1.0

386 93 38
                                    

1.0 - 901 kata
selamat membaca!






















Niki kembali ke lantai 2 rumah Soobin, niatnya sih ingin mengajak Heeseung melanjutkan permainan billiar nya, tapi lelaki itu entah ada dimana.

Ctak

Tangannya berusaha sehalus mungkin mendorong bola, agar tidak ketahuan dan berujung dimarahi. Dia berteriak bangga dalam hati, 3 bola masuk dalam sekali dorongan.

"Emang hebat sih gu-"

Perkataannya terpotong, pintu gudang olahraga terbuka menampilkan pemuda jangkung yang keluar dengan wajah kesal. Niki sontak bersembunyi di belakang lemari kayu agar tidak dimarahi.

"Susah banget bunuh sisanya, anjing."

Matanya membulat mendengar monolog pemuda itu, apa dia pelaku yang selama ini mereka cari? Tapi, dia tidak menggunakan baju seragam tuh.

Penasaran, Niki mengeluarkan sedikit kepalanya dari tempat persembunyian. Dia menghela nafas, ternyata sudah tidak ada.

"Nyari siapa, Nik?"

Deg

Niki berbalik, melihat pemuda berlesung pipi yang sudah tersenyum mengerikan ke arahnya.

"Gu-gua-"

"Ikut gua sekarang!"

Niki kira saat itu adalah detik-detik terakhirnya untuk merasakan oksigen masuk melalui hidung. Tapi salah, tubuhnya hanya dibawa ke loteng rumah tersebut setelah dipukul hingga tak sadarkan diri.



















••






















"Liat Niki?!" pekik Sunoo ketika melihat Kai yang baru saja menuruni tangga.

Kai menoleh sekilas dan menggeleng, "Lu kata gua bisa liat Niki dengan tangan diiket begini?"

"Yang diiket tangan lu, bukan mata lu!" ketus Sunoo sambil berlalu kembali ke kamar tempat jasad.

Lelaki gembil itu malas melakukan apa-apa, lebih baik menjaga 5 jasad yang sudah tidak bernafas. Namun beberapa menit yang lalu dia sempat meminta diambilkan sesuatu oleh Niki, tapi lelaki muda itu tidak kembali sampai sekarang.

Mungkin Niki sedang ke toilet atau kemana, tapi tetap saja Sunoo kesal karena lelaki itu tidak amanah.

"Kemana emang si Niki?"

"Ngilang."

"Jangan-jangan diculik."

"Mana ada yang mau nyulik anak bongsor, yang ada rugi anjir dia makan mulu."

Kai tergelak, "Bener juga."

"Eh, lu gak sakit apa diiket gitu?" tanya Sunoo sambil menatap simpul yang mengikat tangan Kai dibelakangnya.

Yang ditanya terkekeh pelan, "Sakit, sih."

"Gua bukain, tapi janji jangan bunuh gua?"

Kai menoleh senang.

"Iya-iya janji, buruan buka."
















••































Yeonjun melangkahkan kakinya santai menaiki anak tangga menuju lantai 2, dia ingin ke loteng. Pada akhirnya lelaki yang beranjak dewasa itu mengingat kalau di tempat ini ada sebuah loteng yang belum mereka jangkau.

You Die, You LoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang