#Alteration 33. life for yourself

421 70 25
                                    





Eunha baru menyadari, kapan terakhir ia masuk ke area perumahan ini? Dua bulan yang lalu? entahlah, yang pasti rasanya deja vu mengingat pertama kali ia kemari hidupnya tidak serumit sekarang.

Ia memain-mainkan tali helmnya dengan iseng, mengingat pemilik sebenarnya benda itu adalah Yerin. Eunha jadi berhenti, teringat terakhir ia bertemu Yerin dengan suasana yang tidak tepat.

Rumah tak asing itu tinggal beberapa meter lagi, namun bukan itu yang menjadi perhatian Eunha melainkan beberapa pemuda di gazebo tak jauh dari sana. Tiga orang dari mereka masih memakai seragam sedangkan yang satunya tidak.

Eunha samar-samar mendengar umpatan Jungkook di depannya.



"PERASAAN TADI PAGI BERANGKAT SENDIRI KOK BALIK-BALIK GANDENG CEWEK?!"

Benar saja dugaan Jungkook. Mulut ember Jhope kembali berulah.

Sontak Jimin menertawai itu, sedangkan Taehyung dan Yoongi ikut menoleh bingung.

"Lah gua kira itu Yerin," gumam Taehyung.

"Yerin rambutnya panjang, ego. Ah lo gebetan sendiri gak hapal," delik Jimin.

"Istigfar anjir Yerin udah taken ama Jun," sambung Jhope sebenarnya meledek cowok itu, mereka berdua pun tertawa setan.

Numpung perhatian sedang teralih Jungkook buru-buru membuka pintu. "Masuk aja dulu."

Eunha tidak ada alasan untuk menolak karena mendadak ia canggung akibat ledekan Jhope tadi.

"Oi Jekey!"

"Ck, ape si." Jungkook menoleh malas pada keempat abangnya itu.

Yoongi yang tadinya diam saja karena tidak minat bergabung jadi membuka suara. "Sejak kapan kenalan lo selebgram?"

"Lah itu Eunha?" Jhope yang tadinya tertawa-tawa langsung memasang wajah serius. Mereka terlalu sibuk meledek sampai tidak fokus pada objeknya.

Eunha pun langsung melambai saat kedua cowok, Jimin dan Jhope menyadari kehadirannya yang dibalas sapaan ramah membuat Jungkook mendelik heran pada dua abangnya itu.

Jungkook masuk lebih dulu, menyalakan lampu dan menelusuri isi rumah seperti biasa. sedangkan Eunha medudukkan dirinya ke sofa, tidak secanggung awal saat ia datang.

"Nanti temenin gua ngomong ke mamanya bang Seokjin, ya?"

Jungkook mengangguk. "Tapi lo harus siap ngelewatin mereka."

"Siapa?"

"empat abang-abang di gazebo tadi."

Eunha terkekeh sejenak. "gak apa-apa lah, gua udah pernah kenal kok, tapi gak nyangka aja ternyata tetangga lo."

Jungkook melepas kancing seragamnya satu persatu. "Mungkin bukan sekedar tetangga lagi, tapi saudara."

"Enak ya."

"apa?" Jungkook menaikkan sebelah alis.

Eunha tersenyum sembari menghela nafas ringan. "enak aja punya banyak temen deket begitu."

Jungkook diam sejenak, membuang seragamnya tadi ke tumpukan baju lainnya dengan tepat padahal ia tidak menoleh sama sekali, Eunha melirik itu dan diam-diam ia berdecak kagum. Anak basket memang dilatih punya indranya sendiri.

"Sana Rose lo anggep apa, na?"

Eunha tertawa sebagai respon, tak menjawab sama sekali. Padahal Jungkook penasaran apa maksud sebenarnya kalimat Eunha tadi.

Alteration ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang