"Katakan dengan jelas, Sasuke. Kau berniat membawa ke mana?"
Naruto terus mencerca Sasuke banyak pertanyaan. Terlebih saat mereka sudah sampai restoran. Sedangkan Sasuke sibuk berpura tuli dengan memasang wajah juteknya.
"Hei! Awas jika kau menipu ku di tempat seperti ini." ucap Naruto lagi. Matanya menatap ke dalam restoran yang terlihat sangat mewah. Tidak yakin untuk memasukinya. Sasuke mendengus, Pemuda itu berjalan lebih dulu melewati pintu restoran.
"Sasuke temee .... "
Sasuke terdiam. Di ikuti Naruto yang menunggu di belakangnya. Pemuda Uciha itu mencari-cari keberadaan orang yang telah membuat janji dengannya.
"Niccolo." Panggil Sasuke. Kepala Naruto menyembul dari balik tubuh Sasuke untuk melihat siapa yang sahabatnya itu panggil. Niccolo sedang menjamu sebuah keluarga, Pemuda itu menoleh ke belakang saat namanya di panggil.
"Sasuke! Selamat datang. Silahkan, apa kau ingin bergabung dengan keluarga Braus atau kau ingin aku memilihkan meja lain untuk mu?" Nicolo sibuk menunjuk beberapa meja yang kosong. Sasuke menggeleng, Pemuda itu malah menunjuk Naruto yang masih berada di belakangnya.
"Yang menyelamatkan Sasha adalah dia." ucap Sasuke datar. Keadaan menjadi hening, Naruto pun demikian. Pemuda itu memandang Sasuke dengan mulut terbuka.
"Ahh yaa Etoo, Aku Uzumaki Naruto, Salam kenal. Kau ... Niccolo. Emm, yaa ku rasa nama mu Niccolo apa benar? Sasuke memanggil mu demikian. Kau bisa memanggil ku Naruto." Naruto menggaruk pipinya yang tak gatal. Matanya menatap ke arah meja yang di tempati Keluarga Braus. Naruto mendapat tatapan yang campur aduk. Bahkan sang wanita paruh bayah menutup mulutnya tidak percaya.
Brukk ....
Naruto terhuyung kebelakang. Tubuhnya mendadak terasa berat. Kepala keluarga Braus tiba-tiba memeluknya erat. "Kau kh yang bernama Naruto. Terimakasih banyak telah menyelamatkan anak ku." Pria itu mendongkak menatap Naruto yang memang lebih tinggi. Ayah dari Sasha si gadis kentang memandang Naruto dengan air mata berlinang. Sang istri ikut berdiri. Air matanya tidak kalah deras dengan sang suami.
"Terimakasih banyak nak, tanpa mu mungkin Sasha- " Wanita itu membekap mulutnya sendiri. Tidak kuat melanjutkan kalimatnya. Sang suami melepas pelukannya dari Naruto dan kembali menenangkan istrinya yang terisak
Naruto tersenyum.
"Paman dan bibi tenanglah, syukurlah saat itu aku sempat bertindak cepat. Aku senang karena mereka semua selamat. Dan bibi, air mata mu terlalu berharga jika terus menerus di biarkan keluar seperti itu. Aku juga tidak sehebat yang bibi bayangkan." Wanita itu mengangguk, mengusap pelan kedua matanya yang basah.
Pria itu memandang Naruto lamat sambil mengelus bahu istrinya pelan. "Kau ingin sesuatu nak? Kami harus membalas kebaikan mu."
Naruto menggeleng cepat. Tangan kanannya terangkat. "Tidak perlu seperti itu, Paman. Aku merasa menyelamatkan mereka ketika berada dalam bahaya adalah kewajiban. Dari pada itu, jika saat itu aku tidak berhasil menyelamatkan Sasha ... mungkin aku akan di hantui rasa bersalah seumur hidup ku." ucap Naruto tertunduk. Pandangannya mulai memburam.
"Tapi, tidak ada yang perlu di khawatirkan lagi! Aku Uzumaki Naruto akan melindungi mereka semua dengan seluruh kemampuan ku." Naruto kembali mengangkat wajahnya. Naruto tersenyum menampilkan deretan giginya. Matanya menyipit dengan satu tangan berada di belakang kepala.
Mereka tertegun sejenak melihat senyum lebar Naruto. Senyum menenangkan yang tidak sama sekali menyirat kekhawatirkan di dalamnya.
"Terimakasih, Naruto." ucap Niccolo gantian. Naruto mengangguk, menepuk-nepuk pelan pundak Niccolo yang sejajar dengan dirinya. Dua pemuda itu saling melempar senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shinobi's new adventure// END
Fantasy(anime story ke 1) @NarutoxAot Pemuda penuh kejutan Uzumaki Naruto dan Eren Yeager di pertemukan dalam sebuah kisah. Rangkaian cerita miliknya dalam berjuang mencari kebebasan untuk semua orang. Sebuah kiasan unik yang ditangkap oleh pikirannya dima...