•••
••
•"Yahahaha! Kalian ingin aku mati? Lakukan jika bisa," kata Enel lalu tertawa kencang, meremehkan kami.
"Jadi itu yang kalian harapkan dari survival game nya. Tapi sepertinya kalian tidak sadar kepada siapa kalian bicara. Sepertinya kalian masih juga belum mengerti tentang keberadaan Dewa. Tua bangka yang mengharapkan kebahagiaan bagi Skypiea, pejuang bodoh yang menginginkan tanah kelahirannya, dan para pencuri dari Seika yang mengejar emas. Begitu banyak penderitaan di dunia ini, jadi aku tak peduli tentang masalah-masalah kalian. Tapi negara ini punya masalah mendasar,"
"Jika kau punya waktu membual, beritahu aku dimana Divine Squad! Sebenarnya apa tujuanmu?!" tegas Gan Fall.
"Kembali ke asal, Gan Fall," kata Enel.
"Kembali?" tanggap Gan Fall.
"Benar, aku harus kembali ke tempat semestinya. Aku akan kembali ke tempat semestinya dimana itu disebut rumah Dewa," kata Enel.
Lalu Enel memberitahu tujuannya yaitu Fairy Vearth, dunia impian yang dia inginkan. Atau lebih tepatnya, dia ingin menjatuhkan pulau langit ke bawah.
"... Sebuah negara yang ada di langit, negara ini memang luar biasa. Tanah punya tempat kembali, manusia punya tempat kembali, begitu juga Dewa pun punya tempat kembali," kata Enel.
"Jangan-jangan kau..." kata Gan Fall.
"Bajingan ini ingin menjatuhkan pulau langit ke bawah," kataku.
"Itu sudah seharusnya. Sebagai Dewa, aku hanya ingin menempatkan dimana seharusnya alam itu berada," tanggap Enel.
"Kau tak tahu apa-apa, Enel! Istilah Dewa hanyalah gelar bagi pemimpin negara ini!" seru Gan Fall.
"Dewa yang sesungguhnya tidak tinggal di dunia manusia!" seru Gan Fall.
Lalu Enel mengulang cerita Gan Fall, tentang Gan Fall yang telah dikalahkan dan 650 prajuritnya yang diambil oleh Enel enam tahun lalu.
"... Yang ada di sini hanya kita bertujuh saja, jadi terima takdirmu saja. Sebenarnya aku tak berniat menyakiti mereka. Tapi ketika aku memberi tahu rencanaku itu, mereka menentangku dengan wajah marah!" kata Enel kemudian tertawa kencang.
"Mereka semua punya keluarga di pulau Angel!" tegas Gan Fall.
"Aku juga tahu. Cepat atau lambat nanti keluarga mereka juga akan mati," tanggap Enel.
'Bagaimana dia bisa mengatakan itu dengan mudah. Aku memang tak takut mati, tapi... ah, benar! Bedebah sepertinya mana tahu rasanya kehilangan,' pikirku.
Gan Fall lalu berlari untuk menyerang Enel, tapi tentu saja serangan Gan Fall tak mengenai tubuhnya. Meskipun tanpa menghindari serangan Gan Fall, karena serangannya hanya menembus tubuh Enel.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑹𝒐𝒈𝒆𝒓'𝒔 𝑫𝒂𝒖𝒈𝒉𝒕𝒆𝒓 || 𝑶𝒏𝒆 𝑷𝒊𝒆𝒄𝒆
Abenteuer••• "Sial. Karena penasaran dengan portal itu, aku malah entah di bawa kemana," gumamku. "Selamat datang kembali," kata seseorang ntah siapa. "Hah?! Kapan aku kesini? Ada gila gilanya kurasa." "Nikmati petualanganmu, Gol D. Acelyn," katanya Tiba-tib...