut antusias dari para orang tua untuk bertemu wali kelas baru mereka justru Jungkook sudah memulainya dengan kesendirian, mengabaikan perhatian kanan kiri yang sempat meliriknya, anak laki-laki bertubuh kurus itu masuk ke sebuah kelas, tanpa bertanya, ia sudah tau ini kelasnya.

Netranya memindai seisi kelas yang nampak asing, alih-alih mengambil tempat tengah, Jungkook memilih deretan paling belakang.

Tak ada yang ia lakukan kecuali memperhatikan kelas yang mencoba mengakrabkan diri, baik teman-teman barunya atau orang tua mereka, selama hampir satu jam Jungkook masih sendirian, untung saja sistem bangku disana satu-satu walau sekolah itu sekolah umum, bukan sekolah swasta mahal seperti bang Taehyung, bang Jimin, Bang Hobi dan bang Joon.

Keputusan sang Mama yang mendaftarkan dirinya ke sini tanpa sepengetahuannya membuat Jungkook menangis semalaman, padahal ia mau masuk ke sekolah tempat abang-abangnya, alasannya hanya satu.


Jungkook ingin punya teman.


Ia tidak bisa mencari teman, sejak dulu fakta itu tak pernah berubah, bahkan ketika Halla sudah pergi Jungkook tetap tidak bisa berteman, ia terlalu biasa bergantung pada anak perempuan itu.


Jungkook merunduk, memerhatikan sepatunya yang ia bersihkan tiga hari sebelumnya, teringat akan Halla membuatnya sedih. Disaat itu, sayup-sayup Jungkook mendengar bisikan orang tua disekitarnya.


"Anaknya putih banget? Anak pejabat kali, ya?"

"Sendirian aja, ibunya ke mana toh? Gak liat."

"Gayanya kayak anak pemalu, mungkin iya anak orang kaya, gak biasa bergaul."


Jungkook diam saja, memang fakta kok.


Tapi ada satu kalimat yang ia dengar.


"Biasanya yang kayak gitu anaknya pinter banget loh, bu. Lihat aja kenaikan kelas, pasti urutan satu."


Alteration ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang