⓿⓿➐

1.9K 266 59
                                    

••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••
••

Aku hanya menonton pertarungan Nami. Saat aku beralih menatap istana,aku mempunyai firasat buruk. Kuputuskan untuk kembali ke istana dan menemui Vivi.

"Nami!! Aku akan kembali menemui Vivi!" seruku kemudian bergegas pergi.

Sesampainya di istana,aku melihat empat prajurit yang ambruk dengan Crocodile yang tertawa meremehkan. Ditambah ayahnya Vivi yang sedang di sandera,dan Nico Robin yang berdiri tenang.

"CHAKA!" seru Vivi.

"Crocodile,kah?" kataku memegang bahu Vivi.

"Acelyn-san! Luffy-" kata Vivi.

"Raja Bajak Laut takkan mati semudah itu, Vivi!" kataku memotong perkataan Vivi.

"Acelyn-san..." lirih Vivi.

"Āchādēmon no Acelyn?!" seru Crocodile dan Nico Robin.

"Apa yang dilakukan bajak laut Akagami disini?" tanya Nico Robin.

"Mengahajar kalian berdua tentu saja," balasku meremehkan.

"Jangan bercanda kau bocah!" seru Crocodile tertawa meremehkan.

Bersamaan dengan itu,datanglah seorang laki-laki dengan pedang di punggungnya.

"K-Kohza!" kaget Vivi.

"Apakah mataku menipuku? Aku datang untuk mengumumkan bahwa pasukan kerajaan menyerah,tapi... Chaka dan Raja...tidak berdaya di tangan pahlawan negeri kita. Aku tidak percaya dengan apa yang kulihat," kata Kohza.

"Hahahaha! Baiklah,bukankah ini menarik. Pertarungan masih membara,tapi pemimpin dari kedua sisi telah bertemu disini. Sepertinya peperangan ini telah menjadi pertarungan sampai mati antara kedua pimpinan cicak!" kata Crocodile.

"Sepertinya kau bingung. Baiklah reaksi seperti itu tidaklah umum. Simple saja, bayangkan sajalah rencana yang tidak berharga dan skenariomu itu dan bandingkan," tambah Nico Robin.

"Kohza,dengar..." kata Vivi.

"Vivi! Siapa yang mencuri hujan Negeri ini?" tanya Kohza.

"Itu semua..."

"Itu aku, Kohza. Apapun yang kau percayai pekerjaan sang Raja adalah perangkap yang dibuat oleh organisasikuk. Kalian semua menari dengan baik untukku selama dua tahun ini. Walaupun keluarga kerajaan dan pasukan kerajaan putus asa mencoba untuk mengungkap bayangan kami," jelas Crocodile kemudian tertawa.

"Hahaha! Kau telah mati dengan senang dan menyisakan kebodohan," tambah Crocodile.

Aku mengepalkan tanganku kuat,mencoba untuk menahan amarahku.

"JANGAN DENGARKAN, KOHZA! Kau tidak terlalu kuat untuk menghentikan ini! Selamatkanlah penduduk sebisa mungkin! Dalam waktu kurang dari setengah jam, kota dekat istana akan rata dengan tanah oleh ledakan bom!" seru Raja dan Chaka.

𝑹𝒐𝒈𝒆𝒓'𝒔 𝑫𝒂𝒖𝒈𝒉𝒕𝒆𝒓 || 𝑶𝒏𝒆 𝑷𝒊𝒆𝒄𝒆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang