⓿➊➏

933 119 20
                                    

••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••
••

Setelah pertengkaran kecil antara Nami dan Luffy, kini beralih dengan kebingungan kami karena tidak tahu caranya untuk kembali.

"Aku tidak bisa menyebut ini aman, tapi ada satu cara. Kalian harus pergi ke ujung awan, Awan Akhir. Awan Akhir berada di sebelah timur laut. Untuk bisa ke sana, kalian harus melewati Laut Putih," kata Conis.

"Yosh! Jadi kami bisa kembali ke laut kami melalui jalan itu?" tanggap Usopp.

"Tidak! Aku tidak akan kembali!" tegas Luffy.

"Oi, apa kau mau tinggal disini dan mendapat hukuman mati?!" kata Usopp.

"Jika kita tinggal disini, itu akan menimbulkan masalah bagi Conis-san dan ayahnya," kataku pada Luffy.

"Oh, tidak apa," kata Conis.

"Demo yo, nee-chan! Kau ingin menemui Dewa, kan?!" protes Luffy.

"Jika bertemu dengannya harus menyusahkan orang lain, lebih baik tidak perlu," balasku.

"Jika kita lari, kita mungkin tidak bisa melarikan diri dari mereka. Dimana pun kita berada akan sama saja. Karena mereka tahu keberadaan kita, jadi sebaiknya kita pindah dari sini! Semuanya, ayo berlayar! Conis! Ojisan! Terima kasih atas semuanya!" kata Nami.

"Terima kasih banyak!" kataku kemudian membungkuk.

Kami semua pun berjalan menuju Going Merry untuk pergi dari sini, tapi tiba-tiba Luffy berhenti. Dia meminta semua sisa makanan tadi pada Pagaya ossan, yang langsung diiyakan oleh Pagaya ossan. Luffy, Sanji, dan Usopp bersama Conis dan Pagaya ossan berjalan pergi kembali ke rumah Conis. Alhasil tersisa lah kami berlima yang menunggu di kapal.

"Kau tidak mengerti? Tidak ada yang bisa membujuk Luffy," kata Zoro.

"Tapi, Acelyn--" balas Nami.

"Kau tidak lihat betapa dia memanjakannya?" tanggap Zoro, "Walaupun kita semua protes, dia tidak akan mendengarkannya,"

"Baiklah, aku tidak ikut," kata Nami.

"Ah? Silakan saja," tanggap Zoro.

"Silakan saja?! Mungkin aku akan dibunuh oleh mereka!" kesal Nami.

"Ah? Biarkan saja," balas Zoro yang lalu tertidur pulas.

"Robin, kenapa kita tidak bersama-sama mengalahkan Luffy?" tawar Nami membujuk Nico Robin.

"Mustahil," tanggapnya.

Saat Nico Robin menaikkan tangga talinya, gerakannya terhenti saat melihat Conis yang sudah berada di dekat kapal.

"Ano... Ada sesuatu yang ingin kukatakan," kata Conis.

Conis pun naik ke kapal, kemudian memberitahu sebuah informasi pada kami tentang arus awan.

𝑹𝒐𝒈𝒆𝒓'𝒔 𝑫𝒂𝒖𝒈𝒉𝒕𝒆𝒓 || 𝑶𝒏𝒆 𝑷𝒊𝒆𝒄𝒆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang