0.5

462 102 69
                                    

0.5 - 872 kata
selamat membaca!





























Bugh

"Lu 'kan pelakunya?! Lu yang bunuh Taehyun sampe begini?! Jawab gua, Bang!"

Pukulan nyalang Beomgyu terima, baru selesai menceritakan kejadian sebenarnya dia langsung dipukul dengan keras hingga tubuhnya membentur tembok.

Beomgyu meringis, merasakan kerah bajunya ditarik oleh lelaki yang sangat emosi di depannya.

"Kai! Jangan begini!" Soobin mendorong yang lebih muda dengan kasar, melindungi Beomgyu yang kini sudut bibirnya terluka.

"Jangan begini gimana?!" Kai menatap Soobin dengan mata berkaca-kaca. "Taehyun mati karena ditusuk berkali-kali! Bang Beomgyu yang nyusul dia pas dia pergi, 'kan?! Waktunya singkat! Dia yang bunuh Taehyun!"

"Udah gua bilang, gua kencing dulu!" bela Beomgyu sambil mendorong Soobin ke samping. "Gua masih waras buat bunuh orang!"

"Siapa yang waras saat keadaannya kaya gini?! Hah?!"

Suasana makin keruh, tidak ada yang berani memisahkan keduanya. Baik Niki maupun Jake, mereka memilih diam daripada malah ikut baku hantam. Dan sialnya, Yeonjun malah menyusul yang lain untuk mengurus jasad Jungwon.

"Berarti lu juga gak waras?!" Beomgyu memutar badannya, mendorong Kai ke tembok hingga terdengar suara yang cukup kencang.

"Lu—"

Bugh

"LU BERDUA KALAU MAU BUNUH-BUNUHAN JANGAN DISINI!"

Kesabaran Soobin sudah habis, lelaki jangkung itu memukul Beomgyu tepat di pipi memarnya. Matanya menatap Kai marah, memojokkan pemuda itu sambil menunjuk tepat ke wajahnya.

"Dan lu, jangan asal tuduh," katanya sambil menggeleng.

"Dengan lu memulai perkelahian kaya gini, malah bikin gua pengen bunuh lu!"























••




























Di sini Sunoo sekarang, di kamar mandi dekat garasi yang bisa dibilang paling luas diantara semuanya. Bersama Jay, Sunghoon, dan Heeseung, membersihkan jasad Jungwon yang penuh dengan darah.

Tubuhnya mulai pucat dan dingin, mungkin efek sudah lama kehilangan nyawa.

"Loh loh loh loh!! Kok ini pelurunya keluar!" ribut Heeseung sambil memungut sebutir peluru yang hanyut terbawa air.

Jay mendekat. "Itu plastik, Bang! Bukan peluru!"

"Coba sini gua liat."

Sunghoon mengambilnya, membuka butir plastik tersebut hingga menampilkan sebuah kalimat yang ditulis menggunakan spidol merah. Tidak terhapus, toh tulisannya terhalang lipatan plastik lainnya.

hai, ini salah satu dari kalian.
gimana? seru, 'kan, permainan buatan gua?
sebenernya bukan permainan sih, pengen tau aja gimana usaha kalian biar tetep hidup.
gua ingetin, satu set kunci rumah Soobin bakal ketemu kalau kalian tinggal tersisa satu.
oke? makanya, cepetan mati.

"Bego, mana ada yang mau mati cuman demi satu set kunci rumah."

Sunoo mengangguk menyetujui perkataan Sunghoon, "Tuan rumahnya aja gak mau mati."

You Die, You LoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang